Sepanjang masa Perang Dingin, Fidel Castro adalah sosok yang tidak disukai oleh pemerintah Amerika Serikat, karena aksi gerillya yang dipimpinnya dalam menggulingkan rezim militer Kuba, Fulgencio Batista, pada 1959.
Dua tahun setelah mengambil kekuasaan, dia kemudian menyatakan bahwa dirinya akan membangun sebuah negara beraliran Marxis-Leninis dan menyatakan kiblatnya ke Uni Soviet.
Walaupun mendapat ancaman invasi serta embargo dari AS, Castro berhasil mempertahankan revolusi komunis di negaranya.
Kehidupan pribadi dan pendidikan
Fidel Castro lahir dengan nam lengkap Fidel Alejandro Castro Ruz di Birán, Cuba pada tanggal 13 Agustus 1926. Dia merupakan putra ketiga dari pasangan Ángel Castro y Argiz dengan istri keduanya, Lina Ruz González. Fidel kemudian dibesarkan di rumah pertanian milik keluarga ibunya.
Saat umurnya menginjak usia enam tahun, bersama dua saudaranya yang lain dia dikirim ke asrama Santiago de Cuba. Pada tahun 1945, Fidel dipindahkan untuk bersekolah di Jesuit-run El Colegio de Belén, Havana. Setalah itu, dia kemudian melanjutkan studinya di Universitas Havana. Di sinilah keterlibatan Fidel dalam aksi perlawanan terhadap pemerintah dimulai.
Melawan pemerintah
Fidel ikut serta dalam upaya kudeta diktator Republik Dominika Rafael Trujillo yang terjadi pada tahun 1947. Setelah aksi ini Fidel sempat melarikan diri ke New York, USA, setelah dia mendapat ancaman pembunuhan dari lawan politiknya. Dalam pelariannya ia sempat mengisi waktu dengan berhasil meraih doktor di bidang hukum pada tahun 1950.
Setelah mendapat gelar doktor, dia memutuskan untuk kembali ke Kuba. Di sana, Fidel kembali ikut serta dalam aksi memprotes dan memimpin gerakan bawah tanah anti-pemerintah atas pengambilalihan kekuasaan lewat kudeta oleh Fulgencio Batista pada tahun 1952. Tahun tahun 1953, Fidel memimpin serangan ke barak militer Moncada Santiago de Cuba, namun sayangnya usaha ini mengalami kegagalan. Sebanyak 69 orang dari 111 orang yang ambil bagian dalam serbuan itu tewas sedangkan dia sendiri ditangkap dan dipenjara selama 15 tahun.
Fidel dibebaskan pada 15 Mei 1955 setelah mendapatkan pengampunan, kemudian ia langsung memimpin upaya penggulingan diktator Batista. Perlawanan ini kemudian dikenal dengan Gerakan 26 Juli. Pada 7 Juli 1955, dia melarikan diri ke Meksiko dan bertemu dengan pejuang revolusioner Che Guevara. Bersama 81 orang lainnya, dia kembali ke Kuba pada 2 Desember 1956 dan melakukan perlawanan gerilya selama 25 bulan di Pegunungan Sierra Maestra. Usaha menggulingkan pemerintahan yang sedang berkuasa ini membuahkan hasil. Pemerintahan baru pun terbentuk di Kuba di mana Fidel sendiri ditunjuk untuk menjadi perdana menteri pada tahun 1959.
Karir politik
Fidel Castro tampil sebagai sekretaris pertama Partai Komunis Kuba (Communist Party of Cuba) pada tahun Pada tahun 1965 dan mentransformasikan Kuba ke dalam republik sosialis satu-partai. Bersama partainya ini, Fidel maju ke pemilihan presiden Kuba. Pada tahun 1976, Fidel Castri akhirnya terpilih dan resmi dilantik untuk menjadi presiden Kuba.
Di kancah internasional, Fidel mulai menggalang kekuatan untuk melawan dominasi Amerika Serikat dan bekas negara Uni Soviet. Setelah runtuhnya Uni Soviet pada tahun 1991, cita-cita dan impiannya mulai diwujudkan dengan bertemu Hugo Chávez di Venezuela dan Evo Morales dari Bolivia.
Penyerahkan tampuk kepemimpinan sementara
Di tahun 2004, kesehatan Fidel sempat menurun setelah jatuh ketika berpidato di mana lutut kiri dan lengan kanannya terluka. Menjelang hari ulang tahunnya ke-80 yang jatuh pada 13 Agustus 2006, ia menyerahkan tampuk kepemimpinannya untuk sementara waktu kepada adiknya. Praktis, Raúl merangkap jabatan, yakni sebagai Presiden Kuba dan Menteri Pertahanan Kuba.
Penyerahan kekuasaan ini merupakan pertama kali sejak ia memerintah Kuba pada 1976. Castro juga meminta perayaan ulang tahunnya yang ke-80 ditunda sampai 2 Desember 2006. Padahal, pesta meriah selama empat hari di jalan-jalan utama Havana sudah disiapkan, termasuk konser megah dari musisi dan penyanyi Amerika Latin. Pada 19 Februari 2008, lima hari sebelum mandatnya berakhir, Fidel menyatakan tidak akan mencalonkan diri maupun menerima masa bakti baru sebagai presiden atau komandan angkatan bersenjata Kuba. Jabatannya digantikan oleh adiknya, Raul Castro.
Meninggal dunia
Fidel Castro meninggal dunia pada hari Sabtu di Santiago de Cuba, 25 November 2016 pukul 22:29 di usia 90 tahun.
Profil
- Presiden Kuba, Masa jabatan 2 Desember 1976 – 24 Februari 2008
- Sekretaris Pertama Komite Pusat Partai Komunis Kuba, Masa jabatan 24 Juni 1961 – 19 April 2011
- Presiden Dewan Menteri Kuba, Masa 2 Desember 1976 – 24 Februari 2008
- Perdana Menteri Kuba, Masa jabatan 16 Februari 1959 – 2 Desember 1976
- Sekretaris Jenderal Gerakan Non-Blok, Masa jabatan 16 September 2006 – 24 Februari 2008
Informasi pribadi
- Lahir: Fidel Alejandro Castro Ruz, 13 Agustus 1926 Birán, Provinsi Holguín, Kuba
- Meninggal: 25 November 2016 (umur 90) Havana, Kuba
- Partai politik: Partai Ortodoks (1946–52), Gerakan 26 Juli (1953–65), Partai Komunis Kuba (1965–2016)
- Istri: Mirta Diaz-Balart (1948–55), Dalia Soto del Valle (1980–2016)
- Relasi: Raúl, Ramon, Juanita
- Anak: 9, termasuk Alina Fernández
- Tempat tinggal: Santiago de Cuba
- Alma mater: Universitas Havana
- Profesi: Pengacara
Sumber:
- http://www.bbc.com/indonesia/dunia-38115103
- http://profil.merdeka.com/mancanegara/f/fidel-alejandro-castro-ruz/
- https://id.wikipedia.org/wiki/Fidel_Castro