Pendidikan
Seno Samodro menjalani pendidikan dasar dan lulus di SD Negeri 1 Boyolali pada tahun 1976, sementara pendidikan menengahnya ia melanjutkan ke SMP Negeri 1 Boyolali. Setelah lulus SMP pada tahun 1980 ia melanjutkan pendidikan ke SMA Negeri 1 Boyolali dan lulus pada tahun 1983. Ketertarikannya pada Bahasa Prancis membuatnya masuk ke jurusan sastra Prancis Universitas Gadjah Mada Yogyakarta dan lulus pada tahun 1991.
Karier
Gubernur yang terpilih dua kali ini menjadi staf lokal Konsulat jenderal Indonesia di Marseille, Prancis pada tahun 1992. Ia juga menjadi koresponden beberapa media cetak Indonesia di Prancis seperti Bola, Merdeka dan GO. Pada tahun 2000 ia kembali ke Indonesia dan menjadi pengusaha konstruksi. Sebelum menjadi bupati ia menjabat sebagai Wakil Bupati Boyolali mendampingi bupati Sri Moeljanto, dan sebagai wakil bupati menjadi ketua Badan Narkotika Boyolali.
Menjadi Bupati
Ia bersama wakilnya Agus Purmanto berhasil memenangi Pilkada Boyolali 2010 dengan perolehan suara sebesar 44,55%. Pasangan ini mengalahkan 3 pasangan lainnya yakni Daryono-Joko Widodo, Alhisyam-Sugiyarto dan pasangan Djaka Srijanta-Purwasi AN Zaena. Sebagai petahana, ia kembali mencalonkan diri bersama Moch. Said Hidayat sebagai wakil, dan memenangi Pilkada Boyolali 2015 dengan perolehan suara sebesar 69,68%.
Dilaporkan ke Polisi Terkait Makian ke Prabowo
Dikutip dari Portal Islam Bupati Boyolali Seno Samodro dilaporkan ke Bareskrim Polri terkait polemik tampang Boyolali. Seno dilaporkan karena memaki Prabowo Subianto.
Seno dilaporkan oleh seorang warga bernama Ahmad Iskandar. Pelaporan itu didampingi Tim Advokat Pendukung Prabowo.
Seperti diberitakan sebelumnya, di sosial media viral video pidato Bupati Boyolali Seno Samodro yang menyebut Prabowo Asu (Anjing).
Hal ini disampaikan Seno Samodro dalam bahasa jawa saat berorasi di Forum Boyali Bermartabat di Gedung Balai Sidang Mahesa, Boyolali, Minggu (4/11/2018).
Pada hari Minggu kemarin, digelar Aksi bela 'tampang Boyolali' yang diikuti ribuan warga berlangsung di Jalan Pandanaran dan di Gedung Balai Sidang Mahesa Boyolali. Di gedung inilah Bupati Boyolali melakukan orasi.
Sumber:
- id.wikipedia.org
- www.portal-islam.id