Daftar Pahlawan Nasional Indonesia Lengkap
Pahlawan Nasional adalah gelar yang diberikan kepada Warga Negara Indonesia atau seseorang yang berjuang melawan penjajahan di wilayah yang sekarang menjadi wilayah Indonesia yang gugur atau meninggal dunia demi membela bangsa dan negara, atau yang semasa hidupnya melakukan tindakan kepahlawanan atau menghasilkan prestasi dan karya yang luar biasa bagi pembangunan dan kemajuan bangsa dan negara Indonesia.
Gelar Pahlawan Nasional ditetapkan oleh presiden. Sejak dilakukan pemberian gelar ini pada tahun 1959, nomenklaturnya berubah-ubah. Untuk menyelaraskannya, maka dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2009 disebutkan bahwa gelar Pahlawan Nasional mencakup semua jenis gelar yang pernah diberikan sebelumnya, yaitu: Pahlawan Perintis Kemerdekaan, Pahlawan Kemerdekaan Nasional, Pahlawan Proklamator, Pahlawan Kebangkitan Nasional, Pahlawan Revolusi, dan Pahlawan Ampera.
Klik Nama Pahlawan untuk mengetahui biografi, biodata dan perjuangannya.
Gelar Pahlawan Nasional ditetapkan oleh presiden. Sejak dilakukan pemberian gelar ini pada tahun 1959, nomenklaturnya berubah-ubah. Untuk menyelaraskannya, maka dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2009 disebutkan bahwa gelar Pahlawan Nasional mencakup semua jenis gelar yang pernah diberikan sebelumnya, yaitu: Pahlawan Perintis Kemerdekaan, Pahlawan Kemerdekaan Nasional, Pahlawan Proklamator, Pahlawan Kebangkitan Nasional, Pahlawan Revolusi, dan Pahlawan Ampera.
Klik Nama Pahlawan untuk mengetahui biografi, biodata dan perjuangannya.
- Abdoel Moeis - Politisi, Anggota Volksraad, kemudian penulis
- Abdul Chalim - Ulama Majalengka
- Abdul Halim - Aktivis kemerdekaan dan Ulama, Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia
- Abdul Harris Nasution - Jenderal Angkatan Darat, dua kali diangkat sebagai Kepala Staf Angkatan Darat
- Abdul Kadir - Bangsawan dari Melawi, menawarkan pengembangan ekonomi, melakukan perlawanan terhadap pasukan kolonial Belanda
- Abdul Kahar Muzakir, Rektor Universitas Islam Indonesia yang pertama sekaligus Tokoh Muhammadiyah
- Abdul Malik Karim Amrullah (Buya HAMKA) - Ulama dan penulis sekaligus tokoh Muhammadiyah.
