Biografi Muhammad Jusuf Kalla - Wakil Presiden Indonesia ke-11, Petahana

Muhammad Jusuf Kalla
Drs. H.
Muhammad Jusuf Kalla
Wakil Presiden Indonesia ke-11 
Masa jabatan: 20 Oktober 2014  Petahana

Wakil Presiden Indonesia ke-10 
Masa jabatan: 20 Oktober 2004 - 20 Oktober 2009

Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia ke-9 
Masa jabatan: 9 Agustus 2001 - 22 April 2004 

Menteri Perdagangan Republik Indonesia ke-27 
Masa jabatan: 26 Oktober 1999 - 24 Agustus 2000 

Ketua Umum Palang Merah Indonesia 
Petahana, Mulai menjabat: 2009 

Informasi pribadi
Lahir: 15 Mei 1942 Makassar, Sulawesi Selatan, Masa Pendudukan Jepang 
Kebangsaan: Indonesia 
Partai politik: Partai Golkar 
Istri: Mufidah Miad Saad 
Profesi: Pengusaha 
Agama: Islam


Media sosial
twitter.com/JusufKalla
http://jusufkalla.info

Drs. H. Muhammad Jusuf Kalla, atau sering ditulis Jusuf Kalla saja atau JK, adalah mantan Wakil Presiden Indonesia ke-11, Masa jabatan: 20 Oktober 2014 Petahana berpasangan dengan Joko Widodo.

Awal kehidupan dan karier

Jusuf Kalla lahir di Watampone, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan pada tanggal 15 Mei 1942 sebagai anak ke-2 dari 17 bersaudara dari pasangan Haji Kalla dan Athirah, pengusaha keturunan Bugis yang memiliki bendera usaha Kalla Group. Bisnis keluarga Kalla tersebut meliputi beberapa kelompok perusahaan di berbagai bidang industri. Tahun 1968, Jusuf Kalla menjadi CEO dari NV Hadji Kalla. Di bawah kepemimpinannya, NV Hadji Kalla berkembang dari sekedar bisnis ekspor-impor, meluas ke bidang-bidang perhotelan, konstruksi, pejualan kendaraan, perkapalan, real estate, transportasi, peternakan udang, kelapa sawit, dan telekomunikasi. Di Makassar, Jusuf Kalla dikenal akrab disapa oleh masyarakat dengan panggilan Daeng Ucu.

Pengalaman organisasi kepemudaan dan kemahasiswaan:
  • Pelajar Islam Indonesia (PII) Cabang Sulawesi Selatan 1960 - 1964,
  • Ketua HMI Cabang Makassar tahun 1965-1966,
  • Ketua Dewan Mahasiswa Universitas Hasanuddin (UNHAS) 1965-1966,
  • Ketua Presidium Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI) tahun 1967-1969.

Sebelum terjun ke politik, Jusuf Kalla pernah menjabat sebagai Ketua Kamar Dagang dan Industri Daerah (Kadinda) Sulawesi Selatan. Hingga kini, ia pun masih menjabat Ketua Ikatan Keluarga Alumni (IKA) di alamamaternya Universitas Hasanuddin, setelah terpilih kembali pada musyawarah September 2006.

Jusuf Kalla menjabat sebagai menteri di era pemerintahan Abdurrahman Wahid (Presiden RI yang ke-4), tetapi diberhentikan dengan tuduhan terlibat KKN. Jusuf Kalla kembali diangkat sebagai Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat di bawah pemerintahan Megawati Soekarnoputri (Presiden RI yang ke-5). Jusuf Kalla kemudian mengundurkan diri sebagai menteri karena maju sebagai calon wakil presiden, mendampingi calon presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Dengan kemenangan yang diraih oleh Susilo Bambang Yudhoyono sebagai Presiden RI yang ke-6, secara otomatis Jusuf Kalla juga berhasil meraih jabatan sebagai Wakil Presiden RI yang ke-10. Bersama-sama dengan Susilo Bambang Yudhoyono, keduanya menjadi Presiden dan Wakil Presiden RI yang pertama kali dipilih secara langsung oleh rakyat.

