Gelar Pahlawan Nasional ditetapkan oleh presiden. Sejak dilakukan pemberian gelar ini pada tahun 1959, nomenklaturnya berubah-ubah. Untuk menyelaraskannya, maka dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2009 disebutkan bahwa gelar Pahlawan Nasional mencakup semua jenis gelar yang pernah diberikan sebelumnya, yaitu: Pahlawan Perintis Kemerdekaan, Pahlawan Kemerdekaan Nasional, Pahlawan Proklamator, Pahlawan Kebangkitan Nasional, Pahlawan Revolusi, dan Pahlawan Ampera.
Klik Nama Pahlawan untuk mengetahui biografi, biodata dan perjuangannya.
- Abdoel Moeis - Politisi, Anggota Volksraad, kemudian penulis
- Abdul Chalim - Ulama Majalengka
- Abdul Halim - Aktivis kemerdekaan dan Ulama, Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia
- Abdul Harris Nasution - Jenderal Angkatan Darat, dua kali diangkat sebagai Kepala Staf Angkatan Darat
- Abdul Kadir - Bangsawan dari Melawi, menawarkan pengembangan ekonomi, melakukan perlawanan terhadap pasukan kolonial Belanda
- Abdul Kahar Muzakir, Rektor Universitas Islam Indonesia yang pertama sekaligus Tokoh Muhammadiyah
- Abdul Malik Karim Amrullah (Buya HAMKA) - Ulama dan penulis sekaligus tokoh Muhammadiyah.
- Abdul Wahab Hasbullah - Tokoh Islam, salah seorang pendiri Nadhlatul Ulama
- Abdulrachman Saleh - Tokoh awal dalam Angkatan Udara, terbunuh ketika membawa keperluan medis karena ditembak oleh Belanda
- Abdurrahman Baswedan alias AR Baswedan, mantan anggota Badan Penyelidik Usaha dan Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) - Nasionalis dan Mubaligh Muhammadiyah yang meyakinkan Mesir untuk mengakui kemerdekaan Indonesia secara de facto
- Achmad Rifai - Pemikir dan penulis Islam yang dikenal karena pernyataan anti-Belandanya
- Achmad Subardjo - Aktivis kemerdekaan dan menteri pemerintahan
- Adam Malik - Jurnalis dan aktivis kemerdekaan, Wakil Presiden Indonesia ketiga sekaligus Tokoh Muhammadiyah
- Adenan Kapau Gani - Aktivis kemerdekaan yang menjadi menteri pemerintahan, menyeludupkan senjata untuk mendukung Revolusi Nasional
- Ahmad Hanafiah - Ulama Lampung
- Ahmad Sanusi,- Anggota Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI)
- Agung Hanyokrokusumo - Pahlawan Nasional - 3 November 1975 - Keppres No. 106/TK/1975
- Agus Salim - Aktivis kemerdekaan, politisi, pemimpin Islam Minang sekaligus Tokoh Muhammadiyah
- Agustinus Adisucipto -Tokoh awal dalam Angkatan Udara, terbunuh ketika membawa keperluan medis karena ditembak oleh Belanda
- Ahmad Dahlan - Pemimpin Islam, Pendiri Muhammadiyah; suami Siti Walidah
- Ahmad Yani - Pemimpin Angkatan Darat, terbunuh saat Gerakan 30 September
- Aji Muhammad Idris - Sultan Kutai Kartanegara ke 14
- Albertus Soegijapranata.- Uskup Katolik Jawa dan nasionalis
- Alexander Andries Maramis - Anggota BPUPKI, Menteri Keuangan Indonesia, dan diplomat
- Alimin - Pendukung kemerdekaan, politisi, dan tokoh Partai Komunis Indonesia
- Amir Hamzah - Penyair dan nasionalis
- Andi Abdullah Bau Massepe - Bangsawan Bugis, memimpin penyerangan melawan pasukan Belanda selama Revolusi Nasional, seorang putra dari Andi Mappanyukki
- Andi Depu - Pejuang dan aktivis yang berhasil mempertahankan pengibaran bendera nasional di Mandar pada 1944, padahal dilarang keras
- Andi Djemma - Aktivis kemerdekaan, memimpin penyerangan melawan pasukan Belanda saar Revolusi Nasional
- Andi Mappanyukki - Bangsawan Bugis, memimpin penyerangan melawan pasukan Belanda pada 1920-an dan 30-an, ayah dari Andi Abdullah Bau Massepe
- Andi Sultan Daeng Raja - Aktivis kemerdekaan dan politisi
- Antasari - Melakukan penyerangan terhadap pasukan kolonial Belanda dalam Perang Banjar
- Aria Wangsakara, dari Banten ulama. Pejuang, dan pendiri Tangerang
- Arie Frederik Lasut - Geolog dan pengajar yang dieksekusi oleh Belanda
- Ario Soerjo - Gubernur pertama Jawa Timur yang merupakan tokoh sentral Pertempuran Surabaya
- Arnold Mononutu - Menteri Penerangan Indonesia ke-6
- As'ad Syamsul Arifin - Ulama, tokoh Nahdlatul Ulama
- Baabullah - Penguasa ke-24 Kesultanan Ternate
- Bagindo Azizchan - Wali kota Padang, melawan pasukan Belanda saat Revolusi Nasional
- Basuki Rahmat - Jenderal, saksi dari Supersemar
- Bataha Santiago - Raja Kerajaan Manganitu
- Bernard Wilhelm Lapian - Nationalis, pimpinan gereja, dan gubernur kedua Sulawesi
- Cut Nyak Dhien - Pemimpin gerilyawan Aceh yang melakukan penyerangan terhadap pasukan kolonial belanda; istri Teuku Umar
- Cut Nyak Meutia - Pemimpin gerilyawan Aceh yang melakukan perlawanan terhadap pasukan kolonial Belanda
- Depati Amir - Pejuang yang mempersatukan suku Melayu dengan Tionghoa untuk melawan Belanda
- Dewi Sartika - Pengajar, mendirikan sekolah untuk perempuan yang pertama di daerah Priangan, Jawa Barat
- Diponegoro - Putra Sultan Yogyakarta, melangsungkan perang lima tahun melawan pasukan kolonial Belanda
- Djamin Ginting - Pejuang kemerdekaan menentang pemerintah Hindia Belanda di Tanah Karo
- Djatikoesoemo - Jenderal Angkatan Darat dan politisi
- Donald Isaac Panjaitan - Jenderal Angkatan Darat, terbunuh dalam Gerakan 30 September
- Eddy Martadinata - Laksamana Angkatan Laut dan diplomat, terbunuh dalam kecelakaan helikopter
- Ernest Douwes Dekker - Jurnalis dan politisi Indo yang membantu kemerdekaan Indonesia, salah satu dari Tiga Serangkai
- Fakhruddin - Pemimpin Islam, menegosiasikan pengamanan pejiarah haji Indonesia; tokoh Muhammadiyah.
- Fatmawati - Pembuat bendera nasional pertama, aktivis sosial, istri Sukarno sekaligus Tokoh Muhammadiyah
- Ferdinand Lumban Tobing - Dokter dan politisi, memperjuangkan hak asasi pasukan buruh
- Frans Kaisiepo - Nasionalis Papua yang membantu dalam akuisisi Papua
- Gatot Mangkoepradja - Aktivis kemerdekaan dan politisi, menyarankan pembentukan Pembela Tanah Air sekaligus Kader Muhammadiyah
- Gatot Soebroto - Jenderal, deputi ketua staff Angkatan Darat
- Halim Perdanakusuma - Tokoh awal dalam Angkatan Udara, meninggal karena kecelakaan saat Revolusi Nasional
- Hamengkubuwana I - Sultan Yogyakarta, melakukan perlawanan terhadap VOC, mendirikan Yogyakarta
- Hamengkubuwana IX - Sultan Yogyakarta, aktivis kemerdekaan, pemimpin militer, dan politisi; Wakil Presiden Indonesia kedua
- Harun bin Said (Thohir bin Mandar) - Mengebom MacDonald House saat konfrontasi Indonesia–Malaysia
- Hasan Basry - Pajurit selama Revolusi Nasional Indonesia, mendukung integrasi Kalimantan di Indonesia
- Hasanuddin - Sultan Gowa, melakukan perlawanan terhadap pasukan kolonial Belanda
- Hasjim Asyari - Pemimpin Islam, pendiri Nahdlatul Ulama
