Biografi Mas Isman - Pendiri TRIP & Kosgoro
Mas Isman merupakan inisiator dan Komandan TKR Pelajar Surabaya (1945-1946), inisiator dan Komandan TRIP Jawa Timur (1946-1950), serta inisiator berdirinya Kesatuan Organisasi Serbaguna Gotong Royong (Kosgoro).
Sosok Mas Isman memang dikenal sebagai pendiri organisasi Tentara Republik Indonesia Pelajar (TRIP) yang kemudian menyesuaikan diri dari brigade pertempuran pasca-kemerdekaan. Rumah Mas Isman di Jalan Pandan No 5 Kota Malang kini menjadi kantor Kosgoro Malang.
Mas Isman, lahir 1 Januari 1924 di Bondowoso, Jawa Timur. Ia menempuh pendidikan di Purwokerto, Cirebon, Malang dan Surabaya. Sebagai pelajar, Mas Isman turut berjuang merebut kemerdekaan Indonesia dari penjajah melalui Tentara Republik Indonesia Pelajar (TRIP).
Tugas dan pengabdian
Menjadi Komandan BKR Pelajar Surabaya
Setelah pemerintah Republik Indonesia mengumumkan dibentuknya Badan Keamanan Rakyat (BKR) pada 22 Agustus 1945, para pelajar Surabaya mengadakan rapat pada 30 Agustus di Jalan Darmo yang dipimpin oleh Mas Isman. Kala itu, mereka membentuk suatu organisasi pelajar bersenjata dengan dasar pemikiran bahwa para pelajar harus berjuang mengangkat senjata melawan penjajah. Maka pada 22 September 1945, pasukan pelajar dilantik oleh Sungkono di Sekolah Darmo 49, Surabaya. Mas Isman diangkat sebagai Komandan BKR Pelajar Surabaya yang diresmikan pada 9 November 1945.
Tentara Republik Indonesia Pelajar (TRIP)
Mas Isman merupakan komandan MAS TRIP di Jawa Timur saat berkecamuk perang kemerdekaan. Mereka berusia belasan tahun namun sudah melakukan perlawanan bersenjata mengusir penjajah. Total saat ini, tinggal sekitar 20 anggota TRIP yang tersisa.
Perlawanan paling sengit yang dilakukan TRIP terhadap Belanda terjadi di Jalan Salak Kota Malang. Para tentara pelajar berusaha menghadang dan merampas kendaraan lapis baja hingga terjadi pertempuran heroik. Pertempuran itu mengorbankan 45 jiwa tentara pelajar, termasuk Komandan MAS TRIP, Soesanto, gugur pada 21 Juli 1947.
Persenjataan yang tak seimbang menjadi faktor jatuhnya banyak korban jiwa dari pihak republik. Kini Jalan Salak berubah bernama Jalan TRIP. Sedangkan 35 para pejuang TRIP yang gugur dalam pertempuran itu di makamkan di Monumen MAS TRIP di Jalan Salak. Mas sendiri bukan sebuah singkatan, namun panggilan buat para anggota TRIP yang masih remaja.
Setelah kemerdekaan, para pelajar sebagian memilih berkarir di militer dan polisi. Sebagian menjadi guru dan pendidik. Untuk mengenang TRIP, dibangun monumen di pintu masuk Jalan TRIP Kota Malang.
KOSGORO
Pada masa pembangunan sesudah Indonesia merdeka, Mas Isman berkontribusi dengan mendirikan Koperasi Simpan Pinjam Gotong Royong (Kosgoro) pada 10 November 1957 dan berkembang menjadi koperasi tingkat nasional yang memberikan dampak luar biasa terhadap pembangunan bangsa.
KOSGORO adalah singkatan Kesatuan Organisasi Serbaguna Gotong Royong yang berdiri pada tahun 1957. Kosgoro merupakan salah satu KINO (Kelompok Induk Organisasi), disamping SOKSI dan MKGR, yang melahirkan Sekretariat Bersama Golongan Karya (Sekber Golkar) pada 20 Oktober 1964. Kino-kino tersebut pada tahun 1970 mengeluarkan keputusan bersama untuk ikut menjadi peserta pemilihan umum melalui satu nama dan tanda gambar yaitu Golongan Karya (GOLKAR). Logo yang menjadi tanda gambar GOLKAR sejak Pemilu tersebut tetap dipertahankan hingga sekarang. KOSGORO didirikan oleh Mas Isman (Ayah dari Hayono Isman/ Ex Menpora RI).
Mas Isman adalah Ex Komandan pejuang Tentara Pelajar Jawa Timur/ TRIP, KOSGORO memiliki semboyan Tri Dharma : yaitu : Pengabdian,Kerakyatan dan Solidaritas. Dalam Organisasi Kosgoro terdiri dari: Gerakan Mahasiswa Kosgoro (GEMA), Generasi Muda Kosgoro (GM),Badan Musyawarah Pengusaha Swasta (BAMUHAS),Wanita Kosgoro (WK), Lembaga Bantuan Hukum Kosgoro (LBH) dan Pelajar Kosgoro. (sumber : Buku "Pedoman Perjuangan" oleh Mas Isman)
Dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional
Mas Isman meninggal di Surabaya, Jawa Timur, 12 Desember 1982 pada umur 58 tahun. Di penghujung tahun 2015, Presiden Joko Widodo secara resmi memberikan gelar Pahlawan Nasional untuk lima pejuang bangsa. Salah satunya adalah Mas Isman. Kelima pahlawan nasional itu adalah Bernard Wilhem Lapian (Sulawesi Utara), Mas Isman (Malang, Jatim), Komjen Pol Dr Moehammad Jasin (Surabaya, Jatim), I Gusti Ngurah Made Agung (Bali), dan Ki Bagoes Hadikoesoemo (Jogjakarta).
Sumber:
Sosok Mas Isman memang dikenal sebagai pendiri organisasi Tentara Republik Indonesia Pelajar (TRIP) yang kemudian menyesuaikan diri dari brigade pertempuran pasca-kemerdekaan. Rumah Mas Isman di Jalan Pandan No 5 Kota Malang kini menjadi kantor Kosgoro Malang.
Mas Isman, lahir 1 Januari 1924 di Bondowoso, Jawa Timur. Ia menempuh pendidikan di Purwokerto, Cirebon, Malang dan Surabaya. Sebagai pelajar, Mas Isman turut berjuang merebut kemerdekaan Indonesia dari penjajah melalui Tentara Republik Indonesia Pelajar (TRIP).
Tugas dan pengabdian
- Mendirikan TRIP Jawa Timur pada 1945-1951.
- Mendapatkan tugas di Kantor Perdana Menteri Indonesia pada 1956-1958 dengan pangkat Letnan Kolonel.
- Anggota delegasi RI untuk berunding di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada 1958 dan menjadi diplomat.
- Kepala Perwakilan RI di Rangoon, Birma pada 1959.
- Duta Besar RI di Bangkok, Thailand (1960-1964), dan Kairo, Mesir (1964-1967). dengan pangkat Brigjen.
- Anggota DPR/MPR RI pada tahun 1978-1982.
- Pendiri Kosgoro, sebagai salah satu perjuangan di bidang ekonomi bagi masyarakat sehingga Presiden Soekarno memberikan hadiah tanah di Jl MH Thamrin 53 Jakarta yang kini menjadi Wisma Kosgoro.
Menjadi Komandan BKR Pelajar Surabaya
Setelah pemerintah Republik Indonesia mengumumkan dibentuknya Badan Keamanan Rakyat (BKR) pada 22 Agustus 1945, para pelajar Surabaya mengadakan rapat pada 30 Agustus di Jalan Darmo yang dipimpin oleh Mas Isman. Kala itu, mereka membentuk suatu organisasi pelajar bersenjata dengan dasar pemikiran bahwa para pelajar harus berjuang mengangkat senjata melawan penjajah. Maka pada 22 September 1945, pasukan pelajar dilantik oleh Sungkono di Sekolah Darmo 49, Surabaya. Mas Isman diangkat sebagai Komandan BKR Pelajar Surabaya yang diresmikan pada 9 November 1945.
Tentara Republik Indonesia Pelajar (TRIP)
Mas Isman merupakan komandan MAS TRIP di Jawa Timur saat berkecamuk perang kemerdekaan. Mereka berusia belasan tahun namun sudah melakukan perlawanan bersenjata mengusir penjajah. Total saat ini, tinggal sekitar 20 anggota TRIP yang tersisa.
