Lalu Muhammad Zohri Sujud syukur sesaat setelah meraih Juara lari 100M U20 |
Zohri berhasil meraih medali emas di nomor 100 meter usai mencatatkan waktu tercepat 10,18 detik, Rabu (11/7) waktu setempat. Zohri mengalahkan dua pelari Amerika Serikat, Anthony Schwartz dan Eric Harrison yang ada di urutan kedua dan ketiga.
Dia mengungguli duo sprinter asal Amerika Serikat yaitu anthony Schwartz dan Eric Harrison, yang masing-masing mencatatkan perolehan waktu 10,22 detik.
Berlomba di bawah cuaca Tampere yang berangin, Zohri yang baru berusia 18 tahun meraih medali emas dengan catatan waktu 10.18 detik. Ia mengungguli para favorit juara seperti duo Amerika, Anthony Schwartz (10.22) dan Eric Harrison (10.22) serta sprinter Afrika Selatan Thembo Monareng (10,23). Atlet Inggris, Dominic Ashwell mencatat waktu 10.25 detik.
Unggulan lainnya, Henrik Larsson dari Swedia yang menorehkan waktu 10.22 detik di semi final, terseok di urutan 6 dengan catatan waktu 10.28 detik. Zohri turun di nomor final dengan predikat juara Asia U20, Juni lalu dengan catatanw aktu terbaik 10.27 detik yang dipertajam di Jakrta menjadi 10.25. Namun di semi final, Zohri mampu menorehkan waktu 10.24 detik, hanya 0.05 detik di belakang atlet AS, Anthony Schwartz.
Lalu Muhammad Zohri berfoto bersama Pelari dari AS |
Sebelum bergabung dengan Pelatnas, Zohri selalu ke luar sebagai juara di perlombaan-perlobaan yang ia ikuti. Ia menorehkan prestasi di Kejuaraan Nasional U-18 dan U-20 di Stadion Atletik Rawamangun.
Ia juga pernah mengikuti ajang tingkat internasional di Kenya, untuk nomor lari 200 meter dan berhasil membawa pulang medali emas.
Di tahun 2017, Lalu juga mengikuti Asian School Games 2017 di Singapura. Saat test event Asian Games 2018 digelar Februari kemarin, Lalu hanya meraih perunggu untuk lari 100 meter putra.
Peraih emasnya adalah atlet asal Sri Lanka yang hanya terpaut 0,02 detik dari Lalu.Sprinter Indonesia, Lalu Muhammad Zohri, mencetak sejarah dengan menjadi juara dunia 100 meter dalam Kejuaraan Dunia Atletik U-20. Prestasi Lalu Muhammad Zohri menjadi sejarah bagi Indonesia sepanjang mengikuti kejuaraan ini.
Rumah Muhammad Zohri alias Badok yamg sederhana. Dusun Karang Pansor Desa Pemenang Barat Kec.Pemenang Lombok Utara. NTB |
Namun, semua itu berubah ketika Lalu Muhammad Zohri berhasil mencapai garis akhir dalam waktu 10,18 detik atau sekitar 1,2 meter per detik.
Raihan Zohri merupakan catatan prestasi tersendiri buat atletik Indonesia. Prestasi terbaik sebelumnya terjadi 32 tahun lalu, pada nomor penyisihan 100 meter atas nama Indra Nugraha dengan catatan waktu 10.77 detik.
Dibalik prestasi Lalu Zohri yang gemilang, terdapat sosok dermawan yang memberikan sumbangsih pemikiran hingga dana. Bob Hasan-lah yang membiayai Zohri hingga berhasil menjadi juara dunia U-20 dalam Kejuaraan Dunia Atletik U-20 di Finlandia pada tahun 2018.
Baca: "Biografi Bob Hasan - Bapak Atletik Indonesia"