Beranda | 25 Nabi | Tokoh Militer | Tokoh Muslim | Tokoh Wanita

Biografi Sui Wen Ti - Kaisar Dinasti Sui

Sui Wen Ti
Sui Wen Ti

Kaisar Dinasti Sui 
Memerintah: 4 Maret 581 - 13 Agustus 604 

Istri: 
Dugu Qieluo, Empress Wen Xian 

Anak; 
Yang Lihua, Empress Tianyuan Utara Zhou 
Yang Yong, Pangeran Fangling  Yang Guang, Kaisar Yang 
Yang Jun, Pangeran Xiao Qin 
Yang Xiu, Pangeran Shu Yang Awu, 
Putri Lanling Yang Liang, 
Pangeran Han 
Princess Xiangguo 
Princess Guangping 
Princess Wanan, Duchess of Chen 

Nama Lengkap: 
Nama Keluarga : Yang (杨, Yáng) 
Nama yang diberikan : Jian (坚, jian) 

Tanggal Era
 Kaihuang 开 皇 (581-600) Renshou 仁寿 (601-604) Nama Anumerta Wen (文, wen) 

Makna sastra:
"sipil" 

Nama Temple 
Gaozu (高祖, Gao zǔ) 

Ayah: Yang Zhong, Duke of Sui
Ibu: Lu Gutao 

Lahir:
21 Juli 541 Chang'an , Northern Zhou 

Meninggal: 
13 Agustus 604 (63 Tahun) Renshou Palace, Baoji, Sui Cina
Sui Wen Ti (Kaisar Wen dari Sui) atau yang bernama asli Yang Chien, adalah pendiri dan kaisar pertama dari Dinasti Sui China (581-618 AD). Dia adalah seorang administrator pekerja keras dan micromanager. Sebagai Buddhis, ia mendorong penyebaran agama Buddha melalui negara. Ia dianggap sebagai salah satu kaisar yang paling penting dalam sejarah China, dia adalah orang yang menyatukan Cina yang sudah terpecah belah selama beratus-ratus tahun. Persatuan politik yang digarapnya dapat bertahan hampir di seluruh abad-abad sesudahnya. Sebagai hasilnya, Cina bisa menjadi salah satu negeri yang terkuat di dunia. Hasil penting lainnya dari persatuan politik ini adalah penduduk Cina yang terdiri dari hampir seperlima jumlah keseluruhan penduduk dunia tak begitu sering terguncang malapetaka perang seperti dialami oleh para penduduk Eropa, Timur Tengah, atau bagian-bagian dunia yang lain. Selama pemerintahannya mulai pembangunan Grand Canal (kanal raksasa).

Sebelumnya, Kaisar Shih Huang Ti, adalah yang telah menyatukan Cina di abad ke-3 SM. Dinasti Chin hancur tak lama sesudah kematiannya, kemudian digantikan oleh dinasti Han (206 SM - 220 M). Sesudah jatuhnya dinasti Han, Cina mengalami perpecahan dalam jangka waktu panjang.

Awal kehidupan dan karir

Yang Chien dilahirkan tahun 514 dari sebuah keluarga yang berkecukupan di Cina Utara. Dia pertama kali memperoleh posisi karier militer tatkala usianya baru empat belas tahun. Karir Yang Chien dengan cepat melesat sebagai "abdi dalem" penguasa, kaisar belahan negeri sebelah utara dinasti Chou. Tugasnya dalam melakukan pengawasan atas hampir seluruh Cina bagian utara berbuah hasil, tahun 573 puteri Yan Chien diperistri putera mahkota. Lima tahun kemudian Kaisar meninggal dunia. Tampaknya sang putera mahkota kurang punya kemantapan mental sehingga menimbulkan perebutan kekuasaan. Dalam pertarungan itu Yan Chien muncul sebagai pemenang, dan tahun 581 tatkala umurnya empat puluh tahun dia diakui sebagai Kaisar baru. Ternyata dia tidak cukup puas hanya menjadi Kaisar untuk daerah Cina Utara. Dengan persiapan yang baik, ia melancarkan penyerbuan ke Cina bagian selatan tahun 588. Penyerbuan berjalan secara cepat dan berhasil sehingga di tahun 589 dia menjadi penguasa seluruh Cina.

Membangun ibu kota baru

Selama pemerintahannya, Sui Wen Ti membangun ibu kota baru yang cukup luas untuk pusat kekaisaran. Dia juga mulai pembangunan kanal raksasa yang menghubungkan dua sungai terbesar di Cina: Sungai Yangtse di Cina Tengah dengan Sungai Hwang Ho (atau Sungai Kuning) di bagian utara negeri. Kanal ini yang rampung selesai di masa pemerintahan puteranya, menolong penyatuan antara Cina bagian utara dan bagian selatan.

Salah satu perubahan paling penting yang dilakukan oleh Kaisar ini adalah menyangkut lembaga sistem penyaringan pegawai-pegawai pemerintah melalui ujian-ujian. Selama berabad-abad, sistem macam itu membuat Cina memiliki pegawai-pegawai pemerintahan yang bermutu dan berkemampuan tinggi dan mengisi orang-orang berbakat di kursi-kursi kantor pemerintah di seluruh negeri yang berasal dari segala tingkat sosial. (Pertama kali sistem ini sudah dirintis dalam masa dinasti Han, tetapi sesudah jatuhnya dinasti itu terjadi masa kosong yang lama sekali, sistem itu tidak dilaksanakan sehingga pengangkatan pegawai banyak ditentukan oleh faktor-faktor keturunan).

Sui Wen Ti juga mewajibkan berlakunya apa yang disebut "aturan pencegahan": ketentuan bahwa pegawai pemerintahan propinsi tidak boleh berasal dari propinsi tempat dia dilahirkan. Ini merupakan suatu usaha pencegahan timbulnya kemungkinan-kemungkinan "favoritisme" dan usaha pencegahan jangan sampai seseorang pejabat membangun dan memiliki pengaruh kekuasaan yang terlampau kuat.

Pada awalnya, aturan ini memerlukan keberanian dan kemampuan dalam penerapannya, namun Sui Wen Ti memiliki kewaspadaan dan sikap cermat yang tinggi. Dia menghindari tindakan yang gegabah yang diikuti dengan peringanan beban-beban pajak rakyat. Dan secara garis besar politik luar negerinya pun berhasil baik.

Kaisar pengganti

Sui Wen Ti meninggal dunia tahun 604 pada umur enam puluh tiga tahun. Tersebar dugaan luas dia menjadi korban pembunuhan oleh putera nomor duanya (anak kesayangan sang permaisuri) yang kemudian menggantikannya.

Kaisar baru ini kurang paham dalam bidang politik luar negeri dan pada saat bersamaan terjadilah pemberontakan untuk melawannya. Dia terbunuh tahun 618, dengan kematiannya ini maka berakhirlah masa dinasti Sui, namun bukan berarti berakhir pula persatuan Cina. Dinasti Sui segera diteruskan oleh dinasti T'ang yang berkuasa antara tahun 618 sampai tahun 907. Raja-raja dinasti T'ang tetap mempertahankan dan meneruskan struktur pemerintahan seperti digariskan oleh dinasti Sui, dan di bawah pemerintahan dinasti T'ang, Cina tetap bersatu. (Masa dinasti T'ang dianggap sebagai masa kejayannya Cina, sebagian karena kekuatan angkatan bersenjatanya, tetapi lebih dari itu disebabkan karena berkembang pesatnya kesenian dan kesusasteraan).