Ummu Hisyam binti Haritsah - Tetangga Rasulullah Periwayat Hadits dan Hafidhah

Artikel "Ummu Hisyam binti Haritsah - Hafidhah dan Penghafal Surah Qaf Langsung dari Lisan Nabi" adalah bagian dari seri "Kisah Shahabiyah - Sahabat Nabi Perempuan"
Ummu Hisyam binti Haritsah - Tetangga Rasulullah Periwayat Hadits dan Hafidhah
Ummu Hisyam binti Haritsah adalah Putra dari Harisah bin Nu’man dari suku Najar, ibunya bernama Ummu Khalid binti Khalid bin Ya’isy Al-Anshariyah dari suku malik, Ia memiliki empat orang saudara yakni, Abdullah, Abdurrahman, Saudah, dan Umrah. Ayah, ibu serta semua saudaranya berbaiat pada Nabi Muhammad SAW.


Latar belakang keluarga

Ayah Ummu Hisyam binti Haritsah, Haritsah bin nu’man adalah seorang tokoh sahabat yang masuk islam pada masa-masa awal. Beliau masuk Islam lewat dakwahnya Mushab bin Umair. Dan mengajak seluruh keluarganya serta ibunya untuk masuk Islam.

Beliau sangat berbakti pada ibunya. Aisyah menceritakan bahwa Rasullah berabda, ”Aku tidur dan bermimpi ada di surga. Aku mendengar suara orang laki-laki membaca Al-Quran. Aku bertanya ,”Siapa orang ini? Para malaikat menjawab, Ini adalah Haritsah bin Nu’man.”Lalu Rasullah berkata pada Aisyah,”Itulah pahala kebajikan ,itulah pahala kebajikan.

Nu’man adalah orang yang paling berbakti pada ibunya. Dia selalu menyuapi ibunya dan selalu mentaati perintahnya. Dan sepanjang usianya pernah melihat Malaikat Jibril 2 kali. Pada peristiwa Shauran (dalan sosok Dihya) dan perang hunain.

Malaikat Jibril mengabarkan bahwa dia dijamin rizkinya di surga. Harisah memiliki beberapa rumah yang dekat dengan tempat tinggal Nabi. Setiap Keluarga Nabi bertambah maka dia memberikan satu persatu rumahnya. Karena rumahnya dekat dengan rumah Nabi, maka keluarga ini sering mengantar makanan dan membantu keperluanya selain itu keluarga ini dapat berinteraksi langsung dengan Nabi dalam menimba ilmu Islam. Bahkan Ummu Hisyam menghafal surah Qaf langsung dari lisan Nabi.


Semangat tinggi dalam mempelajari Islam

Ummu Hisyam sangat besemangat dalam mempelajari Islan. Ia tidak berputus asa dalam menghafal Al-Quran dan hadits, hingga ia menjadi Hafidhah dan telah meriwayatkan beberapa hadits Nabi. Rasul telah bersabda, ”Orang yang dikehendaki Allah menjadi baik,pasti akan dipahamkan ajaran Islam.

Rasul bersabda, ”Orang yang menempuh perjalanan untuk mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan ke surga. Para malaikat meletakkan sayapnya sebagai tanda senang kepada orang yang mencari ilmu. Orang yang mencari ilmu akan dimintakan ampun oleh penduduk langit dan penduduk bumi sampai ikan-ikan pun ikut beristighfar untuknya. Keutamaan orang yang berilmu di banding ahli ibadah seperti keutamaan bulan dibanding bintang lainya.


Mengikuti sumpah baiat Ridwan

Pada bulan Dzulqa’dah tahun 6 Hijrah Nabi mengumumkann berangkat melaksanakan umrah di Makkah. kaum muslimin menyambut dengan gembira. 1500 orang siap berangkat termasuk Ummu Hisyam. Ketika orang Quraisy mendengar berita ini , mereka sepakat untuk menghalangi kaum muslimin.

Sesampainya di Makkah, Nabi mengutus Utsman bin affan untuk berunding, terdengar kabar bahwa Utsman terbunuh, maka kaum muslimin bersatu padu mengambil sumpah setia. Sumpah setia ini dilakukan Rasul di bawah pohon. Umar bin Khatab memegang tangan rasul dan Ma’qil bin Yasar memegang ranting pohon untuk memayungi Rasul. Sumpah setia inilah yang disebut baiat Ridwan. Berkaitan dengan baiat ini, Allah menurunkan firmanya, ”Allah benar-benar merindhoi orang-orang mukmin ketika bersumpah setia kepadamu di bawah sebuah pohon........ (Al-Fath :18).

Ummu Hisyam adalah salah seorang wanita yang mengikuti baiat itu. Dan Rasul bersabda ”Tidak akan masuk neraka orang yang bersumpah setia di bawah pohon.”


Hadits Ummu Hisyam Binti Haritsah Bin An Numan Radliyallahu Anha

Hadits Ahmad 26344, 
Aku hafal surat Qaaf langsung dari Rasulullah sewaktu beliau khutbah Jum'at, dia berkata, Karena kompor kami dan kompor Rasulullah itu satu. [HR. Ahmad No.26344].

Hadits Ahmad 26345, 
Aku tak mengambil QAAF WAL QUR'ANIL MAJIID (surat Qaaf) kecuali di belakang Nabi , sewaktu beliau membacanya pada saat shalat subuh. [HR. Ahmad No.26345].


Sumber:                    
UMMU HISYAM BINTI HARITSAH (SURGA DAN RIDHO ALLAH DIPEROLEH PADA PERISTIWA BAIAT RIDWAN)
Hadits Riwayat Ahmad