Musim panas tahun 711 M (92 H), Thariq bin Ziyad berangkat menuju Al-Andalus. Pada tanggal 29 April 711, pasukan Thariq mendarat di Gibraltar (nama Gibraltar berasal dari bahasa Arab, Jabal Tariq yang artinya Gunung Thariq). Setelah pendaratan, ia telah mengobarkan semangat jihad kepada pasukannya untuk berperang dengan bersungguh-sungguh kerana Allah.
Cordoba Kota Andalusia |
Pidato Thariq Bin Ziyad untuk mengobarkan semangat pasukan:
Di belakang kita lautan, di depan kita musuh. Kita tidak dapat melarikan diri. Demi Allah Subhanahu Wata’ala , kita datang ke bumi Andalusia untuk menjemput syahid atau meraih kemenangan. Demi Allah Subhanahu Wata’ala jika kita mundur, lautan akan menenggelamkan kita. Jika kita maju, musuh telah menanti kita. Kita hanya memiliki senjata, jika kita tenggelam di laut, nama kita tercemar dan Allah Subhanahu Wata’ala akan mencabut rasa gentar di hati musuh. Jika kita maju, Allah Subhanahu Wata’ala akan membuat musuh takut. Syahid dan syurga menunggu kita. Allah Subhanahu Wata’ala Allahu Akbar.Pasukan Tariq menyerbu wilayah Andalusia dan di musim panas tahun 711 berhasil meraih kemenangan yang menentukan atas kerajaan Visigoth, di mana rajanya, Roderick terbunuh pada tanggal 19 Juli 711 dalam pertempuran Guadalete. Saat itu jumlah pasukan Thariq bin Ziyad sekitar 12.000 pasukan melawan 100 ribu pasukan Roderick.
Dalam memimpin pasukannya, Thariq memiliki cara tersendiri untuk mengetahui keadaan pasukannya apakah sudah siap atau belum, yakni bila pasukannya rajin ibadah yakni shalat lima waktu dan shalat malam, maka Thariq beranggapan pasukannya sudah siap tempur.
Ada faktor kunci dalam kemenangan perang yang dijalani kaum muslimin. Spritualitas keimanan yang mendalam. Pasukan Islam meyakini, berjihad tak mengenal batasan usia dan waktu perang. Ketika perang menaklukan Andalusia, pasukan Thariq bin Ziyad sedang menjalani puasa Ramadhan.
Setelah itu, Thariq menjadi gubernur wilayah Andalusia sebelum akhirnya dipanggil pulang ke Damaskus oleh Khalifah Walid I.
Penaklukan Andalusia berdampak luas kepada perubahan sosial di wilayah tersebut. Revolusi sosial meledak, kebebasan beragama diakui dan dijamin pemerintahan Islam. Mereka menjalankan dengan patuh, perintah wakil khalifah Islam di Afrika, Musa Bin Nushair yang mengatakan perubahan sosial positivistik ini menandakan Islam mampu membantahkan pandangan kalangan non Islam, bahwa jika Islam berkuasa maka berpotensi terjadi kekacauan besar.
Maka selama hampir 600 tahun dalah pengaruh Islam, Spanyol menjadi wilayah yang paling maju... jauh dibanding bangsa-bangsa Eropa yang saat itu berada dalam masa kegelapan. Peradaban Islam memberikan sesuatu yang dibutuhkan. Dari mulai teknologi pertanian, pakan ternak, Iptek dan lain-lain. Hingga masyarakatnya menjadi makmur, aman, dan sejahtera hidupnya.
Saat Islam Jaya di Spanyol, negara tersebut berkembang dan maju dengan pesat. Segala sesuatu yang dibutuhkan saat itu dibantu oleh Kaum muslimin. Mulai dari pakan ternak, teknologi pertanian dan lain-lain. Melihat keluhuran budi Umat Islam, dengan memiliki kecenderungan membantu tanpa ada sifat ingin menjajah atau menyakiti, maka berbondong-bondong masuk Islam. Bukan itu saja, rakyat Spanyol minta menjadi bagian dari wilayah Kekhalifahan Islam saat itu.
Teknologi di Spanyol begitu berkembang sangat cepat di wilayah yang disebut Andalusia tersebut. Termasuk dari segi teknologi, maka saat itu spanyol menjadi negara yang lebih maju dari daerah-daerah lainnya.
Sebagai contoh tokoh para penemu teknologi berasal dari muslim spanyol dari mulai jam dinding, pesawat terbang, Penemuan teori atom, astronomi, dan ilmu-ilmu lainnya.
Incoming search:kata kata thariq bin ziyad, thariq bin ziyad membakar kapal, biografi thariq bin ziyad, pidato thariq bin ziyad, biografi singkat thariq bin ziyad, thariq bin ziyad movie, thariq bin ziyad pdf