- Abdul Wahab Hasbullah - Tokoh Islam, salah seorang pendiri Nadhlatul Ulama
- Abdulrachman Saleh - Tokoh awal dalam Angkatan Udara, terbunuh ketika membawa keperluan medis karena ditembak oleh Belanda
- Abdurrahman Baswedan alias AR Baswedan, mantan anggota Badan Penyelidik Usaha dan Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) - Nasionalis dan Mubaligh Muhammadiyah yang meyakinkan Mesir untuk mengakui kemerdekaan Indonesia secara de facto
- Achmad Rifai - Pemikir dan penulis Islam yang dikenal karena pernyataan anti-Belandanya
- Achmad Subardjo - Aktivis kemerdekaan dan menteri pemerintahan
- Adam Malik - Jurnalis dan aktivis kemerdekaan, Wakil Presiden Indonesia ketiga sekaligus Tokoh Muhammadiyah
- Adenan Kapau Gani - Aktivis kemerdekaan yang menjadi menteri pemerintahan, menyeludupkan senjata untuk mendukung Revolusi Nasional
- Ahmad Hanafiah - Ulama Lampung
- Ahmad Sanusi,- Anggota Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI)
- Agung Hanyokrokusumo - Pahlawan Nasional - 3 November 1975 - Keppres No. 106/TK/1975
- Agus Salim - Aktivis kemerdekaan, politisi, pemimpin Islam Minang sekaligus Tokoh Muhammadiyah
- Agustinus Adisucipto -Tokoh awal dalam Angkatan Udara, terbunuh ketika membawa keperluan medis karena ditembak oleh Belanda
- Ahmad Dahlan - Pemimpin Islam, Pendiri Muhammadiyah; suami Siti Walidah
- Ahmad Yani - Pemimpin Angkatan Darat, terbunuh saat Gerakan 30 September
- Aji Muhammad Idris - Sultan Kutai Kartanegara ke 14
- Albertus Soegijapranata.- Uskup Katolik Jawa dan nasionalis
- Alexander Andries Maramis - Anggota BPUPKI, Menteri Keuangan Indonesia, dan diplomat
- Alimin - Pendukung kemerdekaan, politisi, dan tokoh Partai Komunis Indonesia
- Amir Hamzah - Penyair dan nasionalis
- Andi Abdullah Bau Massepe - Bangsawan Bugis, memimpin penyerangan melawan pasukan Belanda selama Revolusi Nasional, seorang putra dari Andi Mappanyukki
- Andi Depu - Pejuang dan aktivis yang berhasil mempertahankan pengibaran bendera nasional di Mandar pada 1944, padahal dilarang keras
- Andi Djemma - Aktivis kemerdekaan, memimpin penyerangan melawan pasukan Belanda saar Revolusi Nasional
- Andi Mappanyukki - Bangsawan Bugis, memimpin penyerangan melawan pasukan Belanda pada 1920-an dan 30-an, ayah dari Andi Abdullah Bau Massepe
- Andi Sultan Daeng Raja - Aktivis kemerdekaan dan politisi
- Antasari - Melakukan penyerangan terhadap pasukan kolonial Belanda dalam Perang Banjar
- Aria Wangsakara, dari Banten ulama. Pejuang, dan pendiri Tangerang
- Arie Frederik Lasut - Geolog dan pengajar yang dieksekusi oleh Belanda
- Ario Soerjo - Gubernur pertama Jawa Timur yang merupakan tokoh sentral Pertempuran Surabaya
- Arnold Mononutu - Menteri Penerangan Indonesia ke-6
- As'ad Syamsul Arifin - Ulama, tokoh Nahdlatul Ulama
- Baabullah - Penguasa ke-24 Kesultanan Ternate
- Bagindo Azizchan - Wali kota Padang, melawan pasukan Belanda saat Revolusi Nasional
- Basuki Rahmat - Jenderal, saksi dari Supersemar
- Bataha Santiago - Raja Kerajaan Manganitu
- Bernard Wilhelm Lapian - Nationalis, pimpinan gereja, dan gubernur kedua Sulawesi
- Cut Nyak Dhien - Pemimpin gerilyawan Aceh yang melakukan penyerangan terhadap pasukan kolonial belanda; istri Teuku Umar
- Cut Nyak Meutia - Pemimpin gerilyawan Aceh yang melakukan perlawanan terhadap pasukan kolonial Belanda
- Depati Amir - Pejuang yang mempersatukan suku Melayu dengan Tionghoa untuk melawan Belanda
- Dewi Sartika - Pengajar, mendirikan sekolah untuk perempuan yang pertama di daerah Priangan, Jawa Barat
- Diponegoro - Putra Sultan Yogyakarta, melangsungkan perang lima tahun melawan pasukan kolonial Belanda
- Djamin Ginting - Pejuang kemerdekaan menentang pemerintah Hindia Belanda di Tanah Karo
- Djatikoesoemo - Jenderal Angkatan Darat dan politisi
- Donald Isaac Panjaitan - Jenderal Angkatan Darat, terbunuh dalam Gerakan 30 September
- Eddy Martadinata - Laksamana Angkatan Laut dan diplomat, terbunuh dalam kecelakaan helikopter
- Ernest Douwes Dekker - Jurnalis dan politisi Indo yang membantu kemerdekaan Indonesia, salah satu dari Tiga Serangkai
- Fakhruddin - Pemimpin Islam, menegosiasikan pengamanan pejiarah haji Indonesia; tokoh Muhammadiyah.
