Biografi Putu Wijaya - Sastrawan Serba Bisa

Putu WijayaI Gusti Ngurah Putu Wijaya atau lebih dikenal dengan Putu Wijaya adalah seorang sastrawan yang dikenal serba bisa. Ia penulis drama, cerpen, esai, novel dan juga skenario film, pelukis dan sinetron.


Riwayat

Putu Wijaya lahir di Puri Anom Tabanan, Tabanan, Bali, pada 11 April 1944. Ia adalah bungsu dari lima bersaudara seayah maupun dari tiga bersaudara seibu. Ia tinggal di kompleks perumahan besar, yang dihuni sekitar 200 orang, yang semua anggota keluarganya dekat dan jauh, dan punya kebiasaan membaca. Ayahnya, I Gusti Ngurah Raka, seorang pensiunan punggawa yang keras dalam mendidik anak dan ibunya bernama Mekel Ermawati. Semula, ayahnya mengharapkan Putu jadi dokter. Namun, Putu lemah dalam ilmu pasti. Ia akrab dengan sejarah, bahasa, dan ilmu bumi.

Putu menulis sejak SMP. Tulisan pertamanya sebuah cerita pendek berjudul "Etsa" dimuat di harian Suluh Indonesia, Bali. Pertama kali main drama ketika di SMA, memainkan drama sendiri dan menyutradarai dengan kelompok yang didirikannya sendiri di Yogyakarta. Ikut Bengkel Teater 1967-1969. Kemudian bergabung dengan Teater Kecil di Jakarta. Sempat main satu kali dalam pementasan Teater Populer. Selanjutnya dengan Teater Mandiri yang didirikan pada tahun 1971, dengan konsep "Bertolak dari Yang Ada."

Putu Wijaya sudah menulis kurang lebih 30 novel, 40 naskah drama, sekitar seribu cerpen, ratusan esei, artikel lepas, dan kritik drama. Ia juga telah menulis skenario film dan sinetron. Sebagai seorang dramawan, ia memimpin Teater Mandiri sejak 1971, dan telah mementaskan puluhan lakon di dalam maupun di luar negeri, beberapa diantaranya yaitu mementaskan naskah Gerr (Geez), dan Aum (Roar) di Madison, Connecticut dan di LaMaMa, New York City, dan pada tahun 1991 membawa Teater Mandiri dengan pertunjukkan Yel keliling Amerika. Puluhan penghargaan ia raih atas karya sastra dan skenario sinetron.

Cerita pendek karangannya kerap mengisi kolom pada Harian Kompas dan Sinar Harapan. Novel-novel karyanya sering muncul di majalah Kartini, Femina, dan Horison. Sebagai penulis skenario, ia telah dua kali meraih piala Citra di Festival Film Indonesia (FFI), untuk Per4w4n Desa (1980), dan Kembang Kertas (1985). Sebagai seorang penulis fiksi sudah banyak buku yang dihasilkannya. Di antaranya, yang banyak diperbincangkan adalah Bila Malam Bertambah Malam, Telegram, Pabrik, Keok, Tiba-Tiba Malam, Sobat, dan Nyali. Sejumlah karyanya sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Belanda, Inggris, Rusia, Perancis, Jepang, Arab dan Thai.


Pendidikan
  • SR, Tabanan (1956)
  • SMP Negeri, Tabanan (1959)
  • SMA-A, Singaraja (1962)
  • Fakultas Hukum UGM (1969)
  • ASRI dan Asdrafi, Yogyakarta
  • LPPM, Jakarta (1981)
  • International Writing Programme, Iowa, AS (1974)

Karya dan karier

Teater
  • Admin -R, YMI (2012-sekarang)

Penulis skenario film

Antara lain:
  • Per4w4n Desa (memperoleh Piala Citra FFI 1980)
  • Kembang Kembangan (memperoleh Piala Citra FFI 1985)
  • Ramadhan dan Ramona
  • Dr. Karmila
  • Bayang-Bayang Kelabu
  • Anak-Anak Bangsa
  • Wolter Monginsidi
  • Sepasang Merpati
  • Telegaram

Penulis skenario sinetron

Antara lain:
  • Keluarga Rahmat
  • Pas
  • None
  • Warung Tegal
  • Dukun Palsu (komedi terbaik pada FSI 1995)
  • Jari-Jari Cinta
  • Balada Dangdut
  • Dendam
  • Cerpen Metropolitan
  • Plot
  • Klop
  • Melangkah di Atas Awan
  • Nostalgia
  • Tiada Kata Berpisah
  • Intrik
  • Bukan Impian Semusim
  • Pantang Menyerah
  • Api Cinta Antonio Blanco
  • Sejuta Makna dalam Kata
  • Nona-Noni

