Biografi Ignasius Jonan - Menteri ESDM Sejak 14 Oktober 2016

 Ignasius Jonan
Ignasius Jonan.
Menteri Perhubungan Republik Indonesia ke-36
Mulai menjabat: 27 Oktober 2014

Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) ke-22
Masa jabatan: 25 Februari 2009 – 27 Oktober 2014

Informasi pribadi:
Lahir: 21 Juni 1963 (umur 51) Singapura
Kebangsaan: Indonesia
Alma mater: Universitas Airlangga, Tufts University
Agama: Katolik
Ignasius Jonan adalah menteri ESDM yang menjanat sejak 14 Oktober 2016, Menteri Perhubungan Indonesia periode 2014-2019, serta Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) tahun 2009 s.d. 2014. Ignasius Jonan menjabat sebagai Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) sesuai dengan penugasan pemerintah melalui Kementerian BUMN yang dipimpin oleh Menteri BUMN Sofyan Djalil, menggantikan Ronny Wahyudi yang menjabat sejak September 2005 yang kemudian Ronny diangkat kembali oleh pemerintah sebagai anggota Dewan Komisaris PT Industri Kereta Api (Inka). Jonan diangkat pada tanggal 25 Februari 2009.

Pada hari Jum'at 14 Oktober 2016 diangkat menjadi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) oleh Presiden Joko Widodo, bertempat di Istana Presiden.

Ignasius Jonan terpilih kembali pada tahun 2013 oleh Dahlan Iskan. Pada 26 Oktober 2014, Ignasius Jonan diangkat menjadi Menteri Perhubungan dalam Susunan Kabinet Kerja Joko Widodo.

Ignasius Jonan lahir di Singapura, 21 Juni 1963. Ia memiliki istri bernama Ratnawati Jonan. Dari pernikahan ini, ia memiliki dua orang anak, Monica dan Caterine.


Pendidikan dan karier
  • Pendidikan formal:
  • Fletcher School, Tufts University, AS
  • Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jurusan Akuntansi, Universitas Airlangga
  • PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (Persero), Direktur Utama, 2001 s.d. 2006
  • Citibank/Citigroup, Director tahun 1999 s.d. 2001 dan Managing Director tahun 2006 s.d. 2009
  • Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero), Direktur Utama, 2009 s.d. 2014
  • Menteri Perhubungan Kabinet Kerja Joko Widodo, 2014-saat ini

Karir sebagai Dirut PT KAI

Ia diangkat sebagai Direktur Utama PT KAI pada tahun 2009, oleh Menteri BUMN Sofyan Djalil walaupun belum pernah berkarir di bidang bisnis transportasi. Selama di PT Kereta Api Indonesia, ia sukses membalikkan kerugian Rp 83,5 miliar pada 2008 menjadi keuntungan Rp 154,8 miliar pada 2009. Pada tahun 2013, bahkan telah mencatatkan laba sebesar Rp 560,4 miliar. Jonan juga melipatgandakan aset KAI dari Rp 5,7 triliun pada 2008, menjadi Rp 15,2 triliun pada 2013, atau terjadi peningkatan mendekati tiga kali lipat. Pada masanya juga dimulai pemberantasan percaloan tiket, dengan menerapkan sistem boarding pass, tiket daring, dan penjualan melalui toko ritel. Toilet stasiun yang awalnya harus membayar, digratiskan dan diperbanyak jumlahnya sehingga ada di setiap stasiun. Kereta juga dilengkapi AC dan diberi larangan mer0k0k.

Namun berkebalikan dengan citranya yang murah senyum dan senang turun ke bawah, ia keras dalam menjalankan disiplin. Tahun 2014, tercatat 200 karyawan PT KAI dipecat atau pensiun dini karena dianggap malas. Ia juga tidak mengenal kompromi saat menertibkan stasiun dari pedagang dan bangunan liar, dengan menggunakan bantuan aparat TNI.

Setelah diangkat menjadi Menteri Perhubungan dalam Kabinet Kerja, ia mengundurkan diri dari PT KAI dan digantikan Edi Sukmoro.


Karir sebagai Menteri Perhubungan

Namanya mencuat sebagai calon menteri perhubungan setelah tersebarnya berita bahwa ia tak pulang 15 hari dan tidur di kereta untuk mengawasi pelayanan PT KAI. Dahlan Iskan, Menteri BUMN waktu itu, mendoakan agar dirinya diangkat menjadi Menteri Perhubungan. Doa ini terkabul saat ia ditunjuk menjadi Menteri Perhubungan dalam Kabinet Kerja.

Langkah pertamanya sebagai menteri adalah dengan menugaskan Dirut KAI selanjutnya, Edi Sukmoro, untuk meningkatkan kapasitas kereta api dari 200 juta orang menjadi 600 juta orang, dan angkutan barang menjadi 60 juta ton dalam lima tahun ke depan dari sebelumnya 30 juta ton sepanjang tahun. Ia juga menolak pengawalan voojrider di hari pertama menjabat. Jonan juga menjanjikan akan menyelesaikan konsep tol laut dalam waktu dua minggu setelah menjabat. Ia juga memberlakukan piket bergiliran pada Hari Sabtu dan Minggu di Kementerian Perhubungan.


Citra sebagai politisi

Oleh Dahlan Iskan, Menteri BUMN yang membawahi Ignasius Jonan saat di PT KAI, ia awalnya dianggap kurang senyum, sehingga diminta untuk lebih sering bermuka ramah. Dahlan juga pernah menyemprot karena Jonan mengancam menempeleng wartawan saat bertanya perkembangan proyek kereta bandara pada bulan Februari 2013. Dahlan menyatakan bahwa secara kinerja Jonan sebenarnya baik dan banyak prestasi namun kurang senyum. Sebagai reaksi, Jonan sering mengirimi Dahlan foto-foto dirinya yang sedang tersenyum sampai dianggap layak oleh Dahlan.

Pada tanggal 4 Agustus 2014, media sosial dan berita menjadi ramai oleh foto Ignasius Jonan yang sedang tertidur di bangku kereta KA Ekonomi yang diambil sepekan sebelumnya oleh Agus Pambagyo. Agus menyatakan bahwa foto tersebut bukanlah pencitraan karena hanya kebetulan diambil dan menyebar. Setelah sampai di tujuan sekitar pukul 11 malam, Jonan langsung memimpin rapat evaluasi layanan kereta api di Surabaya. Agus memuji pelayanan kereta yang membaik di bawah kepemimpinan Jonan, walaupun tetap ada hal yang perlu diperbaiki.

Dalam acara CEO Speaks on Leadership Class, pada 3 Juli 2014, ia menyatakan bahwa "Leadership is a half talent, a half journey". Kepemimpinan adalah paduan bakat dan dan pengalaman. Di momen yang sama, ia menyatakan lebih memilih kepemimpinan yang berorientasi kepada hasil, bukan mementingkan proses, dengan syarat tidak boleh melanggar hukum dan etika. (Sumber: Wikipedia)