- Hazairin - Sarjana legal, aktivis kemerdekaan, menteri pemerintahan, dan pengajar
- Herman Johannes - Insinyur, membuat senjata selama Revolusi Nasional, membantu pendirian Universitas Gadjah Mada, Rektor Universitas Gadjah Mada
- Himayatuddin Muhammad Saidi- Penguasa ke-20 dan ke-23 Kesultanan Buton
- Ida Anak Agung Gde Agung - Aktivis kemerdekaan dan menteri pemerintahan
- Ida Dewa Agung Jambe - Raja Kerajaan Klungkung
- Idham Chalid - Pemimpin Nahdlatul Ulama, politisi
- Ignatius Joseph Kasimo Hendrowahyono - Aktivis kemerdekaan, pemimpin Partai Katolik
- I Gusti Ketut Jelantik - Pemimpin Bali yang melakukan perlawanan terhadap pasukan kolonial Belanda
- I Gusti Ketut Pudja - Gubernur Bali pertama
- I Gusti Ngurah Made Agung - Raja Badung, melakukan perlawanan terhadap pasukan kolonial Belanda
- I Gusti Ngurah Rai - Pemimpin militer Bali saat Revolusi Nasional
- Ilyas Yakoub - Aktivis kemerdekaan, politisi, dan anggota pasukan gerilyawan
- Imam Bonjol - - Tokoh Islam dari Sumatera Barat yang melakukan perlawanan terhadap pasukan kolonial Belanda dalam Perang Padri
- Iskandar Muda - Sultan Aceh, memperluas pengaruh negara
- Ismail Marzuki - Komposer yang membuat sejumlah lagu kebangsaan
- Iswahyudi - Tokoh awal dalam Angkatan Udara, terbunuh saat Revolusi Nasional
- Iwa Koesoemasoemantri - Aktivis kemerdekaan, ahli hukum, dan politisi
- Izaak Huru Doko - Aktivis kemerdekaan dan pengajar, membantu pendirian Universitas Udayana
- Jahja Daniel Dharma (John Lie) - Laksamana Muda Angkatan Laut, menyeludupkan barang untuk membantu Revolusi Nasional
- Johanes Leimena - Menteri Kesehatan Pertama, mengembangkan sistem klinik Puskesmas
- Johannes Abraham Dimara - Pimpinan tentara Papua yang membantu dalam akuisisi Papua
- Juanda Kartawijaya - Politisi Sunda, Perdana Menteri Indonesia terakhir sekaligus Tokoh Muhammadiyah
- Karel Satsuit Tubun- Brigadir polisi, terbunuh saat Gerakan 30 September
- Kartini - Tokoh hak asasi perempuan Jawa
- Kasman Singodimedjo, Jaksa yang merupakan ketua KNIP pertama dan menghapus tujuh kata yang berpotensi memecah umat pada Piagam Jakarta, Kader Muhammadiyah
- Katamso Darmokusumo - Jenderal Angkatan Darat, terbunuh saat Gerakan 30 September
- Ki Bagus Hadikusumo - Tokoh Muhammadiyah, aktivis kemerdekaan, tokoh Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia
- Ki Hadjar Dewantara - Pengajar dan menteri pemerintahan, mendirikan Taman Siswa, saudara Suryopranoto, salah satu dari Tiga Serangkai
- Kiras Bangun - Pemimpin gerilyawan Karo yang melawan penjajah Belanda
- Ki Sarmidi Mangunsarkoro - Pengajar bersama dengan Budi Utomo dan Taman Siswa, menteri pemerintahan
- Kusumah Atmaja - Ketua Kehakiman Mahkamah Agung Pertama
- Lafran Pane - Pendiri Himpunan Mahasiswa Islam, Kader Muhammadiyah
- La Madukelleng - Bangsawan dari Kesultanan Paser, mengusir pasukan Belanda dari Kerajaan Wajo
- Lambertus Nicodemus Palar - Diplomat, menegosiasikan pengakuan Indonesia saat Revolusi
- Macmud Singgirei Rumagesan - Pendiri Gerakan Cendrawasih Revolusioner Irian Barat /GCRIB
- Mahmud Badaruddin II - Sultan Palembang, yang melakukan perlawanan terhadap penjajah Inggris dan Belanda
- Malahayati - Pejuang dan bangsawan, melawan pasukan Cornelis de Houtman
