Biografi Sugiyono Mangunwiyoto - Pahlawan Revolusi

Sugiyono Mangunwiyoto
Sugiyono Mangunwiyoto

Profil:

Nama : Sugiyono Mangunwiyoto
Tempat Lahir : Gedaren, Gunungkidul
Tanggal Lahir : Kamis, 12 Agustus 1926
Warga Negara : Indonesia
Istri : Supriyati

Anak : 
R. Erry Guthomo, 
R. Agung Pramuji, 
R. Agung Pramuji, R. Danny Nugroho, 
R. Budi Winoto, R. Ganis Priyono, 
Rr. Sugiarti Takarina
Saran untuk dibaca: "Biodata Lengkap 10 Pahlawan Revolusi Indonesia"

Sugiyono Mangunwiyoto dilahirkan pada 12 Agustus 1926 di Gedaren, Gunung kidul. Ia adalah anak kesebelas dari 14 bersaudara. Sugiyono adalah salah satu pahlawan revolusi RI yang meninggal pada peristiwa G30S PKI.

Ayah Sugiyono adalah Kasan Sumitrorejo, Ia adalah petani sekaligus Kepala Desa Gedara. Meskipun Sugiyono pernah mengikuti Sekolah Guru di Wonosari. Namun selesai sekolah, ia tidak menjadi guru.

Sugiono kemudian memutuskan untuk masuk dalam militer setelah dia memahami Situasi penjajahan Jepang malah memicu Sugiyono untuk terjun di dunia militer.

Setelah ikut serta dalam Peta (Pembela Tanah Air), Sugiyono diangkat sebagai Budanco (Komandan Peleton) di Wonosari. Seperti para Pahlawan Revolusi lainnya, Sugiyono pun ikut bergabung ketika Badan Keamanan Rakyat (BKR) dibentuk dan diganti menjadi Tentara Keamanan Rakyat (TKR).

Sugiyono menikah dengan Supriyati dan dikaruniai enam orang anak yang terdiri dari: laki-laki; R. Erry Guthomo (l. 1954), R. Agung Pramuji (l. 1956), R. Haryo Guritno (l. 1958), R. Danny Nugroho (l. 1960), R. Budi Winoto (l. 1962), dan R. Ganis Priyono (l. 1963); serta seorang anak perempuan, Rr. Sugiarti Takarina (l. 1965), yang lahir setelah ayahnya meninggal. Nama Sugiarti Takarina diberikan oleh Presiden Sukarno.

Sugiyono meninggal pada  pada 2 Oktober 1965 setelah terjadi peristiwa G30S PKI, Sugiyono dipukul hingga tewas. Mayatnya dimasukkan ke dalam lubang. Lokasi lubang ini baru ditemukan pemerintah tanggal 21 Oktober 1965.

Di dalam lubang yang sama pula, mayat Kolonel Katamso ditemukan. Berdasarkan Surat Keputusan Presiden R.I No. 111/KOTI/1965, tanggal 5 Oktober 1965, beliau turut dianugerahi gelar Pahlawan Revolusi.

Karir:
  • Komandan 1 Kompi 2 Batalyon 10 Resimen 3 di Yogyakarta. Pangkat Letnan Dua.
  • Ajudan Komandan Batalyon 30 Resimen 22
  • Ajudan Komandan Brigade 10 Divisi III, Letnan Kolonel Suharto
  • Perwira Operasi Brigade C di Yogyakarta
  • Komandan Kompi 4 Batalyon 411 Brigade C di Purworejo
  • Wakil Komandan Batalyon 441 di Semarang. Saat ini pangkatnya sudah Kapten.
  • Komandan Batalyon 441/Banteng Raiders III. Pangkatnya sudah Mayor.
  • Komandan Komandi Distrik Militer (Kodim) 0718 di Pati.
  • Komandan Kodim di Yogyakarta sekaligus Pejabat Sementara Kepala Staf Korem 072. Pangkatnya sudah Letnan Kolonel.
Penghargaan
  • Bintang RI II
  • Bintang Gerilya
  • Bintang Sewindu ABRI
  • Satya Lencana Kesetiaan XVI Tahun
  • Satya Lencana Perang Kemerdekaan I
  • Satya Lencana Perang Kemerdekaan II
  • Satya Lencana Gerakan Operasi Militer I
  • Satya Lencana Gerakan Operasi Militer II
  • Satya Lencana Gerakan Operasi Militer IV
  • Satya Lencana Sapta Marga
  • Satya Lencana Satya Dharma
  • Pahlawan Revolusi
(sumber: merdeka.com)