Perlawanan paling sengit yang dilakukan TRIP terhadap Belanda terjadi di Jalan Salak Kota Malang. Para tentara pelajar berusaha menghadang dan merampas kendaraan lapis baja hingga terjadi pertempuran heroik. Pertempuran itu mengorbankan 45 jiwa tentara pelajar, termasuk Komandan MAS TRIP, Soesanto, gugur pada 21 Juli 1947.
Persenjataan yang tak seimbang menjadi faktor jatuhnya banyak korban jiwa dari pihak republik. Kini Jalan Salak berubah bernama Jalan TRIP. Sedangkan 35 para pejuang TRIP yang gugur dalam pertempuran itu di makamkan di Monumen MAS TRIP di Jalan Salak. Mas sendiri bukan sebuah singkatan, namun panggilan buat para anggota TRIP yang masih remaja.
Setelah kemerdekaan, para pelajar sebagian memilih berkarir di militer dan polisi. Sebagian menjadi guru dan pendidik. Untuk mengenang TRIP, dibangun monumen di pintu masuk Jalan TRIP Kota Malang.
KOSGORO
Pada masa pembangunan sesudah Indonesia merdeka, Mas Isman berkontribusi dengan mendirikan Koperasi Simpan Pinjam Gotong Royong (Kosgoro) pada 10 November 1957 dan berkembang menjadi koperasi tingkat nasional yang memberikan dampak luar biasa terhadap pembangunan bangsa.
KOSGORO adalah singkatan Kesatuan Organisasi Serbaguna Gotong Royong yang berdiri pada tahun 1957. Kosgoro merupakan salah satu KINO (Kelompok Induk Organisasi), disamping SOKSI dan MKGR, yang melahirkan Sekretariat Bersama Golongan Karya (Sekber Golkar) pada 20 Oktober 1964. Kino-kino tersebut pada tahun 1970 mengeluarkan keputusan bersama untuk ikut menjadi peserta pemilihan umum melalui satu nama dan tanda gambar yaitu Golongan Karya (GOLKAR). Logo yang menjadi tanda gambar GOLKAR sejak Pemilu tersebut tetap dipertahankan hingga sekarang. KOSGORO didirikan oleh Mas Isman (Ayah dari Hayono Isman/ Ex Menpora RI).
Mas Isman adalah Ex Komandan pejuang Tentara Pelajar Jawa Timur/ TRIP, KOSGORO memiliki semboyan Tri Dharma : yaitu : Pengabdian,Kerakyatan dan Solidaritas. Dalam Organisasi Kosgoro terdiri dari: Gerakan Mahasiswa Kosgoro (GEMA), Generasi Muda Kosgoro (GM),Badan Musyawarah Pengusaha Swasta (BAMUHAS),Wanita Kosgoro (WK), Lembaga Bantuan Hukum Kosgoro (LBH) dan Pelajar Kosgoro. (sumber : Buku "Pedoman Perjuangan" oleh Mas Isman)
Dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional
Mas Isman meninggal di Surabaya, Jawa Timur, 12 Desember 1982 pada umur 58 tahun. Di penghujung tahun 2015, Presiden Joko Widodo secara resmi memberikan gelar Pahlawan Nasional untuk lima pejuang bangsa. Salah satunya adalah Mas Isman. Kelima pahlawan nasional itu adalah Bernard Wilhem Lapian (Sulawesi Utara), Mas Isman (Malang, Jatim), Komjen Pol Dr Moehammad Jasin (Surabaya, Jatim), I Gusti Ngurah Made Agung (Bali), dan Ki Bagoes Hadikoesoemo (Jogjakarta).
Sumber:
- http://news.okezone.com/read/2015/11/10/340/1246593/mas-isman-pahlawan-nasional-pelopor-perjuangan-para-pelajar
- https://id.wikipedia.org/wiki/KOSGORO
- http://nasional.tempo.co/read/news/2015/11/11/173717799/mas-isman-jadi-pahlawan-nasional-ini-catatan-heroiknya
- http://www.cnnindonesia.com/nasional/20151105124500-20-89659/jokowi-anugerahkan-gelar-pahlawan-nasional-ke-lima-tokoh/