Pria kelahiran Changzhou, Jiangsu, Kekaisaran Qing, 13 Januari 1906 ini. lebih dikenal sebagai Bapak Pinyin. Dengan bantuan pinyin, ia telah mempermudah aksara Tionghoa dalam tulisan latin yang semula sangat sulit dipahami. Sistem ini mampu mengekspresikan karakter Tiongkok dalam alfabet Romawi. Pinyin secara harfiah berarti "suara mantra".
Sebelum bekerja di Wall Street di New York sebagai pedagang selama tiga tahun pada tahun 1940-an, Zhou belajar ekonomi di Universitas St John di Shanghai. Linguistik atau ahli bahasa adalah hobinya yang kemudian mengubah kariernya. Semua bermula saat Zhou Enlai, Perdana Menteri Tiongkok saat itu, memintanya untuk memimpin sebuah komite untuk menciptakan sebuah sistem alfabet untuk bahasa Mandarin.
Waktu itu, komite yang dipimpinnya mampu membuat bahasa Mandarin lebih dipahami bagi pemula sehingga tingkat buta huruf di Tiongkok menurun. Ini terbukti, berkat bantuan 26 huruf latin yang digunakan untuk mewakili ribuan karakter aksara Tionghoa, angka buta huruf di Tiongkok hanya sekitar 5 persen yang sebelumnya mencapai lebih dari 85 persen.
Sebagai ahli bahasa, pria yang memiliki dua orang anak ini telah mampu menerbitkan lebih dari 40 buku, 10 di antaranya ditulis saat ia berusia 100 tahun. Dia dijuluki sebagai "Ensiklopedi Zhou" setelah karyanya menerjemahkan Ensiklopedi Britannica ke bahasa Tionghoa terwujud. Tercatat sebanyak 40 buku telah ia tulis sepanjang hayatnya hingga masa tuanya. Ironisnya, beberapa bukunya justru dinyatakan dilarang beredar di negaranya sendiri.
Sistem pinyin bukanlah yang pertama, sebelumnya sistem yang paling populer untuk menulis karakter aksara Tionghoa dalam alfabet Romawi adalah Wade-Giles. Sistem itu diambil dari nama dua orang diplomat Inggris yang merancangnya pada abad ke-19. Sebagai gambaran, pada sistem Wade-Giles, Beijing ditulis Peking. Ahli bahasa sepakat bahwa sistem Wade-Giles agak berat. Itu sebabnya pinyin dianggap lebih mudah dalam romanisasi aksara Tionghoa.
Meninggal dunia
Suami dari Zhang Yunhe meninggal tahun lalu di Beijing, tepatnya Jumat 14 Januari 2017 pada usia 111 tahun. Zhou Youguang menjadi satu dari sedikit kelompok yang disebut supercentenarian atau berusia di atas 110 tahun. Zhou mencapai usia 110 tahun pada 13 Januari 2016, satu tahun sebelum ia wafat pada usia 111 tahun. Wikipedia mencatat, hanya ada sekitar 10 orang supercentenarian di negeri tirai bambu itu yang tercatat secara apik dalam sejarah mereka, dan Zhou adalah salah satunya.
Meskipun menjadi salah satu tokoh paling berpengaruh dalam sejarah Tiongkok, nyatanya masih sedikit yang diketahui orang tentang warga Beijing ini.
Tampil di Google Doodle
Google Doodle - Ulang Tahun Zhou Youguang ke-112 |
Sumber: