Beranda | 25 Nabi | Tokoh Militer | Tokoh Muslim | Tokoh Wanita

Profil Lengkap Devi Triasari - Lulusan terbaik Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret (ONS)

Devi Triasari
Devi Triasari
Gambar dari Facebook
Devi Triasari merupakan lulusan Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret (ONS), Solo, Jawa Tengah peraih indeks prestasi kumulatif (IPK) 3,99. Ia  menjadi lulusan terbaik yang diwisuda pada Juni 2015.

Devi Triasari lahir lahir di Ngawi 19 Desember 1991. Ia adalah putri dari pasangan buruh tani dan pembantu rumah tangga di Ngawi, Jawa Timur. Sang ayah, Suwito, merupakan buruh tani yang hanya tamatan sekolah dasar. Sedangkan ibunya bekerja sebagai pembantu rumah tangga dan tidak lulus SD (sampai kelas empat).

Ia tinggal bersama keluarganya di Desa Guyung, Kecamatan Gerih, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Rumahnya yang berada di Desa Guyung berukuran sangat kecil dan reyot, dan hanya satu kamar yang bisa digunakan untuk tidur bersama.

Devi sempat berpikir ingin bekerja sebagai buruh migran di Jepang.  Rencana itu sempat disampaikan kepada guru pembina konseling di sekolahnya. Namun untuk bisa bekerja di Jepang, dia harus mampu berbahasa Jepang. Akhirnya rencana itu harus dikubur dalam-dalam lantaran ia tidak memiliki biaya untuk kursus.

Selepas SMK (Sekolah Menengah Kejuruan bidang administrasi perkantoran), Devi sempat bekerja selama satu tahun di sebuah perusahaan kontraktor di Magetan. Setahun lamanya dia bekerja dengan gaji tak seberapa, namun cukup untuk membantu orang tua. Dari situlah kemudian dia terpikir untuk meneruskan sekolah.

Akhirnya Devi memilih jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN). Devi diterima di Fakultas Hukum UNS di Solo, sekitar dua jam dari kampung halamannya. Begitu kuliah, dia langsung memburu beasiswa dan sukses mendapatkan beasiswa Bidik Misi. Bidik Misi adalah program beasiswa Kemendibud untuk mahasiswa berprestasi dari keluarga kurang mampu. Setiap bulan dia mendapat biaya hidup Rp 600 ribu dan gratis biaya kuliah. Devi menerima beasiswa Rp 600 ribu per bulan yang dibayarkan per triwulan.

Walaupun hanya menginap di sebuah kamar yang dijadikan gudang pada 2011, Devi berhasil lulus ujian seleksi mahasiswa Fakultas Hukum UNS.

Selama kuliah, Devi membiayai hidupnya sendiri. Selain berjualan pulsa, dia bekerja sebagai guru les privat dan di lembaga bimbingan belajar.

Saat ini, Devi telah mendapat sejumlah tawaran beasiswa kuliah S-2 di luar negeri. Namun dia akan memilih beasiswa yang memberikan uang kuliah sekaligus biaya hidup. Selain itu sejumlah tawaran beasiswapun sudah mengalir untuk Devi.


Sumber: