Biografi Anis Matta - Presiden Partai Keadilan Sejahtera ke-5

Anis Matta
Anis Matta
Presiden Partai Keadilan Sejahtera ke-5 Petahana 
Mulai menjabat: 1 Februari 2013 

Wakil Ketua DPR-RI dari Fraksi PKS 
Masa jabatan: 1 Oktober 2009 – 1 Februari 2013 

Biodata 

 Nama Lengkap: Muhammad Anis Matta 
Alias: Anis Matta | Anis 
Agama: Islam 
Tempat Lahir: Bone, Sulawesi Selatan 
Tanggal Lahir: Sabtu, 7 Desember 1968 
Hobi: Membaca, Menulis 
Isteri: Anaway Irianty Mansyur 
Pendidikan: SD Inpres Welado 1980,   SMP Darul Arqam 1983,  SLTA Darul Arqam 1986,  LIPIA 1992,  KSA IX Lemhanas 2001.

Karir
Direktur Pusat Studi Islam Al-Manar 
Komisaris PT Indo Media Green Pages
Preskom PT Manara Inti Tijara 
Direktur Pusat Studi Islam Almanar 
Dosen Agama Islam FE UI Program Extension 1996-1998 
Anggota DPR RI 
Wakil Ketua DPR, 2009-2014 
Majelis Hikmah PP Muhammadiyah 
Anggota Ikatan Alumni Lemhanas 2001-2006 
Sekretaris Jenderal PKS 2003-2005, 2005-2010
Presiden PKS
Muhammad Anis Matta (lahir di Bone, Sulawesi Selatan, 7 Desember 1968; umur 45 tahun) adalah salah satu politisi Indonesia dari Partai Keadilan Sejahtera. Anis adalah Wakil Ketua DPR-RI periode 2009-2014, namun mengundurkan diri pada 1 Februari 2013, setelah ditetapkan sebagai presiden PKS oleh Majelis Syuro PKS menggantikan Luthfi Hasan Ishaaq.

Anis merupakan salah satu politisi muda berpengaruh dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Sekjen DPP PKS dan Wakil Ketua DPR (2009-2014) yang kutu buku ini aktif menulis di berbagai media Islam dan sudah menghasilkan sejumlah buku.

Muhammad Anis Matta, Lc, sangat mencintai buku. Hobi membaca sudah dilakoninya sejak kecil. Pada musim liburan sekolah misalnya, jika anak-anak seusianya asyik bermain, pria kelahiran Bone, Sulawesi Selatan ini justru lebih suka menghabiskan waktunya dari pagi hingga malam dengan membaca.

Karir politik

Kiprahnya di panggung politik nasional dimulai ketika terpilih sebagai anggota DPR RI periode 2004-2009. Mantan Anggota Majelis Hikmah PP Muhammadiyah itu sebelumnya menduduki kursi Sekretaris Jenderal PKS dua periode berturut-turut, yakni periode 2003-2005 dan 2005-2010.

“Pangkatnya” sebagai anggota naik menjadi Wakil Ketua DPR berdasarkan Rapat Badan Pengurus Harian Dewan Pengurus Pusat PKS. Pengalamannya, baik sebagai anggota DPR maupun kiprah di internal PKS dianggap cukup mumpuni karena sudah beberapa periode menjadi Sekretaris Jenderal.

Saat sebagai Wakil Ketua DPR RI, hal yang paling ia harapkan adalah adanya sumber daya infrastruktur yang kuat untuk percepatan pembangunan. Ia mengusulkan, infrastruktur itu dapat berupa perpustakaan, semacam perpustakaan Kongres Amerika Serikat. Dengan adanya perpustakaan, yang diimpikannya terbesar di dunia, maka anggota DPR tidak perlu lagi melakukan banyak studi banding ke luar negeri sehingga negara bisa menghemat pengeluaran negara.

Presiden PKS

Pada 1 Februari 2013, Anis resmi menjadi presiden PKS yang baru menggantikan Luthfi Hasan Ishaaq yang tersandung kasus suap impor daging. Dia terpilih atas hasil rapat maraton Dewan Pimpinan Tingkat Pusat di Lembang Jawa Barat serta di kantor DPP PKS, Jakarta.

Setelah menjadi Presiden PKS, dirinya kemudian mengundurkan diri dari jabatan Wakil Ketua DPR-RI sekaligus dari anggota Dewan Perwakilan Rakyat RI.