Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Republik Indonesia, Bidang Politik. Masa jabatan: 10 April 2007 – 20 Oktober 2009
Informasi pribadi:
- Lahir: 27 September 1950 Jakarta, Indonesia
- Kebangsaan: Indonesia
- Partai politik: P. Pelopor (2002–12), Partai NasDem (2012–14), P. Gerindra (2015–)
- Suami: Martomo Pariatman (bercerai), Dicky Suprapto (bercerai), Benny Sumarno
- Anak: Hendra Rahtomo, M. Marhaendra Putra, M. Mahardhika Putra
- Agama: Islam
- 1969 Fakultas Hukum Universitas Indonesia
- Pendiri Universitas Bung Karno
- Ketua Yayasan Pendidikan Soekarno
- Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres)
- Ketua Umum Partai Pelopor.
Diah Pramana Rachmawati Soekarno adalah politisi Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Ketua Yayasan Pendidikan Bung Karno. Ia adalah putri dari presiden pertama Republik Indonesia Ir. Soekarno.
Ia Pendiri Yayasan Pendidikan Soekarno, dan merupakan salah satu ketua pembina Universitas Bung Karno.
Diah Pramana Rachmawati Soekarno Putri lahir di Jakarta, 27 September 1950. Pada tahun 1953, saat dirinya masih berusia tiga tahun, almarhumah ibunya, Fatmawati meninggalkan istana sebagai protes atas pernikahan presiden Soekarno dengan Hartini. Sejak itu Rachmawati lebih dekat dengan ayahnya. Dia diasuh oleh ibu angkatnya, Ibu Hadi, wanita asal Solo, Jawa Tengah.
Sejak Kecil saat duduk di bangku SD dan SMP, Diah sudah banyak belajar menari dan olahraga, diantaranya belajar menari Jawa, Sunda, dan Sumatera. Olah raganya anggar, renang, dan bulu tangkis.
Semula ia bercita-cita ingin menjadi dokter, saat di SMA ia masuk jurusan sosial dan kuliah di Fakultas Hukum Universitas Indonesia pada tahun 1969. Diah kini aktif di banyak kegiatan. Ibu tiga anak ini sering menulis. Ia juga mengurusi organisasi Gerakan Pemuda Marhaenis (GPM), Yayasan Bung Karno, dan Yayasan Pendidikan Soekarno (YPS), serta pendiri Universitas Bung Karno (UBK) pada tahun 1981.
Yayasan Pendidikan Soekarno dan Universitas Bung Karno (UBK), didirikan Rachmawati Soekarno Putri bersama sejumlah tokoh nasionalis di era kepemimpinan Soeharto, di antaranya Yano Bolang (Alm), Simon Tiranda (Alm) dan Bagin (Alm), meski menghadapi berbagai tekanan berat. Tujuan didirikannya instansi pendidikan itu untuk mengimplementasikan ajaran-ajaran Bung Karno yang masih sangat relevan dengan kondisi saat ini. Antara lain Trisakti Bung Karno yaitu, berdaulat dalam bidang politik, berdikari dalam bidang ekonomi dan berkepribadian dalam bidang kebudayaan.
Kiprah politik Rachmawati Soekarnoputri mulai nampak pada pertengahan tahun 2001 ketika ia mendeklarasikan Forum Nasional di mana dia mulai mengecam para elit politik yang menurutnya berada di menara gading. Saat Forum Nasional melahirkan Partai Persatuan Bangsa Indonesia, Rachmawati dijadikan Calon Presiden oleh partai tersebut walaupun ia bukan termasuk pendiri partai.
Satu tahun setelah peristiwa itu barulah Rachmawati mendirikan Partai Pelopor yang mengandalkan konstituennya dari kalangan urban muda marhaenis. Partai yang bersemangat marhaenis ini menjajikan tidak akan berkompromi terhadap para pelanggar HAM, menolak dwifungsi TNI/Polri dan menolak ketergantungan ekonomi pada lembaga dana internasional. Selain itu kiprahnya di kancah politik, dia pernah menjabat sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) dan Ketua Umum Partai Pelopor.
Peristiwa penangkapan 10 Aktivis-Tokoh yang Diduga Melakukan Gerakan Makar
Polisi menangkap 10 orang yang terkait makar berinisial AD, E, AD, KZ, FA, RA, RS, SB, JA dan RK. Mereka ditangkap rentang pukul 03.00 WIB hingga 06.00 WIB di sejumlah lokasi berbeda.
Namun beredar kabar bahwa jumlah tersangka yang ditangkap oleh pihak kepolisian atas dugaan makar bertambah menjadi 11 orang. Aktivis ke sebelas yang ditangkap bernama Alvin Indra, di Tanah Sereal. Ia ditangkap berkaitan dengan Pasal 107 KUHP, atas dugaan perbuatan makar.
Rachmawati Soekarnoputri adalah salah satu yang ditangkap diduga akan melakukan kegiatan makar, ia ditangkap di kediamannya, pukul 05.00.
Sumber: