Beliau merasakan masa-masa penjajahan Belanda dan Jepang. Jadi ada karya-karyanya tentang penderitaan dan susahnya hidup.
Semasa hidupnya, Tulis Sutan Sati pernah menjadi guru. Kemampuan mengarangnya kian terasah ketika ia menjadi salah satu redaktur di penerbitan, yang pada masa itu milik Belanda. Nama penerbitan tersebut adalah Balai Pustaka.
Tulis Sutan Sati wafat pada tahun 1942, yaitu pada masa penjajahan Jepang
Berikut ini Karya-karyanya Beliau
Karya asli berbentuk Roman
- Sengsara Membawa Nikmat (1928)
- Tidak Membalas Guna (1932)
- Tak Disangka (1932)
- Memutuskan Pertalian (1932),
- Siti Marhumah Yang Saleh (saduran dari cerita Hasanah yang saleh)
- Syair Rosina (saduran tentang hal yang sebenarnya terjadi di Betawi pada abad lampau)
- Sabai nan Aluih (saduran dari sebuah kaba Minangkabau dalam bentuk prosa beriman). (1954)
Berbagai sumber