Biografi Ben Mboi - Gubernur Nusa Tenggara Timur ke-3

Ben Mboi / Aloysius Benedictus Mboi
Ben Mboi
Gubernur Nusa Tenggara Timur ke-3
Masa jabatan: 1978 – 1988

Lahir: Aloysius Benedictus Mboi 22 Mei 1935, Ruteng, Manggarai, Flores, Nusa Tenggara Timur, Hindia Belanda

Meninggal: 23 Juni 2015 (umur 80) Jakarta, Indonesia

Suami/istri: dr. Nafsiah Mboi, SpA, M.P.H.

Anak: Tridia Sudirga, Gerardus Majela Mboi, Hendrik A.W. Mboi

Alma mater: Universitas Indonesia

Agama: Katolik

Dinas militer
  • Pengabdian: Indonesia
  • Dinas/cabang: TNI Angkatan Darat
  • Masa dinas: 1962 - 1978
  • Pangkat: Pdu brigjendtni komando.png Brigadir Jenderal TNI
  • Unit: Korps Kesehatan
Brigjen TNI dr. Aloysius Benedictus Mboi, M.P.H. adalah Gubernur NTT (Nusa Tenggara Timur) untuk periode 1978-1988. Ia menjadi Gubernur NTT menggantikan El Tari. Dokter lulusan Universitas Indonesia ini mengawali karier di dua bidang, bidang kesehatan dan militer yang dijalani dalam waktu yang bersamaan. Ia tercatat pernah ikut dalam Operasi Trikora.


Riwayat Hidup

Ben Mboi dilahirkan pada 22 Mei 1935 di Ruteng, Flores. Sejak kecil meskipun dari keluarga yang berada, ia sudah diajar untuk berdisiplin oleh orangtuanya, Mathias Mboi dan Yohanna. Ia diajarkan menjual makanan dari rumah ke rumah sambil bersekolah.

Ayahnya wafat pada tahun 1949, setelah Ben Mboi menyelesaikan sekolah dasar di SD Katolik Belanda (1942-1949). Ia melanjutkan pendidikannya ke sebuah SMP di Kupang. Setamat dari SMP, ibunya mengirim Ben Mboi untuk bersekolah di SMA Katolik di kota Malang (Sekarang menjadi SMAK St. Albertus (Dempo) Malang. Dari Malang, ia melanjutkan sekolah di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Di UI ia sempat menjabat ketua Perhimpunan Mahasiswa Kedokteran FKUI. Enam tahun kemudian, ia dikirim ke pusat militer dan menjadi dokter militer. Pada 1962, ia mendarat menggunakan parasut di hutan belantara Papua Selatan di bawah Komandan Benny Moerdani. Berkat kinerja yang bagus, Letnan dokter Mboi dipromosikan menjadi Kapten. ia-pun mencatatkan dirinya sebagai satu-satunya dokter dalam operasi tersebut.

Pada 1964, ia menikah dengan Nafsiah Mboi. Setelah menikah dengannya, keduanya dikirim ke Ende, Flores sebagai dokter. Nafsiah Mboi mengelola rumah sakit lokal berkapasitas 100 tempat tidur dan melayani 30 sampai 50 pasien sehari. Ia juga mendirikan klinik-klinik desa yang dikelola oleh perawat-perawat dan bidan. Untuk mengatasi keuangan klinik-klinik yang mereka bangun tersebut, ia memperkenalkan sistem program pra-bayar di tiap klinik dengan dukungan tahunan dalam bentuk komoditas yang sulit rusak seperti kacang, jagung dsb. Cara ini kemudian menjadi asuransi kesehatan pedesaan yang mungkin pertama di Indonesia.

Pada 1978, ia dipilih menjadi Gubernur NTT menggantikan El Tari. Beberapa program unggulannya diantaranya adalah: ONM (Operasi Nusa Makmur), Operasi Nusa Hijau (ONH) dan Operasi Nusa Sehat (ONS). Salah satu hasil kepemimpinannya di bidang industri besar pertama di NTT adalah hadirnya PT Semen Kupang.


Keluarga

Ben juga merupakan suami dari dr. Nafsiah Mboi, SpA, M.P.H., Menteri Kesehatan dalam Kabinet Indonesia Bersatu II menggantikan Endang Rahayu Sedyaningsih yang meninggal dunia. Ia dikaruniai tiga anak, Dr. Tridia Sudirga, Capt. Gerardus Majela Mboi dan Hendrik A.W. Mboi.


Kematian

dr Aloysius Benedictus Mboi, MPH meninggal dunia pada 23 Juni 2015 (umur 80) di Jakarta, pada hari Selasa dini hari, sebelumnya ia dikabarkan mengalami komplikasi penyakit.


Penghargaan

Penghargaan kategori Life Time Achievement dari Forum Academia Award NTT (FAN) 2012. (Wikipedia)