Artikel "Kabsyah binti Rafi' - Ibunda dua Mujahid" adalah bagian dari "Kisah Shahabiyah -Sahabat Nabi Perempuan"
Kabsyah binti Rafi’ adalah ibu dari Sa’ad bin Mu’adz pembawa bendera kaum Anshar, dan Amr bin Mu’adz. Ia memiliki nama lengkap: Kabsyah binti Rafi’ bin Muawiyah bin Ubaid bin Al-Abjar Al-Khudriyyah. Ia bersama keluarganya tinggal di Madinah. Sosok Kabsyah menjadi panutan para ibu, karena senantiasa mendorong agar anak-anaknya berjihad turun ke medan perang. Sampai akhirnya, kedua putranya syahid demi menegakkan Islam, dan meninggikan kalimah Allah.
Ummu Sa’ad adalah sosok yang selalu berusaha menjadi pelopor dalam kebaikan. Dia adalah perempuan pertama yang berba’iah kepada Nabi Muhammad SAW di Madinah.
Masuk Islamnya Kabsyah binti Rafi’
Kabsyah binti Rafi’tinggal di Madinah bersama keluarganya, saat itu, utusan Rasulullah SAW, Mush’ab bin Umar ditugaskan berangkat ke Madinah untuk mendakwahkan Islam.
Melalui dakwah yang damai membuat dua tokoh besar di Madinah, yaitu Sa’ad bin Mu’adz, dan Usaid bin Hudhair meyakini kebenaran Islam. Mereka bertekad masuk Islam diikuti seluruh masyarakat Bani Abdul Asyhal.
Tidak ketinggalan ibunda Sa'ad yang dikenal kebersihan jiwa dan keiklasan hatinya mendapat hidayah masuk Islam. Sejak Islam datang di Madinah, kediaman Kabsyah pun menjadi pusat perkembangan dakwah. Sebagai Muslimah yang gigih, Kabsyah aktif menyebarkan tauhid sampai ke pelosok Madinah.
Peran dalam berda’wah
Ketika Rasulullah SAW hijrah ke Madinah, Kabsyah/Ummu Sa’ad sangat berharap Beliau SAW berkenan tinggal di rumahnya. Namun Allah berkehendak lain, dengan memilihkan tempat tinggal bagi Rasul-Nya di rumah bani Najjar. Tepatnya di rumah Abu Ayyub al-Anshari ra.
Seluruh keluarga dan suku Anshar berlomba-lomba memberi pelayanan terbaik bagi Rasulullah SAW dan para sahabatnya dari golongan Muhajirin. Kabsyah berada di barisan paling depan dalam memberikan segala sesuatu keperluan untuk da’wah dan pelayanan kepada sang pembawa risalah agung, Nabi Muhammad SAW.
Peran Kabsyah dalam Perang Badar
Ketika Perang Badar terjadi, Ummu Sa’ad mendorong dan menyemangati kedua putranya Sa’ad bin Mu’adz dan ‘Amr bin Mu’adz ra untuk ikut berjihad. Ummu Sa’ad sangat bahagia kedua anaknya bergabung dalam misi tersebut. Bahkan sang ibu berharap putranya dianugerahi syahadah di jalan-Nya. Namun takdir berbeda, mereka pulang dengan selamat dan memperoleh kemenangan.
Peran Kabsyah dalam Perang Uhud
Usai Perang Uhud, para muslimah termasuk Ummu Sa’ad bergegas keluar rumah, untuk memastikan keselamatan Rasulullah SAW. Sebelumnya, terbetik kabar banyak kaum muslimin gugur dalam peperangan itu, termasuk salah seorang putra Ummu Sa’ad yaitu ‘Amr bin Mu’adz ra.
Kisah syahidnya putra Kabsyah binti Rafi’ dalam Perang Khandak
Ummu Sa’ad, menyeru anaknya Sa’ad bin Mu’adz untuk bersegera berangkat berperang. , hingga ia tidak memperhatikan bahwa baju besi yang dipakai putranya tidak sempurna, seluruh sikunya terbuka dan terlihat jelas. Bahkan ‘Aisyah ra sempat mengingatkan hal tersebut. Rupanya itulah jalan menuju syahid. Sa’ad bin Muadz akhirnya menemui ajal, setelah urat lengan yang terkena panah menimbulkan luka yang cukup parah dan tidak kunjung sembuh.
Kesyahidan putra Ummu Sa’ad mendapat perhatian luar biasa dari Allah. Kematiannya sampai mengguncang Arsy Allah.
Ibnu Umar RA meriwayatkan, Rasulullah SAW bersabda, "Hamba shalih yang (kematiannya) telah mengguncang Arsy, membuat pintu-pintu langit terbuka, dan 70 ribu malaikat hadir mengiringinya. Padahal, mereka belum pernah turun ke bumi seperti ini sebelumnya, merasa kesempitan kemudian Allah memberinya keleluasaan. Hamba shalih yang dimaksud adalah Sa’ad bin Muadz." (HR.Bukhari Muslim).
Walaupun kesyahidan Sa’ad bin Muadz sudah dijamin oleh Nabi, namun Kabsyah tetap bersedih kehilangan putranya.
Ketika Rasulullah SAW tiba di rumah Sa’ad bin Mu’adz mendengar tangisan Ummu Sa’ad, Rasulullah SAW bersabda, "Setiap perempuan berdusta dengan tangisnya, kecuali Ummu Sa’ad."
Kemudian jasad Sa’ad dibawa keluar. Orang-orang yang mengangkatnya berkata, "Wahai Rasulullah kami tidak pernah mengangkat jenazah seringan ini."
Rasulullah SAW bersabda, "Bagaimana tidak ringan, malaikat telah turun ke bumi begini dan begini. Mereka belum pernah turun dengan cara seperti ini sebelumnya. Dan mereka ikut memikul jenazah bersama kalian."
Dari riwayat ini jelaslah kaum Muslimin bersama 70 ribu malaikat ikut mengangkat jasad Sa'ad sampai ke liang lahat.
Kabsyah binti Rafi' wafat menyusul kedua putranya yang telah Syahid, menemui Sang Khalik.