Ryamizard Ryacudu - Menteri Pertahanan Republik Indonesia ke-25

Ryamizard Ryacudu
Ryamizard Ryacudu
Menteri Pertahanan Republik Indonesia ke-25
Mulai menjabat: 27 Oktober 2014

Kepala Staf Angkatan Darat ke-23
Masa jabatan: 4 Juni 2002 – 18 Februari 2005

Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat
Masa jabatan: 1 Agustus 2000 – 4 Juni 2002

Lahir: 21 April 1950 (umur 64) Palembang, Sumatera Selatan

Suami/istri: Nora Tristyana

Anak: Ryano Patria Amanzha, Dwinanda Patria Noryanzha, Trynanda Patria Nugraha

Alma mater: Akmil 1974

Agama: Islam

Dinas militer
  • Pengabdian: Indonesia
  • Dinas/cabang: Lambang TNI AD.png TNI Angkatan Darat
  • Masa dinas: 1974–2005
  • Pangkat: Pdu jendtni staf.png Jenderal TNI
  • Unit: Infanteri
Jenderal TNI (Purn.) Ryamizard Ryacudu adalah Menteri Pertahanan pada Kabinet Kerja bentukan Presiden Joko Widodo yang mulai menjabat sejak 27 Oktober 2014. Mantan perwira tinggi militer TNI AD ini juga pernah menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Darat dari tahun 2002 hingga 2005. Namanya disebut Presiden Joko Widodo dalam pengumuman di halaman Istana Negara, Minggu (26/10/2014).


Kehidupan

Ryamizard lahir di Palembang, Sumatera Selatan pada 21 April 1950, ia adalah putra Musanif Ryacudu, seorang perwira Angkatan Darat yang dekat dengan Presiden Soekarno. Ayahnya merupakan salah seorang tokoh Lampung, yang juga keturunan seorang penyebar agama Islam di Lampung. Dia menikah dengan Nora Tristyana, putri mantan Wakil Presiden, Try Sutrisno.


Pendidikan Militer
  • Akabri ( 1974 )

Khusus :
  • Kursus Dasar Kecabangan Infanteri ( 1975 )
  • Susjurpa Intel Pur ( 1978 )
  • Suspa Staf Yonif ( 1979 )
  • Airborne ( 1984 )
  • Free fall ( 1985 )
  • Suscapa (1985-1986)
  • Kursus Staf Tempur (Susstaf Pur) ( 1986 )
  • Sussar Para ( 1988 )
  • Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (Seskoad) ( 1990 )
  • Sesko ABRI ( 1996 )

Karier

Kariernya mulai cemerlang setelah dia memangku jabatan Pangdam V Brawijaya, yang kemudian diteruskan menjadi Pangdam Jaya. Saat terjadinya gesekan elit nasional pada masa presiden Gus Dur, Ryamizard yang saat itu menjabat Pangdam Jaya mengancam siapa saja yang akan mengganggu keamanan di wilayahnya. Selepas dari Kodam Jaya, Ryamizard mendapat promosi bintang tiga sebagai Panglima Kostrad menggantikan Letjen TNI Agus Wirahadikusumah. Kemampuannya merangkul semua unsur TNI saat apel siaga di Lapangan Monas yang melibatkan unsur TNI AL dan TNI AU Juli 2001 menarik KSAD untuk menunjuknya sebagai Wakil KSAD dan kemudian menggantikan Endriartono Sutarto sebagai KSAD.

Ia pernah dicalonkan di akhir masa jabatan presiden Megawati sebagai Panglima TNI. Namun nama Marsekal Djoko Suyanto-lah yang akhirnya dipilih sebagai Panglima TNI pada tahun 2006, karena namanya dianulir oleh SBY.


Karier politik

Ryamizard dianggap sebagai "orang Megawati". Pencalonannya sebagai Panglima TNI dibatalkan oleh SBY dengan memperpanjang jabatan Endriartono Sutarto, sehingga menimbulkan kecurigaan konflik pribadi antara SBY dan Ryamizard, seperti yang diungkapkan oleh Abdurrahman Wahid Setelah akhirnya pensiun dari militer, ia mengaku tidak ingin masuk ke dunia politik, namun pada tahun 2008, saat ikut dalam deklarasi Majelis Kebangsaan Indonesia, ia sempat menyatakan mempertimbangkan menjadi Calon Presiden bila mendapat dukungan. Pada 27 Januari 2009, ia diundang ke Rakernas PDIP, menggantikan Hidayat Nur Wahid yang tidak jadi diundang, sehingga memunculkan namanya sebagai salah satu cawapres Megawati.