- Fatmawati - Pembuat bendera nasional pertama, aktivis sosial, istri Sukarno sekaligus Tokoh Muhammadiyah
- Ferdinand Lumban Tobing - Dokter dan politisi, memperjuangkan hak asasi pasukan buruh
- Frans Kaisiepo - Nasionalis Papua yang membantu dalam akuisisi Papua
- Gatot Mangkoepradja - Aktivis kemerdekaan dan politisi, menyarankan pembentukan Pembela Tanah Air sekaligus Kader Muhammadiyah
- Gatot Soebroto - Jenderal, deputi ketua staff Angkatan Darat
- Halim Perdanakusuma - Tokoh awal dalam Angkatan Udara, meninggal karena kecelakaan saat Revolusi Nasional
- Hamengkubuwana I - Sultan Yogyakarta, melakukan perlawanan terhadap VOC, mendirikan Yogyakarta
- Hamengkubuwana IX - Sultan Yogyakarta, aktivis kemerdekaan, pemimpin militer, dan politisi; Wakil Presiden Indonesia kedua
- Harun bin Said (Thohir bin Mandar) - Mengebom MacDonald House saat konfrontasi Indonesia–Malaysia
- Hasan Basry - Pajurit selama Revolusi Nasional Indonesia, mendukung integrasi Kalimantan di Indonesia
- Hasanuddin - Sultan Gowa, melakukan perlawanan terhadap pasukan kolonial Belanda
- Hasjim Asyari - Pemimpin Islam, pendiri Nahdlatul Ulama
- Hazairin - Sarjana legal, aktivis kemerdekaan, menteri pemerintahan, dan pengajar
- Herman Johannes - Insinyur, membuat senjata selama Revolusi Nasional, membantu pendirian Universitas Gadjah Mada, Rektor Universitas Gadjah Mada
- Himayatuddin Muhammad Saidi- Penguasa ke-20 dan ke-23 Kesultanan Buton
- Ida Anak Agung Gde Agung - Aktivis kemerdekaan dan menteri pemerintahan
- Ida Dewa Agung Jambe - Raja Kerajaan Klungkung
- Idham Chalid - Pemimpin Nahdlatul Ulama, politisi
- Ignatius Joseph Kasimo Hendrowahyono - Aktivis kemerdekaan, pemimpin Partai Katolik
- I Gusti Ketut Jelantik - Pemimpin Bali yang melakukan perlawanan terhadap pasukan kolonial Belanda
- I Gusti Ketut Pudja - Gubernur Bali pertama
- I Gusti Ngurah Made Agung - Raja Badung, melakukan perlawanan terhadap pasukan kolonial Belanda
- I Gusti Ngurah Rai - Pemimpin militer Bali saat Revolusi Nasional
- Ilyas Yakoub - Aktivis kemerdekaan, politisi, dan anggota pasukan gerilyawan
- Imam Bonjol - - Tokoh Islam dari Sumatera Barat yang melakukan perlawanan terhadap pasukan kolonial Belanda dalam Perang Padri
- Iskandar Muda - Sultan Aceh, memperluas pengaruh negara
- Ismail Marzuki - Komposer yang membuat sejumlah lagu kebangsaan
- Iswahyudi - Tokoh awal dalam Angkatan Udara, terbunuh saat Revolusi Nasional
- Iwa Koesoemasoemantri - Aktivis kemerdekaan, ahli hukum, dan politisi
- Izaak Huru Doko - Aktivis kemerdekaan dan pengajar, membantu pendirian Universitas Udayana
- Jahja Daniel Dharma (John Lie) - Laksamana Muda Angkatan Laut, menyeludupkan barang untuk membantu Revolusi Nasional
- Johanes Leimena - Menteri Kesehatan Pertama, mengembangkan sistem klinik Puskesmas
