Hernan Cortes - Penakluk Asal Spanyol Yang Menaklukkan Meksiko
Hernán Cortés lahir di Medellín, Spanyol tahun 1485, dari keluarga bangsawan kecil. Cortés memilih untuk mengejar penghidupan di Dunia Baru. Ia pergi keHispaniola dan kemudian ke Kuba, di mana ia menerima Encomienda dan untuk waktu yang singkat, menjadi alcalde (hakim) dari kota Spanyol kedua yang didirikan di pulau. Pada 1519, ia menjadi kapten dari ekspedisi ketiga ke daratan, sebuah ekspedisi yang sebagian didanai olehnya.
Permusuhan dengan Gubernur Kuba, Diego Velázquez de Cuéllar, mengakibatkan pembatalan ekspedisi pada saat terakhir, namun Cortes mengabaikan perintah tersebut. Langkah itu sudah terlambat untuk menyetop Cortes. Dengan 11 kapal, 110 kelasi, 553 tentara (termasuk dengan hanya 13 senjata api genggam dan 32 busur panah, 10 meriam berat, 4 meriam ringan dan 16 ekor kuda), Cortes berlayar bulan Februari 1519.
Cortes yang sudah punya keputusan bulat menuju pedalaman, bergerak maju ingin menduduki daerah kekuasaan Aztec. Sebagian prajurit-prajuritnya dicekam rasa takut menghadapi begitu besar jumlah lawan yang mesti dihadapinya. Melihat gelagat yang bisa tidak menguntungkan itu, sebelum bergerak Cortes menghancurkan armada ekspedisinya sehingga sang prajurit tak punya pilihan lain, maju atau habis mati dibabat Indian.
Saat memasuki pedalaman, Spanyol menghadapi perlawanan gigih orang Indian dari suku Tlaxcalan. Pertempuranpun dimenangkan oleh Spanyol dan orang-orang Tlaxcalan bergabung dengan Cortes untuk menghadapi Aztec yang dibencinya. Cortes melanjutkan gerakannya menuju Cholula, tempat kediaman penguasa orang Aztec Montezuma II, yang sudah siap-siap dengan rencana melakukan serangan mendadak melabrak Spanyol. Tetapi karena Cortes sudah punya informasi lebih dulu mengenai niat orang Indian itu, dia mendahului penyerangan besar-besaran terhadap ribuan orang di Cholula. Sesudah penumpasan itu dia terus menuju ibukota Tenochtitlan (kini kota Mexico), dan pada tanggal 8 Nopember 1519 masuk dan menduduki kota tanpa perlawanan. Montezuma dipenjarakan.
Di lain pihak, pasukan Spanyol lain di bawah pimpinan Panfilo de Narvaez mendarat dengan membawa perintah untuk menangkap Cortes. Cortes meninggalkan sebagian pasukannya di Tenochtitlan dan bergegas memimpin sisa pasukannya kembali ke pantai. Di situ dia dapat mengobrak-abrik pasukan Narvaez dan membujuk yang tersisa untuk bergabungg dengannya. Tetapi, pada saat dia kembali ke Tenochtitlan, anak buah yang ditinggalkannya menentang orang-orang Aztec. Pada tanggal 30 Juli 1520 terjadi pemberontakan di Tenochtitlan dan pasukan Spanyol yang mengalami kekalahan berat mundur ke Tlaxcala. Tetapi, Cortes yang memperoleh tambahan pasukan, pada bulan Mei kembali menggempur Tenochtitlan dan dapat direbut tanggal 13 Agustus. Tenochtitlan dibangun kembali dan diberi julukan baru "New Meksiko" dan menjadi ibukota daerah jajahan Spanyol baru.
Penaklukan yang dilakukan oleh Cortes, dengan pasukan yang kecil saat memulai ekspedisi, atas suatu negeri yang berpenduduk lima juta merupakan suatu prestasi kemenangan militer yang luar biasa. Satu-satunya penaklukan atas negeri berpenduduk yang begitu besar hanyalah yang pernah dilakukan oleh Fransisco Pizarro atas Peru.
Kematian
Setelah menghabiskan banyak uang sendiri untuk membiayai ekspedisi, Hernán Cortés terbelit utang. Pada Februari 1544 ia membuat klaim atas harta kerajaan, tapi diberi runaround kerajaan untuk tiga tahun ke depan. Meski kurang senang, ia memutuskan untuk kembali ke Meksiko pada tahun 1547. Ketika sampai Seville, ia terserang disentri . Dia meninggal di Castilleja de la Cuesta, provinsi Seville, pada 2 Desember 1547, akibat radang selaput dada pada usia 62 tahun.