Biografi dan Perjuangan Izaak Huru Doko - Pahlawan Nasional dari Nusa Tenggara Timur

 Izaak Huru Doko
Izaak Huru Doko

Tempat Lahir
Ledemanu, Sabu, NTT, Indonesia
Tanggal Lahir: Rabu, 20/11/1918
Warga Negara : Indonesia

Pendidikan
Hollands Indlandsche Kweekschool
 (HIK, sekolah guru)

Karir: 
Ketua Partai Politik 
Perserikatan Kebangsaan Timor di Kupang.

Penghargaan: Pahlawan Nasional 
Tanda Kehormatan: 
Bintang Maha Putra Adipradana.
Izaac Huru Doko adalah pahlawan nasional Indonesia yang berasal dari Nusa Tenggara Timur. Izaac Huru Doko lahir di Sabu, Kupang, Nusa Tenggara Timur, 20 November 1913 – meninggal di Kupang, Nusa Tenggara Timur, 29 Juli 1985 pada umur 71 tahun.

Ia termasuk salah satu daftar orang yang harus dilenyapkan dalam peristiwa G30S/PKI. Ia bersekolah di Hollands Indlandsche Kweekschool (HIK, sekolah guru) di Bandung, Jawa Barat. Bersama Herman Johannes ia mendirikan Timorsche Jongeren (Pemuda Timor) dengan tujuan mempersatukan para pelajar Timor di berbagai kota di Indonesia.

Izaak Huru Doko memimpin dan mengorganisir tenaga-tenaga nasional untuk menghadapi Pemerintah Reaksioner Belanda (NICA) dan kaki tangannya. Ia pernah menjabat Menteri Penerangan N.I.T yang membantu perjuangan RI dan mengembalikan Presiden dan Wakil Presiden serta pemerintah RI ke Yogya. Karena perjuangan inilah, maka dalam tahun 1948, NIT diakui secara resmi oleh Pemerintah RI.

Riwayat Perjuangan

Saat dibangku sekolah guru (H.I.K) Bandung, Izaak Huru Doko memimpin organisasi “de Timorsche Jongeren” yang mempunyai cabang di kota-kota besar di Indonesia. Ia juga pernah menjabat Ketua Partai Politik Perserikatan Kebangsaan Timor di Kupang yang berazaskan nasionalisme/kebangsaan dengan tujuan mencapai Indonesia merdeka.

Selama penjajahan Jepang, tetap memelopori perjuangan Kemerdekaan Indonesia melalui surat kabar `Timor Syuho` dibawah asuhannya dan menjadi anggota “syo Sunda Tju San In” yang berkedudukan di Singaraja Bali.

Setelah diberhentikan sementara oleh Pemerintah NICA sejak 1 September 1945 sampai dengan 14 Maret 1946, sempat memimpin dan mengorganisir tenaga-tenaga nasional bersama Tom Pello untuk menghadapi Pemerintahan Reaksioner Belanda dan kaki tangannya.

Izaak Huru Doko terlibat dalam enam kegiatan/aktivitas yang mengarah kepada perjuangan kemerdekaan RI sebelum Proklamasi Kemerdekaan RI, 17 Agustus 1945.

Setelah proklamasi, ia menggeluti 23 jenis kegiatan yang berbasis mempertahankan kemerdekaan RI sehingga jasa-jasanya dianggap luar biasa bagi bangsa dan negara.

Atas jasa-jasanya itu pemerintah RI menganugerahi gelar Pahlawan Nasional pada 3 November 2006 dengan Keppres No. 85/TK/2006 dan diberi Tanda Kehormatan Bintang Maha Putra Adipradana.