Anis merupakan salah satu politisi muda berpengaruh dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Sekjen DPP PKS dan Wakil Ketua DPR (2009-2014) yang kutu buku ini aktif menulis di berbagai media Islam dan sudah menghasilkan sejumlah buku.
Muhammad Anis Matta, Lc, sangat mencintai buku. Hobi membaca sudah dilakoninya sejak kecil. Pada musim liburan sekolah misalnya, jika anak-anak seusianya asyik bermain, pria kelahiran Bone, Sulawesi Selatan ini justru lebih suka menghabiskan waktunya dari pagi hingga malam dengan membaca.
Karir politik
Kiprahnya di panggung politik nasional dimulai ketika terpilih sebagai anggota DPR RI periode 2004-2009. Mantan Anggota Majelis Hikmah PP Muhammadiyah itu sebelumnya menduduki kursi Sekretaris Jenderal PKS dua periode berturut-turut, yakni periode 2003-2005 dan 2005-2010.
“Pangkatnya” sebagai anggota naik menjadi Wakil Ketua DPR berdasarkan Rapat Badan Pengurus Harian Dewan Pengurus Pusat PKS. Pengalamannya, baik sebagai anggota DPR maupun kiprah di internal PKS dianggap cukup mumpuni karena sudah beberapa periode menjadi Sekretaris Jenderal.
Saat sebagai Wakil Ketua DPR RI, hal yang paling ia harapkan adalah adanya sumber daya infrastruktur yang kuat untuk percepatan pembangunan. Ia mengusulkan, infrastruktur itu dapat berupa perpustakaan, semacam perpustakaan Kongres Amerika Serikat. Dengan adanya perpustakaan, yang diimpikannya terbesar di dunia, maka anggota DPR tidak perlu lagi melakukan banyak studi banding ke luar negeri sehingga negara bisa menghemat pengeluaran negara.
Presiden PKS
Pada 1 Februari 2013, Anis resmi menjadi presiden PKS yang baru menggantikan Luthfi Hasan Ishaaq yang tersandung kasus suap impor daging. Dia terpilih atas hasil rapat maraton Dewan Pimpinan Tingkat Pusat di Lembang Jawa Barat serta di kantor DPP PKS, Jakarta.
Setelah menjadi Presiden PKS, dirinya kemudian mengundurkan diri dari jabatan Wakil Ketua DPR-RI sekaligus dari anggota Dewan Perwakilan Rakyat RI.
sumber: anismatta.net