Biografi Idris Sardi - Maestro Biola Indonesia

Idris Sardi

Lahir: 
7 Juni 1938 Batavia, Hindia Belanda
Meninggal : 28 April 2014 (umur 75) Jakarta

Kebangsaan: Indonesia
Dikenal atas: komposer, violinis

Pasangan:
Zerlita (cerai)
Marini (cerai)
Ratih Putri

Anak, Pernikahan dari Zerlita:
Santi Sardi
Lukman Sardi
Idris Sardi adalah seorang pemain biola Indonesia, karena kepiawaiannya dalam bermain biola beliau disebut juga Maestro Biola Indonesia. Ia adalah anak dari pemain biola Orkes RRI Studio Jakarta, Bp. Sardi.

Latar Belakang

Idris Sardi lahir di Batavia, Hindia Belanda (sekarang Jakarta) pada tanggal 7 Juni 1938. Ia mengenal biola pada usia enam tahun. Pemunculan pertama dalam pementasan biola dilakukannya di Yogyakarta tahun 1949 saat berumur sepuluh tahun, dan ia sudah mendapat sambutan hangat. Ia dikatakan sebagai anak ajaib untuk biola di Indonesia, karena di usianya yang masih muda sudah lincah bermain biola.

Sekolah Musik Indonesia (SMIND) dibuka tahun 1952 , dengan persyaratan menerima lulusan SMP atau yang sederajat. Pada tahun 1952, Idris Sardi baru berusia 14 tahun, sehingga ia belum lulus SMP, namun karena permainannya yang luar biasa ia bisa diterima sebagai siswa SMIND tersebut. Bersama temannya yang juga pemain biola, Suyono (almarhum), yang lebih tua 2 tahun, mereka merupakan dua orang siswa SMIND yang berbakat.

Pada orkes slswa SMIND pimpinan Nicolai Varvolomejeff, tahun 1952 Indris yang masih memakai celana pendek dalam seharian duduk sebagai concert master pada usia 14 tahun, duduk bersanding dengan Suyono. Rata-rata siswa SMIND berusia di atas 16 tahun.

Guru biola Idris waktu di Yogyakarta (1952-1954) adalah George Setet, sedangkan pada waktu di Jakarta (setelah 1954) adalah Henri Tordasi. Kedua guru orang Hongaria ini telah mendidik banyak pemain biola di Indonesia (orang Hongaria adalah pemain biola unggul).

Karier Musik

Ayah Idris, M. Sardi meninggal pada tahun 1953, saat itu Idris dalam usia 16 tahun harus menggantikan kedudukan sang ayah sebagai violis pertama dari Orkes RRI Studio Jakarta pimpinan Saiful Bahri.

Pada tahun 60-an, Idris beralih dari dunia musik biola serius, idolisme Heifetz, ke komersialisasi Helmut Zackarias.

Seandainya dulu Idris Sardi belajar klasik terus pada tingkat kelas master dengan Jascha Heifetz atau Yahudi Menuhin, maka ia akan menjadi pemain biola kelas dunia setingkat dengan Heifetz dan Mehuhin. Namun, meskipun dia belum pernah belajar biola di luar negeri, ia tetap setingkat dengan Zacharias.

Orang Indonesia yang pernah belajar dengan Haifetz adalah Ayke (Liem) Nursalim, kini keadaannya tidak dapat main biola lagi akibat kram pada jari-jarinya, dan merupakan wanita pemain biola Indonesia yang pernah terpandang (dulu di usia 4 tahun/1955 di Yogyakarta sudah main di orkes).

Penghargaan

Penghargaan yang diraih antara lain sebagai komponis dan ilustrator musik untuk film. Mendapat piala citra untuk Penata Musik Terbaik antara lain dalam film berikut:
  • "Pengantin Remaja" (1971)
  • "Perkawinan" (1973)
  • "Cinta Pertama" (1974)
  • "Doea Tanda Mata" (1985)
Kehidupan pribadi

Idris adalah ayah dari pemain film Santi Sardi dan pemeran muda Indonesia Lukman Sardi dari pernikahannya dengan Zerlita. Setelah perceraiannya dengan Marini, Perkawinannya yang ketiga adalah dengan Ratih Putri.

Sardi mempunyai seorang murid yang telah sukses menjadi violis perempuan papan atas Indonesia, yaitu Maylaffayza Wiguna. Ia juga pernah terkenal karena memiliki tanda nomor kendaraan "B 10 LA" yang dapat dibaca "biola". Setelah hal ini dipublikasikan secara luas, ia merasa tidak nyaman karena menjadi perhatian masyarakat ke manapun ia pergi. Karena hal ini Sardi mengganti nomor kendaraannya dengan nomor biasa.

Meninggal dunia

Idris Sardi meninggal dunia pada tanggal 28 April 2014 pukul 07:25 WIB di Rumah Sakit Meilia, Cibubur dalam usia 75 tahun menjelang usia 76 tahun. Idris Sardi menderita sakit pada lambung dan liver sejak Desember 2013, selain itu ia juga mengalami masalah pada paru-parunya. Sebelumnya Idris Sardi mengalami kondisi kritis sempat mendapat perawatan di RS Meilia, Cibubur. (wikipedia)