Profil Kiai Haji Ahmad Hanafiah - Pahlawan Nasional dari Lampung

KH Ahmad Hanafiah adalah seorang ulama dan pejuang asal Sukadana, Lampung. Ia merupakan salah satu penggagas Laskar Hizbullah. Di wilayah Sumatra, terlebih Lampung, ia terkenal sebagai sosok penting yang mengobarkan semangat juang laskar rakyat Hizbullah Sabilillah melawan penjajahan Jepang.

Profil Kiai Haji Ahmad Hanafiah - Pahlawan Nasional dari Lampung

Biografi

Ahmad Hanafiah dilahirkan di Sukadana, Lampung Timur, pada 1905. KH Ahmad Hanafiah adalah putra sulung KH Muhammad Nur, pimpinan Pondok Pesantren Istishodiyah di Sukadana yang menjadi pondok pesantren pertama di Provinsi Lampung.

Semasa hidupnya, Ahmad Hanafiah pernah mengenyam pendidikan di Sukadana. Selain belajar agama Islam kepada ayahnya sendiri, ia juga belajar di sejumlah pondok pesantren di luar negeri, seperti di Malaysia, Makkah dan Madinah.

KH Ahmad Hanafiah sejak belia tumbuh di lingkungan agamis. Pada usia 5 tahun, Ahmad Hanafi sudah khatam membaca Al-Qur'an. Di bawah didikan sang ayah, Ahmad Hanafiah mulai belajar ilmu agama. Di samping itu, Hanafiah juga mengenyam pendidikan umum di sekolah Guverment di Sukadana pada 1916.

Setelah lulus dari Guverment, Ahmad Hanafiah melanjutkan pendidikannya di Pesantren Jamiatul Chair di Jakarta (1916-1919). Sepulang dari pesantren, dia mengabdi sebagai guru ilmu agama di Sukadana. Dari situlah gelar 'kiai' diperolehnya.

Usai menjadi pengajar selama lima tahun (1920-1925), Ahmad Hanafiah mendalami ilmu agama lagi di Pesantren Kelantan Malaysia sejak 1925. Tidak berhenti di situ, KH Ahmad Hanafiah Lampung melanjutkan kuliah di Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi, sejak 1930 hingga 1936.

Sekembalinya ke tanah air, KH Ahmad Hanafiah aktif sebagai mubaligh di Lampung. Di samping misi penyebaran ilmu agama, dia menjadi ketua Serikat Dagang Islam (SDI) wilayah Kewedanaan Sukadana (1937-1942). 

Memasuki era penjajahan Jepang, perjuangan KH Ahmad Hanafiah lebih banyak di bidang pendidikan. Salah satunya dengan memimpin Pondok Pesantren Al Ikhsan Sukadana. Ia juga sempat mengarang dua kitab, yakni Al Hujjah dan Tafsir Ad Dohri.

Puncak perlawanan KH Ahmad Hanafiah dilakukan ketika Belanda berusaha menguasai Indonesia lagi setelah kemerdekaan pada 1945. Sang kiai berperan sebagai koordinator para pejuang Laskar Hizbullah Sabilillah di wilayah Lampung. Ia juga pernah memimpin perang gerilya melawan Belanda dalam peristiwa Agresi Militer Belanda 1 pada 1947.


Perjuangan KH Ahmad Hanafiah hingga Akhir Hidupnya

Dalam peristiwa Agresi Belanda 1 yang terjadi pada 1947, KH Ahmad Hanafiah memimpin laskar rakyat. Mereka menghadapi serangan Belanda yang menginvasi melalui jalur darat dari Palembang.

Laskar rakyat yang dipimpin KH Ahmad Hanafiah kala itu hanya bersenjatakan golok. Oleh sebab itu, pasukan tersebut disebut sebagai Laskar Golok.

Namun, saat pertempuran berlangsung di area hutan belukar dekat Baturaja arah Martapura, KH Ahmad Hanafiah beserta pasukannya terkepung. Mereka akhirnya kalah. Kekalahan tersebut tidak lain disebabkan senjata Belanda yang lebih modern sedangkan pejuang rakyat hanya bermodal golok.

KH Ahmad Hanafiah selalu berjuang tanpa pamrih dan diakui sebagai tokoh agama, ulama, pejuang, politisi, dan komandan perang yang dikenal sebagai laskar bergolok karena mereka selalu bersenjatakan golok ciomas saat bertempur.

KH Ahmad Hanafiah ditangkap hidup-hidup, tetapi kemudian dieksekusi pada 17 Agustus 1947. KH Ahmad Hanafiah meregang nafas terakhir setelah dimasukkan ke dalam karung, kemudian ditenggelamkan ke Sungai Ogan. Jasad KH Ahmad Hanafiah tidak pernah ditemukan oleh para pejuang.


Pengalaman

  1. Pada masa penjajahan Jepang, ia menjadi anggota Chuo sangi kai di Karesidenan Lampung tahun 1945-1946.
  2. Ketua Partai Masyumi dan pimpinan Hizbullah Kewedanan Sukadana.
  3. Anggota DPR Karesidenan Lampung pada tahun 1946-1947.
  4. Wakil Kepala merangkap Kepala Bagian Islam pada kantor Jawatan Agama Karesidenan Lampung sejak awal 1947.


Beliau resmi didaulat mendapat gelar pahlawan nasional oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada tahun 2023. Anugrah tersebut diberikan pada saat peringatan Hari Pahlawan tanggal 10 November 2023. KH Ahmad Hanafiah mendapat gelar tersebut bersama lima nama lainnya dari seluruh Indonesia.

Sumber: tirto.id: "Biografi KH Ahmad Hanafiah Pahlawan Nasional dari Lampung", selengkapnya https://tirto.id/gR6p