Biografi Forrest Li - Pendiri Garena dan Shopee

Biografi Forrest Li - Pendiri Garena dan Shopee

BIOGRAFI TOKOH TERNAMA - Forrest Li adalah seorang pengusaha kaya asal Singapura pendiri Garena dan Shopee. Pria kelahiran Tianjin, Cina ini beremigrasi ke Singapura setelah mendapatkan gelar di bidang teknik dari Universitas Shanghai Jiaotong, dan gelar MBA dari Sekolah Bisnis Stanford. 

Garena yang didirikan di Singapura pada 2009, oleh Ketua dan CEO Group, Forrest Li adalah sebuah platform hiburan digital, yang mengembangkan dan mempublikasikan kontan digital PC dan peranti bergerak daring di Asia Tenggara dan Taiwan. Produk pertama Garena diluncurkan pada 2010 bernama Garena +. Sedangkan game pertamanya Black Shot dirilis pada 2009, dan diikuti beberapa game terkenal lainnya seperti League of Legends dan Point Blank.

Game pertama yang diluncurkan secara global oleh Garena adalah Free Fire, game yang berbasis battle royale mobile. Free Fire adalah game yang paling banyak diunduh kedua di Google Play store pada Q4 2018, dan merupakan game keempat yang paling banyak diunduh di seluruh dunia pada tahun 2018 gabungan iOS dan Google Play Store.

Sementara, Shopee adalah situs elektronik komersial yang berkantor pusat di Singapura di bawah naungan SEA Group (sebelumnya dikenal dengan nama Garena), yang didirikan pada 2009 oleh Forrest Li. Shopee pertama kali diluncurkan di Singapura pada tahun 2015, dan sejak itu memperluas jangkauannya ke Malaysia, Thailand, Taiwan, Indonesia, Vietnam, dan Filipina. Mulai tahun 2019, Shopee juga sudah aktif di negara Brasil, menjadikannya negara pertama di Amerika Selatan dan luar Asia yang dikunjungi Shopee.


Biografi

Forrest Xiaodong Li atau lebih dikenal dengan Forrest Li lahir di Tianjin, Cina pada tahun 1977. Ia mendapatkan gelar di bidang teknik setelah menyelesaikan pendidikan di Shanghai Jiao Tong University, China. Sedangkan gelar masternya ia dapatkan di Stanford University, Amerika di jurusan Master of Business Administration.

Tidak banyak diketahui tentang kehidupan Li saat masih kecil hingga remaja, namun diketahui  saat masih berkuliah, ia sangat hobi bermain game online di kafe internet hingga larut malam nahkan dini hari. Konon, nama Forrest didapat Li saat dosen Amerikanya menyuruhnya untuk memilih nama Barat. Li kemudian memilih nama Forrest yang terinspirasi dari film Forrest Gump.

Sebelum mendirikan Sea, Forrest Li pernah bekerja di Viacom Media Networks kemudian ia pindah ke Motorola Networks Inc di Shanghai sebagai seorang rekrutman. Forrest Li diketahui juga pernah bekerja di perusahaan produsen kaca terkemuka yakni Corning Inc (Bloomberg, 2020). Dia berpartisipasi dan berkontribusi dalam pengembangan beberapa proyek awal teknologi perusahaan.


Mendirikan SEA Limited (SEA Grup)

Sea Limited (juga dikenal sebagai Sea Group) adalah perusahaan publik dari Singapura. Perusahaan ini didirikan oleh Forrest Li pada 2009. Sebelum mendirikan SEA Grup, li mendirikan GG Games di Singapura dan mencoba peruntungannya di bisnis game online. Bisnis ini terinspirasi dari ceramah Steve Jobs di wisuda istrinya tahun 2005. Namun GG Games yang ia dirikan tidak berhasil.

Forrest Li bersama istrinya Liqian Ma kemudian tinggal dan menetap di Singapura, saat itu istrinya mendapatkan ikatan kontrak beasiswa di Singapura. Li pun bekerja di Singapura, dan mendirikan Garena di Singapura. Pada awal berdirinya, Garena kala itu dikenal sebagai portal game online. Pendapatannya lebih banyak dihasilkan dari game-game digital seperti League of Legends.

Namun perusahaan tersebut tak bertahan lama, Forrest Li kemudian menjual Garena pada tahun 2010 ke Riot Games dan Tencent yang dimiliki oleh Ma Huateng. Saham terbesar Garena dikuasai oleh Tencent Group.

Garena kemudian berubah nama menjadi Sea Limited dan Forrest Li masih menjadi CEO dari SEA Limited. Ia kemudian mendirikan Airpay yakni sebuah platform layanan keuangan digital. PT AirPay International Indonesia didirikan pada November 2015. PT AirPay memiliki produk uang elektronik dengan merek dagang ShopeePay.

Sea Limited ini beroperasi di wilayah Greater Southeast Asia (GSEA) yang terdiri dari Indonesia, Filipina, Vietnam, Thailand, Malaysia, dan Taiwan, selain Singapura.


Mendirikan Shopee

Shopee adalah situs elektronik komersial yang berkantor pusat di Singapura di bawah naungan SEA Group, yang didirikan pada 2009 oleh Forrest Li. Shopee pertama kali diluncurkan di Singapura pada tahun 2015, dan sejak itu memperluas jangkauannya ke Malaysia, Thailand, Taiwan, Indonesia, Vietnam, dan Filipina. Mulai tahun 2019, Shopee juga sudah aktif di negara Brasil, menjadikannya negara pertama di Amerika Selatan dan luar Asia yang dikunjungi Shopee. Shopee sendiri dipimpin oleh Chris Feng, mantan karyawan Rocket Internet yang pernah memimpin Zalora dan Lazada.

Forrest Li mendirikan Shopee di Singapura bersama dengan Chris Feng. Li menunjuk Chris Feng sebagai CE Shopee. Chris Feng pernah bekerja di Rocket Internet dan pernah memimpin Zalora serta Lazada untuk wilayah Asia Tenggara. Forrest Li sendiri menjadi pemegang saham perorangan terbesar di Sea Limited. 


Menjadi orang kaya baru di Singapura

Pada usia 41, Forrest Li berhasil menjadi orang kaya baru di Singapura, ia menjadi orang terkaya kedua dari industri game online setelah Tim Sweeney yang mendirikan game Fornite. 

Li berhasil masuk ke daftar Bloomberg Billionaires berkat 13,8% saham di perusahaan yang bernilai sekitar 1 milyar dollar AS. Forrest Li sendiri memiliki jumlah saham di SEA Limited sebanyak 20% (TechCrunch, 2018). Menurut Bloomberg kekayaan Forrest Li ini juga berkat keberhasilan dari game Free Fire yang sangat sukses.

Pada tahun 2018, Forrest Li masuk dalam jajaran 50 orang terkaya di Singapura. Kekayaan bersih Forrest Li tahun itu mencapai hingga 10,3 triliun rupiah. 

Pada tahun 2020, majalah Bloomberg mencatat kekayaan bersih Forrest Li sejumlah 9.5 Milyar Dollar AS atau sekitar 134.4 trilyun rupiah. Dengan jumlah kekayaannya tersebut, Forrest Li berada dalam urutan ketujuh dalam daftar 50 orang terkaya di Singapura.

Forrest Li masuk sebagai salah satu dari 21 orang berpengaruh dalam bidang teknologi. Selain itu, Li juga dianugerahi penghargaan Ernst & Young Entrepreneur of the Year di Singapura untuk kategori Internet and mobile pada tahun 2015. (berbagai sumber)