- Mangkunegara I - Melakukan perlawanan terhadap penjajah Belanda dan antek-anteknya di Jawa Tengah
- Maria Walanda Maramis - Pendukung hak asasi perempuan dan pengajar
- Martha Christina Tiahahu - Gerilyawan dari Maluku yang wafat saat ditahan Belanda
- Marthen Indey - Nasionalis dan aktivis kemerdekaan, menawarkan intergrasi Papua di Indonesia
- Mas Isman - Pejuang kemerdekaan
- Maskoen Soemadiredja - Aktivis kemerdekaan dan politisi
- Mas Mansoer - Ulama, pemimpin Muhammadiyah
- Mas Tirtodarmo Harjono - Jenderal Angkatan Darat, terbunuh saat Gerakan 30 September
- Masykur - Ulama, pejuang kemerdekaan, mantan menteri agama
- Moehammad Jasin - Bapak Brimob Kepolisian RI
- Moestopo - Pemimpin saat Pertempuran Surabaya, mendirikan Kampus Kedokteran Gigi Dr. Moestopo
- Moewardi - Menangani keamanan saat Proklamasi Kemerdekaan, membangun sebuah rumah saat di Surakarta
- Mohammad Hasyim Asy'ari - Pahlawan Kemerdekaan Nasional - 17 November 1964 Keppres No. 294 Tahun 1964
- Mohammad Hatta - Aktivis kemerdekaan, Wakil Presiden Indonesia Pertama
- Mohammad Husni Thamrin - Politisi dan aktivis kemerdekaan
- Mohammad Mangoendiprojo - Pejuang kemerdekaan, pemimpin Pertempuran Surabaya
- Pangeran Muhammad Noor - Menteri Pekerjaan Umum yang mencanangkan proyek Waduk Riam Kanan, Waduk Karangkates, dan proyek pasang-surut di Sumatra dan Kalimantan sebagai lahan penyedia pangan
- Mohammad Tabrani Soerjowitjirto - Pencetus bahasa Indonesia
- Mohammad Yamin - Penyair yang menjadi politisi dan aktivis kemerdekaan
- M. Sarjito- Dokter, Akademisi, Rektor pertama Universitas Gadjah Mada
- Muhammad Zainuddin Abdul Madjid - Ulama pendiri Nahdlatul Wathan
- Nani Wartabone - Proklamator Hari Patriotik 23 Januari 1942, Aktivis kemerdekaan dan pejuang penumpasan pemberontakan Permesta sekaligus Kader Muhammadiyah dari Gorontalo
- Noer Alie - Pemimpin Islam dan pengajar, memimpin prajurit saat Revolusi Nasional
- Nuku Muhammad Amiruddin - Sultan Tidore, memimpin beberapa pertempuran laut melawan pasukan kolonial Belanda
- Nyai Ahmad Dahlan - Pahlawan Nasional - 22 September 1971 - Keppres No. 42/TK/1971
- Nyi Ageng Serang - Pemimpin gerilyawan Jawa yang memimpin penyerangan terhadap kolonial Belanda atas beberapa pendudukan
- Oerip Soemohardjo - Pemimpin Angkatan Darat Indonesia, komandan kedua setelah Sudirman
- Opu Daeng Risadju - Politisi wanita awal, melakukan perlawanan terhadap Belanda saat Revolusi Nasional
- Oto Iskandar di Nata - Politisi dan aktivis kemerdekaan sekaligus Tokoh Muhammadiyah
- Pajonga Daeng Ngalie Karaeng Polongbangkeng - Mengkoordinasikan penyerangan di Sulawesi Selatan saat Revolusi Nasional, menawarkan integrasi nasional
- Paku Alam VIII - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta ke-2
- Pakubuwana VI - Susuhunan Surakarta, memberontak melawan pasukan kolonial Belanda
- Pakubuwana X - Susuhunan Surakarta, mendukung berbagai proyek untuk kepentingan Pribumi Indonesia
- Pattimura - Gerilyawan dari Maluku yang melakukan perlawanan terhadap pasukan kolonial Belanda
- Pierre Tendean - Prajurit Angkatan Darat, terbunuh saat Gerakan 30 September
- Pong Tiku - Bangsawan Toraja, melakukan perlawanan terhadap penjajah Belanda
