Pada tahun tiga Hijriah, tepatnya di pertengahan bulan Syawwal, berkecamuklah Perang Uhud, antara kaum Muslimin yang dipimpin oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa salllam dengan kaum kuffar Mekkah. Dalam peperangan menegakkan kalimatulhaq ini, banyak dari kalangan sababat Nabi Radhiyallahu anhum yang mendapatkan anugerah syahâdah.
BUKIT PEMANAH - Tempat para pemanah muslim saat perang Uhud
Menurut perhitungan ulama sirah, Ibnu Ishâq rahimahullah, tercatat 65 sahabat Rasulullah telah menemui syahid. Peperangan ini disulut oleh kaum musyrikin Mekkah yang ingin menuntaskan dendam kekalahan mereka atas kaum Muslimin di Perang Badr yang terjadi pada tahun sebelumnya. Adapun pada Perang Uhud ini, Allah Subhanahu wa Ta’ala menakdirkan kekalahan bagi kaum Muslimin, setelah sebelumnya kemenangan sudah berada di depan mata.
Tsâbit bin Waqsy adalah salah satu shahabat yang usianya termasuk sudah udzur, sehingga diidzinkan untuk tidak ikut perang dan tinggal bersama kaum wanita dan anak-anak di Madînah.
Namun kerinduan mereka terhadap mati syahîd membuat mereka enggan tinggal di Madînah. Beliau menyusul kaum Muslimin dan terjun di medan tempur.
Saat terjadinya pertempuran Uhud, Tsâbit bin Waqsy termasuk sahabat yang gugur sebagai syahîd di tangan musuh-musuh Allâh Azza wa Jalla.