- Johannes Abraham Dimara - Pimpinan tentara Papua yang membantu dalam akuisisi Papua
- Juanda Kartawijaya - Politisi Sunda, Perdana Menteri Indonesia terakhir sekaligus Tokoh Muhammadiyah
- Karel Satsuit Tubun- Brigadir polisi, terbunuh saat Gerakan 30 September
- Kartini - Tokoh hak asasi perempuan Jawa
- Kasman Singodimedjo, Jaksa yang merupakan ketua KNIP pertama dan menghapus tujuh kata yang berpotensi memecah umat pada Piagam Jakarta, Kader Muhammadiyah
- Katamso Darmokusumo - Jenderal Angkatan Darat, terbunuh saat Gerakan 30 September
- Ki Bagus Hadikusumo - Tokoh Muhammadiyah, aktivis kemerdekaan, tokoh Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia
- Ki Hadjar Dewantara - Pengajar dan menteri pemerintahan, mendirikan Taman Siswa, saudara Suryopranoto, salah satu dari Tiga Serangkai
- Kiras Bangun - Pemimpin gerilyawan Karo yang melawan penjajah Belanda
- Ki Sarmidi Mangunsarkoro - Pengajar bersama dengan Budi Utomo dan Taman Siswa, menteri pemerintahan
- Kusumah Atmaja - Ketua Kehakiman Mahkamah Agung Pertama
- Lafran Pane - Pendiri Himpunan Mahasiswa Islam, Kader Muhammadiyah
- La Madukelleng - Bangsawan dari Kesultanan Paser, mengusir pasukan Belanda dari Kerajaan Wajo
- Lambertus Nicodemus Palar - Diplomat, menegosiasikan pengakuan Indonesia saat Revolusi
- Macmud Singgirei Rumagesan - Pendiri Gerakan Cendrawasih Revolusioner Irian Barat /GCRIB
- Mahmud Badaruddin II - Sultan Palembang, yang melakukan perlawanan terhadap penjajah Inggris dan Belanda
- Malahayati - Pejuang dan bangsawan, melawan pasukan Cornelis de Houtman
- Mangkunegara I - Melakukan perlawanan terhadap penjajah Belanda dan antek-anteknya di Jawa Tengah
- Maria Walanda Maramis - Pendukung hak asasi perempuan dan pengajar
- Martha Christina Tiahahu - Gerilyawan dari Maluku yang wafat saat ditahan Belanda
- Marthen Indey - Nasionalis dan aktivis kemerdekaan, menawarkan intergrasi Papua di Indonesia
- Mas Isman - Pejuang kemerdekaan
- Maskoen Soemadiredja - Aktivis kemerdekaan dan politisi
- Mas Mansoer - Ulama, pemimpin Muhammadiyah
- Mas Tirtodarmo Harjono - Jenderal Angkatan Darat, terbunuh saat Gerakan 30 September
- Masykur - Ulama, pejuang kemerdekaan, mantan menteri agama
- Moehammad Jasin - Bapak Brimob Kepolisian RI
- Moestopo - Pemimpin saat Pertempuran Surabaya, mendirikan Kampus Kedokteran Gigi Dr. Moestopo
- Moewardi - Menangani keamanan saat Proklamasi Kemerdekaan, membangun sebuah rumah saat di Surakarta
- Mohammad Hasyim Asy'ari - Pahlawan Kemerdekaan Nasional - 17 November 1964 Keppres No. 294 Tahun 1964
- Mohammad Hatta - Aktivis kemerdekaan, Wakil Presiden Indonesia Pertama
- Mohammad Husni Thamrin - Politisi dan aktivis kemerdekaan
- Mohammad Mangoendiprojo - Pejuang kemerdekaan, pemimpin Pertempuran Surabaya
