Karya Eugène Emmanuel Viollet-le-Duc sebagian besar berupa bangunan restoratif, dan beberapa bangunan independen juga pernah dirancangnya. Gaya arsitekturnya sangat bertentangan dengan arsitektur Beaux-Arts yang sedang tren pada masa itu, dan sebagian besar karyanya dicemooh oleh tokoh-tokoh yang sezaman dengannya. Viollet-le-Duc adalah arsitek yang dipekerjakan untuk merancang struktur dalam Patung Liberty, tetapi ia wafat sebelum merampungkan proyek tersebut.
Ayah Viollet-le-Duc adalah seorang pegawai negeri yang tinggal di Paris, sedangkan ibunya mengelola sebuah perkumpulan salon. Pamannya, Étienne-Jean Delécluze, adalah seorang pelukis yang membiayai pendidikannya. Viollet-le-Duc adalah seorang filosofis, republikan, antiklerikal, dan pemberontak. Ia turut serta bergabung dengan barikade dalam Revolusi Juli 1830 dan menolak bergabung dengan École des Beaux-Arts.
Pada tahun 1835 Viollet-le-Duc menyelesaikan pendidikannya di Italia dan langsung diberi tugas untuk merestorasi sejumlah biara dan kastil pada masa Kekaisaran Perancis Kedua, termasuk mahkota duri di Notre Dame de Paris.
Karya restorasi:
Notre Dame de Paris, Gereja, Basilika St. Mary Magdalene di Vézelay, St. Martin di Clamecy, Notre-Dame di Paris, Sainte-Chapelle di Paris, Basilika St. Denis near Paris, St. Louis di Poissy, Notre-Dame di Semur-en-Auxois, Basilika St. Nazarius dan St. Celsus di Carcasonne, Basilika St. Sernin di Toulouse, Notre-Dame di Lausanne (Swiss), Balai kota, Saint-Antonin-Noble-Val, Narbonne
Kastil, Château de Roquetaillade, di Bordeaux, Château de Pierrefonds, Benteng kota Carcassonne, Château de Coucy, Antoing di Belgia, Château de Vincennes, Paris
Pada tahun 1874, Viollet-le-Duc mengundurkan diri sebagai arsitek keuskupan Paris dan digantikan oleh Paul Abadie.[1] Di masa tuanya, Viollet-le-Duc menetap di Lausanne, Swiss. Di Lausanne, ia membangun sebuah villa dan meninggal dunia di sana pada 17 September 1879 saat berusia 65 tahun. (Wikipedia)