Namanya sempat diisukan sebagai salah satu calon wakil presiden Joko Widodo, walaupun akhirnya Jusuf Kalla yang terpilih. Ia lalu mendeklarasikan dukungan kepada pasangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla dan terlibat dalam pembekalan relawan selama kampanye Pilpres.  Ryamizard Ryacudu kemudian ditunjuk menjadi Menteri Pertahanan dalam Kabinet Kerja.


Karier militer
Berikut adalah jabatan yang pernah dipegang Ryamizard:
  • Perjalanan karir militer Ryamizard Ryacudu [sembunyikan]
  • Komandan Peleton Kodam XII/Tanjung Pura (15 November 1976)
  • Komandan Kompi Pelajar, Komando Pendidikan (Dodik), Kodam XII/Tanjung Pura
  • Komandan Kompi Secaba, Dodik, Kodam XII/Tanjungpura (28 Desember 1977)
  • Komandan Batalyon infanteri 641 dan 642, Kodam XII/Tanjungpura (22 Juli 1980)
  • Kepala Seksi-2/Operasi Yonif 641 (18 Januari 1982)
  • Kepala Seksi Operasi Brigif Linud 17 Kujang I (1 Januari 1987)
  • Wakil Komandan Yonif Linud 305/Tengkorak (1 Juli 1988)
  • Komandan Yonif Linud 305/Tengkorak (1 Juni 1990)
  • Kepala Staf Brigif Linud 17/Kujang I Kostrad
  • Komandan Brigif Linud 17/Kujang I Kostrad (1 Juni 1994)
  • Asisten Operasi Kodam VII/Wirabuana (1 April 1995)
  • Komandan Kontingen Garuda XII-B ke Kamboja (1992)
  • Komandan Sektor 5 Barat, dipercaya oleh pasukan PBB di Kamboja (UNTAC)
  • Komandan Komando resort militer 044/Garuda Dempo, Kodam II/Sriwijaya (1 September 1995)
  • Kepala Staf Divif 2/Kostrad (1 Agustus 1996)
  • Kepala Staf Kodam II/Sriwijaya, merangkap sebagai Wakil Ketua Tim Pengamanan Hutan Terpadu (15 Juli 1997)
  • Panglima Divif 2/Kostrad (15 Maret 1998)
  • Kepala Staf Kostrad (15 Juni 1998)
  • Pangdam V/Brawijaya (14 Januari 1999–4 November 1999)
  • Pangdam Jaya/Jayakarta (4 November 1999–1 Agustus 2000)
  • Pangkostrad (1 Agustus 2000–4 Juni 2002)
  • Kepala Staf Angkatan Darat (4 Juni 2002–5 Februari 2005)

Penugasan :
  • Operasi Gabungan bersama TDM, Malaysia ( 1976 - 1982 )
  • Operasi Tumpas PGRS/Paraku ( 1978 )
  • Operasi Kala (PGRS) ( 1981 )
  • Operasi Kemudi I Malindo ( 1982 )
  • Operasi Kemudi II Malindo ( 1983 )
  • Operasi Seroja Timtim ( 1983 - 1984 )
  • Latihan KRI Kura ( 1984 )
  • Operasi Seroja Timtim ( 1986 )
  • Operasi Seroja Timtim ( 1987 - 1988 )
  • Darsasa Malaysia ( 1991 )
  • OJT, Australia ( 1991 )
  • Kontingen Garuda XII ( 1992 - 1993 )
  • Konferensi Opsus di Hawaii AS ( 1993 )
  • Operasi Seroja Timtim ( 1994 - 1995 )
  • KKLN Posko ABRI di Beijing, Cina ( 1996 )

Penghargaan:
  • Satya Lencana Garuda XII/Santi D
  • Satya Lencana Seroja
  • Satya Lencana Dwidyasistha
  • Satya Lencana Kesetiaan VIII Tahun
  • Medali PBB PBB
  • Satya Lencana Kesetiaan XVI Tahun
  • Kartika Eka Paksi Nararya III
  • Satya Lencana Kesetiaan XXIV Tahun
  • Kartika Eka Paksi Pratama
  • Yudha Dharma Nararya
  • Bintang Dharma
  • Yudha Dharma Pratama
Sumber:
Wikipedia  
Tribunnews