Karya drama
  • Dalam Cahaya Bulan (1966)
  • Lautan Bernyanyi (1967)
  • Bila Malam Bertambah Malam (1970)
  • Invalid (1974)
  • Tak Sampai Tiga Bulan (1974)
  • Anu (1974)
  • Aduh (1975)
  • Dag-Dig-Dug (1976)
  • Gerr (1986)
  • Edan (1988)
  • Hum-Pim-Pah (1992)
  • Konspirasi Kemakmuran
  • Blong
  • Ayo
  • Awas
  • Labil Ekonomi
  • Aum
  • Zat
  • Tai
  • Front
  • Aib
  • Wah
  • Hah
  • Jepretin tuh Staples! (2011)
  • Aeng
  • Aut
  • Dar-Dir-Dor

Karya novel
  • Bila Malam Bertambah Malam (1971)
  • Telegram (1972)
  • Stasiun (1977)
  • Pabrik (1976)
  • Keok (1978)
  • Aduh
  • Bali
  • Dag-dig-dug
  • GURU
  • Gres
  • Lho (1982)
  • Merdeka
  • Nyali
  • Byar Pet (Pustaka Firdaus, 1995)
  • Kroco (Pustaka Firdaus, 1995)
  • Dar Der Dor (Grasindo, 1996)
  • Aus (Grasindo, 1996)
  • Sobat (1981)
  • Tiba-Tiba Malam (1977)
  • Pol (1987)
  • Putri
  • Terror (1991)
  • Merdeka (1994)
  • Perang (1992)
  • Lima (1992)
  • Nol (1992)
  • Dang Dut (1992)
  • Cas-Cis-Cus (1995)

Karya cerpen
  • Karyanya yang berupa cerpen terkumpul dalam kumpulan cerpen Bom (1978)
  • Es Campur (1980)
  • Gres (1982)
  • Klop
  • Bor
  • Protes (1994)
  • Darah (1995)
  • Yel (1995)
  • Blok (1994)
  • Zig Zag (1996)
  • Tidak (1999)
  • Peradilan Rakyat (2006)
  • Keadilan (2012)

Karya Novelet:
  • MS (1977)
  • Tak Cukup Sedih (1977)
  • Ratu (1977)
  • Sah (1977)

Karya esai

Karya esainya terdapat dalam kumpulan esai Beban, Kentut, Samar, Pembabatan, Klise, Tradisi Baru, Terror Mental, dan Bertolak dari yang Ada.

Penghargaan yang telah diterima
  • Pemenang penulisan lakon Depsos (Yogyakarta)
  • Pemenang penulisan puisi Suluh Indonesia Bali
  • Pemenang penulisan novel IKAPI
  • Pemenang penulisan drama BPTNI
  • Pemenang penulisan drama Safari
  • Pemenang penulisan cerita film Deppen (1977)
  • Tiga buah Piala Citra untuk penulisan skenario (1980, 1985, 1992)
  • Tiga kali pemenang sayembara penulisan novel DKJ
  • Empat kali pemenang sayembara penulisan lakon DKJ
  • Pemenang penulisan esei DKJ
  • Dua kali pemenang penulisan novel Femina
  • Dua kali pemenang penulisan cerpen Femina
  • Pemenang penulisan cerpen Kartini
  • Hadiah buku terbaik Depdikbud (Yel)
  • Pemenang sinetron komedi FSI (1995)
  • SEA Write Award 1980 di Bangkok
  • Pemenang penulisan esei Kompas
  • Anugerah Seni dari Menteri P&K, Dr Fuad Hasan (1991)
  • Penerima Profesional Fellowship dari The Japan Foundation Kyoto, Jepang (1991-1992)
  • Anugerah Seni dari Gubernur Bali (1993)
  • Tanda Kehormatan Satyalancana Kebudayaan Presiden RI (2004)
  • Penghargaan Achmad Bakrie (2007)
  • Penghargaan Akademi Jakarta(2009)

Kegiatan lainnya
  • Wartawan majalah Ekspres (1969)
  • Dosen teater Institut Kesenian Jakarta (1977-1980)
  • Wartawan majalah Tempo (1971-1979)
  • Redaktur Pelaksana majalah Zaman (1979-1985)
  • Dosen tamu teater dan sastra Indonesia modern di Universitas Wisconsin dan Universitas Illinois, AS (1985-1988)