- Prof. Dr. Suharso - Pahlawan Nasional - 6 November 1973 - Keppres No. 88/TK/1973
- Raden Djoeanda Kartawidjaja - Pahlawan Kemerdekaan Nasional. - 6 November 1963 - Keppres No. 244 Tahun 1963
- Raden Mattaher - Pejuang dari Jambi yang melakukan perlawanan terhadap pasukan kolonial Belanda
- Soeprapto - Jenderal Angkatan Darat, terbunuh saat Gerakan 30 September
- Radin Inten II - Bangsawan dari Lampung, memimpin revolusi penyerangan penjajah Belanda
- Radjiman Wedyodiningrat - Ketua BPUPKI, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat perta
- Raja Haji Fisabilillah - Pejuang dari Riau yang melakukan perlawanan terhadap pasukan kolonial Belanda
- Ranggong Daeng Romo - Memimpin pasukan dalam dua pertempuran melawan pasukan Belanda saat Revolusi Nasional
- Rasuna Said - Pendukung hak asasi wanita dan nasionalis
- Ratu Kalinyamat - Putri Kerajaan Demak
- Robert Wolter Monginsidi - Gerilyawan di Makassar saat Revolusi Nasional, dieksekusi oleh Belanda
- Rubini Natawisastra - Dokter dan cendekiawan
- Ruhana Kuddus- Wartawati Indonesia pertama
- Saharjo - Menteri Kehakiman, pelopor pengesahan pembaruan di negara tersebut
- Salahuddin bin Talabuddin- Pejuang Maluku Utara
- Samanhudi - Pengusaha, mendirikan Sarekat Islam
- Sam Ratulangi (Gerungan Saul Samuel Jacob Ratulangi) - Politisi Minahasa dan pendukung kemerdekaan Indonesia
- Silas Papare - Memperjuangkan kemerdekaan Papua dari Belanda, menawarkan integrasi Papua di Indonesia
- Sisingamangaraja XII - Pemimpin Batak yang melakukan kampanye gerilyawan melawan pasukan kolonial Belanda
- Siswondo Parman - Jenderal Angkatan Darat, terbunuh saat Gerakan 30 September
- Siti Hartinah - Istri presiden Suharto, aktif dalam karya sosial, mendirikan Taman Mini Indonesia Indah
- Siti Walidah - Pendiri Aisyiyah, tokoh Muhammadiyah, istri Ahmad Dahlan
- Slamet Riyadi - Brigadir Jeneral Angkatan Darat, terbunuh ketika putting down pemberontakan di Sulawesi
- Soedirman - Komandan Ketua Tentara Nasional Indonesia pada saat Revolusi Nasional sekaligus Kader Muhammadiyah
- Soeharso - Pelopor pengobatan prostesis
- Soeharto Sastrosoeyoso - Dokter pribadi Soekarno
- Soekanto Tjokrodiatmodjo - Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia pertama
- Soekarno - Aktivis kemerdekaan yang membacakan Proklamasi Kemerdekaan, Presiden Indonesia pertama sekaligus Tokoh Muhammadiyah
- Soepomo - Menteri Kehakiman Pertama, membantu penulisan Konstitusi
- Soeroso - Politisi dan aktivis kemerdekaan, Wakil Ketua BPUPKI, Gubernur pertama Jawa Tengah, Bapak Koperasi Pegawai Negeri Republik Indonesia
- Soerjopranoto - Pengajar dan tokoh hak-hak buruh, saudara Ki Hajar Dewantara
- Soetomo - Pahlawan Kemerdekaan Nasional - 27 Desember 1961 - Keppres No. 657 Tahun 1961
- Sugiyono Mangunwiyoto - Kolonel Angkatan Darat, terbunuh saat Gerakan 30 September
- Sukarjo Wiryopranoto - Tokoh kemerdekaan, diplomat, dan politisi
- Sukarni Kartodiwirjo - Tokoh kemerdekaan, diplomat, dan politisi
- Sultan Agung Hanyokrokusumo - Sultan Mataram, melakukan perlawanan terhadap VOC
- Sultan Mahmud Riayat Syah - Sultan Johor-Pahang-Riau-Lingga, yang melakukan perlawanan terhadap penjajah Belanda
- Supeno - Menteri pemerintahan, terbunuh ketika perlawanan terhadap Belanda saat Revolusi Nasional