Kalla menjabat sebagai ketua umum Partai Golongan Karya menggantikan Akbar Tanjung sejak Desember 2004 hingga 9 Oktober 2009. Pada 10 Januari 2007, ia melantik 185 pengurus Badan Penelitian dan Pengembangan Kekaryaan Partai Golkar di Kantor DPP Partai Golongan Karya di Slipi, Jakarta Barat, yang mayoritas anggotanya adalah cendekiawan, pejabat publik, pegawai negeri sipil, pensiunan jenderal, dan pengamat politik yang kebanyakan bergelar master, doktor, dan profesor.

Jusuf Kalla menikah dengan Hj. Mufidah Jusuf, dan dikaruniai seorang putra dan empat putri, serta sembilan orang cucu.

Saat ini, melalui Munas Palang Merah Indonesia ke XIX, Jusuf Kalla terpilih menjadi ketua umum Palang Merah Indonesia periode 2009-2014. Selain itu beliau juga terpilih sebagai ketua umum Pengurus Pusat Dewan Masjid Indonesia periode 2012-2017 dalam Muktamar VI DMI di Jakarta.

Pada tanggal 10 September 2011, Jusuf Kalla mendapat penganugerahan doktor Honoris Causa dari Universitas Hasanuddin, Makassar.

Menjelang Pemilu Presiden 2009

Setelah tidak berkomitmen untuk koalisi dengan Partai Demokrat, ia ditetapkan dalam Rapat Pimpinan Nasional Khusus Partai Partai Golkar sebagai Calon Presiden dalam Pemilihan Presiden 2009. Dalam perkembangan terakhir, JK memutuskan menggandeng Ketua Umum Partai Hanura Wiranto sebagai cawapresnya. Namun JK dinyatakan kalah dalam quick count (hitung cepat) yang dilakukan oleh sejumlah lembaga survei maupun hasil tabulasi Komisi Pemilihan Umum.

Pendidikan dan Penghargaan
Pendidikan
  • Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin (1967) 
  • The European Institute of Business Administration, Perancis (1977) 
Karir
  • Ketua Umum Palang Merah indonesia, 2009-sekarang 
  • Wakil Presiden Republik Indonesia, 2004-2009 
  • Ketua Umum DPP Partai Golkar, 2004-2009 
  • Anggota Dewan Penasehat ISEI Pusat, 2000–sekarang 
  • Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat, 2001-2004 
  • Menteri Perindustrian dan Perdagangan Republik Indonesia, 1999-2000 
  • Ketua Dewan Pertimbangan Kadin Indonesia, 1997-2002 
  • Komisaris Utama PT. Bukaka Singtel International Organisasi, 1995 – 2001 
  • Direktur Utama PT. Kalla Inti Karsa, 1993-2001 
  • Ketua IKA-UNHAS, 1992–sekarang 
  • Komisaris Utama PT. Bukaka Teknik Utama, 1988-2001 
  • Direktur Utama PT. Bumi Sarana Utama, 1988-2001 
  • Wakil Ketua ISEI Pusat, 1987-2000 
  • Ketua Umum KADIN Sulawesi Selatan, 1985–1997 
  • Ketua Umum ISEI Sulawesi Selatan, 1985-1995 
  • Anggota MPR-RI, 1982–1999 
  • Direktur Utama PT. Bumi Karsa, 1969-2001 
  • CEO NV Hadji Kalla, 1968-2001 
  • Anggota DPRD Sulawesi Selatan dari Sekber Golkar, 1965-1968 
Penghargaan
  • Doktor Honoris Causa dari Universitas Hasanuddin, Makassar 
  • Doktor HC dibidang perdamaian dari Universitas Syah Kuala Aceh pada 12 September 2011 
  • Doktor HC dibidang pemikiran ekonomi dan bisnis dari Universitas Brawijaya Malang pada 8 Oktober 2011 
  • Doktor HC dibidang kepemimpinan dari Universitas Indonesia pada 9 Februari 2013 
  • Penghargaan BudAi (Budaya Akademik Islami) dari Universitas Islam Sultan Agung Semarang 
  • Penghargaan Tokoh Perdamaian dalam Forum Pemuda Dunia untuk Perdamaian di Maluku, Ambon, 2011 
  • Penghargaan Dwidjosowojo Award dari Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera The Most Inspiring Person