- Pangeran Muhammad Noor - Menteri Pekerjaan Umum yang mencanangkan proyek Waduk Riam Kanan, Waduk Karangkates, dan proyek pasang-surut di Sumatra dan Kalimantan sebagai lahan penyedia pangan
- Mohammad Tabrani Soerjowitjirto - Pencetus bahasa Indonesia
- Mohammad Yamin - Penyair yang menjadi politisi dan aktivis kemerdekaan
- M. Sarjito- Dokter, Akademisi, Rektor pertama Universitas Gadjah Mada
- Muhammad Zainuddin Abdul Madjid - Ulama pendiri Nahdlatul Wathan
- Nani Wartabone - Proklamator Hari Patriotik 23 Januari 1942, Aktivis kemerdekaan dan pejuang penumpasan pemberontakan Permesta sekaligus Kader Muhammadiyah dari Gorontalo
- Noer Alie - Pemimpin Islam dan pengajar, memimpin prajurit saat Revolusi Nasional
- Nuku Muhammad Amiruddin - Sultan Tidore, memimpin beberapa pertempuran laut melawan pasukan kolonial Belanda
- Nyai Ahmad Dahlan - Pahlawan Nasional - 22 September 1971 - Keppres No. 42/TK/1971
- Nyi Ageng Serang - Pemimpin gerilyawan Jawa yang memimpin penyerangan terhadap kolonial Belanda atas beberapa pendudukan
- Oerip Soemohardjo - Pemimpin Angkatan Darat Indonesia, komandan kedua setelah Sudirman
- Opu Daeng Risadju - Politisi wanita awal, melakukan perlawanan terhadap Belanda saat Revolusi Nasional
- Oto Iskandar di Nata - Politisi dan aktivis kemerdekaan sekaligus Tokoh Muhammadiyah
- Pajonga Daeng Ngalie Karaeng Polongbangkeng - Mengkoordinasikan penyerangan di Sulawesi Selatan saat Revolusi Nasional, menawarkan integrasi nasional
- Paku Alam VIII - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta ke-2
- Pakubuwana VI - Susuhunan Surakarta, memberontak melawan pasukan kolonial Belanda
- Pakubuwana X - Susuhunan Surakarta, mendukung berbagai proyek untuk kepentingan Pribumi Indonesia
- Pattimura - Gerilyawan dari Maluku yang melakukan perlawanan terhadap pasukan kolonial Belanda
- Pierre Tendean - Prajurit Angkatan Darat, terbunuh saat Gerakan 30 September
- Pong Tiku - Bangsawan Toraja, melakukan perlawanan terhadap penjajah Belanda
- Prof. Dr. Suharso - Pahlawan Nasional - 6 November 1973 - Keppres No. 88/TK/1973
- Raden Djoeanda Kartawidjaja - Pahlawan Kemerdekaan Nasional. - 6 November 1963 - Keppres No. 244 Tahun 1963
- Raden Mattaher - Pejuang dari Jambi yang melakukan perlawanan terhadap pasukan kolonial Belanda
- Soeprapto - Jenderal Angkatan Darat, terbunuh saat Gerakan 30 September
- Radin Inten II - Bangsawan dari Lampung, memimpin revolusi penyerangan penjajah Belanda
- Radjiman Wedyodiningrat - Ketua BPUPKI, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat perta
- Raja Haji Fisabilillah - Pejuang dari Riau yang melakukan perlawanan terhadap pasukan kolonial Belanda
- Ranggong Daeng Romo - Memimpin pasukan dalam dua pertempuran melawan pasukan Belanda saat Revolusi Nasional
- Rasuna Said - Pendukung hak asasi wanita dan nasionalis
- Ratu Kalinyamat - Putri Kerajaan Demak