- Supriyadi - Pemimpin pemberontakan melawan pasukan pendudukan Jepang di Blitar
- Sutan Mohammad Amin Nasution - Gubernur Sumatera Utara dan Riau ke-1
- Sutan Syahrir - Politisi, Perdana Menteri Indonesia pertama
- Sutomo - dokter, pengajar Jawa, mendirikan Budi Utomo sekaligus Tokoh Muhammadiyah
- Sutoyo Siswomiharjo - Jenderal Angkatan Darat, terbunuh saat Gerakan 30 September
- Syafruddin Prawiranegara - Gubernur Bank Indonesia pertama, dan kepala PDRI selama masa Agresi Militer Belanda II
- Syam'un - Pejuang yang pernah bergabung dalam PETA dan BKR, serta menentang pemerintahan Hindia Belanda di Banten. Pendiri Pesantren Al-Khairiyah Cilegon, Banten
- Syarif Kasim II - Sultan Siak, menawarkan integrasi kerajaan-kerajaan di Sumatra Timur
- Syech Yusuf Tajul Khalwati - Pahlawan Nasional - 7 Agustus 1995 - Keppres No. 71/TK/1995
- Tahi Bonar Simatupang - Jenderal yang menjabat sebagai ketua staff dari 1950 sampai 1954
- Tan Malaka - Politisi dan intelektual asal Minang. Ia menyumbangkan gagasannya dalam beberapa karya, terutama Madilog (Materialistik, Dialog, dan Logika). Pendiri Partai Murba, tokoh Partai Komunis Indonesia
- Teuku Mohammad Hasan - Aktivis kemerdekaan, gubernur Sumatra pertama
- Teuku Nyak Arief - Politisi Aceh dan pemimpin perlawanan, gubernur Aceh pertama
- Teuku Umar - Pemimpin gerilyawan Aceh yang melakukan perlawanan terhadap pasukan kolonial Belanda; suami Cut Nyak Dhien
- Teungku Chik di Tiro - Dokter, salah satu dari Tiga Serangkai, Anggota Volksraad, Tokoh Indische Partij
- Thaha Sjaifuddin - Sultan Jambi, memimpin pasukan revolusi melawan pasukan kolonial Belanda
- Tirtayasa - Sultan Banten yang melakukan perlawanan terhadap Belanda
- Tirto Adhi Soerjo - Jurnalis, diasingkan karena editorial anti-Belanda buatannya
- Tjilik Riwut - Prajurit dan politisi, menawarkan pengembangan ekonomi dan budaya di Kalimantan Tengah
- Tjipto Mangoenkoesoemo - Pahlawan Kemerdekaan Nasional - 2 Mei 1964 - Keppres No. 109 Tahun 1964
- Tjokroaminoto - Politisi, pemimpin Sarekat Islam, mentor pemimpin-pemimpin bangsa seperti Sukarno, Semaoen, Musso, Alimin, Darsono, Kartosoewirjo, dan Tan Malaka
- Tombolotutu - Raja Kerajaan Parigi Moutong
- Tuanku Tambusai - Pemimpin Islam dari Riau yang melakukan perlawanan terhadap pasukan kolonial Belanda saat Perang Padri
- Untung Suropati - Memimpin beberapa pemberontakan melawan VOC
- Usman Janatin - Mengebom MacDonald House saat konfrontasi Indonesia–Malaysia
- Usmar Ismail- seorang sutradara film, sastrawan, wartawan, dan Bapak Perfilman Nasional
- Wage Roedolf Soepratman - Komposer lagu kebangsaan "Indonesia Raya"
- Wahid Hasjim - Pemimpin Nahdlatul Ulama, Menteri Agama Indonesia pertama
- Wahidin Soedirohoesodo - Dokter dan pemimpin di Budi Utomo
- Wilhelmus Zakaria Johannes - Pelopor pengobatan radiologi
- Yos Sudarso - Komodor Angkatan Laut, terbunuh saat konfrontasi dengan Belanda di Nugini Belanda
- Yusuf Tajul Khalwati - Pemimpin Islam, memimpin pemberontakan gerilyawan melawan VOC
- Zainal Mustafa - Pemimpin Islam yang melakukan perlawanan terhadap pasukan pendudukan Jepang
- Zainul Arifin - Politisi dan gerilyawan, terbunuh saat peristiwa percobaan pembunuhan yang ditargetkan kepada Sukarno oleh Darul Islam