- Robert Wolter Monginsidi - Gerilyawan di Makassar saat Revolusi Nasional, dieksekusi oleh Belanda
- Rubini Natawisastra - Dokter dan cendekiawan
- Ruhana Kuddus- Wartawati Indonesia pertama
- Saharjo - Menteri Kehakiman, pelopor pengesahan pembaruan di negara tersebut
- Salahuddin bin Talabuddin- Pejuang Maluku Utara
- Samanhudi - Pengusaha, mendirikan Sarekat Islam
- Sam Ratulangi (Gerungan Saul Samuel Jacob Ratulangi) - Politisi Minahasa dan pendukung kemerdekaan Indonesia
- Silas Papare - Memperjuangkan kemerdekaan Papua dari Belanda, menawarkan integrasi Papua di Indonesia
- Sisingamangaraja XII - Pemimpin Batak yang melakukan kampanye gerilyawan melawan pasukan kolonial Belanda
- Siswondo Parman - Jenderal Angkatan Darat, terbunuh saat Gerakan 30 September
- Siti Hartinah - Istri presiden Suharto, aktif dalam karya sosial, mendirikan Taman Mini Indonesia Indah
- Siti Walidah - Pendiri Aisyiyah, tokoh Muhammadiyah, istri Ahmad Dahlan
- Slamet Riyadi - Brigadir Jeneral Angkatan Darat, terbunuh ketika putting down pemberontakan di Sulawesi
- Soedirman - Komandan Ketua Tentara Nasional Indonesia pada saat Revolusi Nasional sekaligus Kader Muhammadiyah
- Soeharso - Pelopor pengobatan prostesis
- Soeharto Sastrosoeyoso - Dokter pribadi Soekarno
- Soekanto Tjokrodiatmodjo - Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia pertama
- Soekarno - Aktivis kemerdekaan yang membacakan Proklamasi Kemerdekaan, Presiden Indonesia pertama sekaligus Tokoh Muhammadiyah
- Soepomo - Menteri Kehakiman Pertama, membantu penulisan Konstitusi
- Soeroso - Politisi dan aktivis kemerdekaan, Wakil Ketua BPUPKI, Gubernur pertama Jawa Tengah, Bapak Koperasi Pegawai Negeri Republik Indonesia
- Soerjopranoto - Pengajar dan tokoh hak-hak buruh, saudara Ki Hajar Dewantara
- Soetomo - Pahlawan Kemerdekaan Nasional - 27 Desember 1961 - Keppres No. 657 Tahun 1961
- Sugiyono Mangunwiyoto - Kolonel Angkatan Darat, terbunuh saat Gerakan 30 September
- Sukarjo Wiryopranoto - Tokoh kemerdekaan, diplomat, dan politisi
- Sukarni Kartodiwirjo - Tokoh kemerdekaan, diplomat, dan politisi
- Sultan Agung Hanyokrokusumo - Sultan Mataram, melakukan perlawanan terhadap VOC
- Sultan Mahmud Riayat Syah - Sultan Johor-Pahang-Riau-Lingga, yang melakukan perlawanan terhadap penjajah Belanda
- Supeno - Menteri pemerintahan, terbunuh ketika perlawanan terhadap Belanda saat Revolusi Nasional
- Supriyadi - Pemimpin pemberontakan melawan pasukan pendudukan Jepang di Blitar
- Sutan Mohammad Amin Nasution - Gubernur Sumatera Utara dan Riau ke-1
- Sutan Syahrir - Politisi, Perdana Menteri Indonesia pertama
- Sutomo - dokter, pengajar Jawa, mendirikan Budi Utomo sekaligus Tokoh Muhammadiyah
- Sutoyo Siswomiharjo - Jenderal Angkatan Darat, terbunuh saat Gerakan 30 September
- Syafruddin Prawiranegara - Gubernur Bank Indonesia pertama, dan kepala PDRI selama masa Agresi Militer Belanda II
- Syam'un - Pejuang yang pernah bergabung dalam PETA dan BKR, serta menentang pemerintahan Hindia Belanda di Banten. Pendiri Pesantren Al-Khairiyah Cilegon, Banten
- Syarif Kasim II - Sultan Siak, menawarkan integrasi kerajaan-kerajaan di Sumatra Timur
- Syech Yusuf Tajul Khalwati - Pahlawan Nasional - 7 Agustus 1995 - Keppres No. 71/TK/1995
- Tahi Bonar Simatupang - Jenderal yang menjabat sebagai ketua staff dari 1950 sampai 1954
- Tan Malaka - Politisi dan intelektual asal Minang. Ia menyumbangkan gagasannya dalam beberapa karya, terutama Madilog (Materialistik, Dialog, dan Logika). Pendiri Partai Murba, tokoh Partai Komunis Indonesia
- Teuku Mohammad Hasan - Aktivis kemerdekaan, gubernur Sumatra pertama
- Teuku Nyak Arief - Politisi Aceh dan pemimpin perlawanan, gubernur Aceh pertama
- Teuku Umar - Pemimpin gerilyawan Aceh yang melakukan perlawanan terhadap pasukan kolonial Belanda; suami Cut Nyak Dhien
- Teungku Chik di Tiro - Dokter, salah satu dari Tiga Serangkai, Anggota Volksraad, Tokoh Indische Partij
- Thaha Sjaifuddin - Sultan Jambi, memimpin pasukan revolusi melawan pasukan kolonial Belanda
- Tirtayasa - Sultan Banten yang melakukan perlawanan terhadap Belanda
- Tirto Adhi Soerjo - Jurnalis, diasingkan karena editorial anti-Belanda buatannya
- Tjilik Riwut - Prajurit dan politisi, menawarkan pengembangan ekonomi dan budaya di Kalimantan Tengah
- Tjipto Mangoenkoesoemo - Pahlawan Kemerdekaan Nasional - 2 Mei 1964 - Keppres No. 109 Tahun 1964
- Tjokroaminoto - Politisi, pemimpin Sarekat Islam, mentor pemimpin-pemimpin bangsa seperti Sukarno, Semaoen, Musso, Alimin, Darsono, Kartosoewirjo, dan Tan Malaka
- Tombolotutu - Raja Kerajaan Parigi Moutong
- Tuanku Tambusai - Pemimpin Islam dari Riau yang melakukan perlawanan terhadap pasukan kolonial Belanda saat Perang Padri
- Untung Suropati - Memimpin beberapa pemberontakan melawan VOC
- Usman Janatin - Mengebom MacDonald House saat konfrontasi Indonesia–Malaysia
- Usmar Ismail- seorang sutradara film, sastrawan, wartawan, dan Bapak Perfilman Nasional
- Wage Roedolf Soepratman - Komposer lagu kebangsaan "Indonesia Raya"
- Wahid Hasjim - Pemimpin Nahdlatul Ulama, Menteri Agama Indonesia pertama
- Wahidin Soedirohoesodo - Dokter dan pemimpin di Budi Utomo
- Wilhelmus Zakaria Johannes - Pelopor pengobatan radiologi
- Yos Sudarso - Komodor Angkatan Laut, terbunuh saat konfrontasi dengan Belanda di Nugini Belanda
- Yusuf Tajul Khalwati - Pemimpin Islam, memimpin pemberontakan gerilyawan melawan VOC
- Zainal Mustafa - Pemimpin Islam yang melakukan perlawanan terhadap pasukan pendudukan Jepang
- Zainul Arifin - Politisi dan gerilyawan, terbunuh saat peristiwa percobaan pembunuhan yang ditargetkan kepada Sukarno oleh Darul Islam