Biografi Aburizal Bakrie
Ir. H. Aburizal Bakrie atau yang akrab dipanggil Ical adalah pengusaha Indonesia dan merupakan Ketua Umum Partai Golkar sejak 9 Oktober 2009. Ia juga pernah menjabat Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat dalam Kabinet Indonesia Bersatu. Sebelumnya ia juga pernah menjabat sebagai Menteri Koordinator Perekonomian dalam kabinet yang sama, namun posisinya berubah dalam perombakan yang dilakukan presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 5 Desember 2005.
Aburizal Bakrie lahir di Jakarta pada15 November 1946. Beliau adalah anak sulung dari keluarga Achmad Bakrie yang berasal dari Lampung dan Roosniah Nasution asal Langkat Sumatera Utara, pendiri Kelompok Usaha Bakrie. Aburizal mempunyai tiga adik yaitu: Roosmania Odi Bakrie yang menikah dengan Bangun Sarwito Kusmulyono, Indra Usmansyah Bakrie yang menikah dengan Gaby Djorgie, Nirwan Dermawan Bakrie yang menikah dengan Indira (Ike).
Aburizal menikah dengan Tatty Murnitriati dan dikaruniai tiga anak sebagai berikut: Anindya Novyan Bakrie yang menikah dengan Firdani Saugi, Anindhita Anestya Bakrie yang menikah dengan Taufan Nugroho, Anindra Ardiansyah Bakrie yang menikah dengan Nia Ramadhani.
Selepas menyelesaikan kuliah di Fakultas Elektro Institut Teknologi Bandung pada 1973, Ical memilih fokus mengembangkan perusahaan keluarga, dan terakhir sebelum menjadi anggota kabinet, dia memimpin Kelompok Usaha Bakrie (1992-2004).
Sebelumnya dia pernah menjabat sebagai Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) selama dua periode (1994-2004 ) tetapi setelah itu memutuskan untuk meninggalkan karier di dunia usaha pada tahun 2004. Hal tersebut terjadi setelah mendapat kepercayaan sebagai Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Kabinet Indonesia Bersatu periode 2004-2009. Dan sejak terpilih sebagai Ketua Umum Partai Golkar 2009-2010, sehingga waktu dan energinya tercurah untuk mengurus partai.
Ical sempat menduduki peringkat ke-30 daftar orang terkaya di Indonesia versi Forbes Pada 2011, dengan total kekayaan US$ 890 juta. Jika dibanding tahun 2010, peringkat Ical turun cukup drastis dari peringkat 10 ke peringkat 30. Jumlah ini berarti turun hingga US$ 1,2 miliar sekitar Rp 10,8 triliun atau sekitar 57% dibandingkan kekayaan Ical pada tahun 2010.
Organisasi: 1973 – 1975 Wakil Ketua Departemen Perdagangan, HIPMI, 1975: Ketua Departemen Perdagangan HIPMI, 1976 – 1989 Ketua Umum, Gabungan Pabrik Pipa Baja Seluruh Indonesia, 1977 – 1979 Ketua Umum, HIPMI (Himpunan Pengusaha Muda Indonesia), 1984 – 1988 Wakil Ketua, Asosiasi Kerjasama Bisnis Indonesia – Australia, 1984-sekarang Anggota, Partai Golongan Karya, 1989 – 1994 Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia, 1985 – 1993 Ketua Bidang Dana PBSI (Persatuan Bulu Tangkis Indonesia), 1988 - 1993 Anggota, Majelis Pemusyawaratan Rakyat (MPR) – periode I, 1988 – 1993 Wakil Ketua Umum KADIN Bidang Industri dan Industri Kecil, 1991 - 1993 Presiden ASEAN Business Forum (d/h Institute of South East Asian Business) – periode I, 1993 – 1995 Presiden ASEAN Business Forum (d/h Institute of South East Asian Business) – periode II, 1993 – 1995 Anggota Dewan Penasehat, International Finance Corporation, 1993 – 1998 Anggota, Majelis Pemusyawaratan Rakyat (MPR) – periode II, 1994 - 1999 Ketua Umum KADIN periode I, 1996 – 1997 International Councellor, Asia Society, 1996 – 1998 Presiden, Asean Chamber of Commerce & Industry, 1999 – 2004 Ketua Umum KADIN (Kamar Dagang dan Industri Indonesia) periode II, 2000 – 2005 Anggota Dewan Pakar ICMI (Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia), 2004 - 2009 Anggota Dewan Penasehat DPP Partai GOLKAR, 2009 - 2014 Ketua Umum DPP Partai GOLKAR.
Pekerjaan: 1972 – 1974 Asisten Dewan Direksi PT. Bakrie & Brothers, 1974 –1982 Direktur PT. Bakrie & Brothers, 1982 – 1988 Wakil Direktur Utama PT. Bakrie & Brothers, 1988 – 1992 Direktur Utama PT Bakrie & Brothers,1989 – 1992 Direktur Utama PT. Bakrie Nusantara Corporation, 1992 - 2004 Komisaris Utama/Chairman, Kelompok Usaha Bakrie.
Penghargaan: 1986 Penghargaan “The Outstanding Young People of the World” dari the Junior Chamber of Commerce, 1995 Pengharagaan “Businessman of the Year” dari Harian Republika, 1997 Penghargaan “ASEAN Business Person of the Year” dari the ASEAN BusinessForum.
Aburizal Bakrie lahir di Jakarta pada15 November 1946. Beliau adalah anak sulung dari keluarga Achmad Bakrie yang berasal dari Lampung dan Roosniah Nasution asal Langkat Sumatera Utara, pendiri Kelompok Usaha Bakrie. Aburizal mempunyai tiga adik yaitu: Roosmania Odi Bakrie yang menikah dengan Bangun Sarwito Kusmulyono, Indra Usmansyah Bakrie yang menikah dengan Gaby Djorgie, Nirwan Dermawan Bakrie yang menikah dengan Indira (Ike).
Aburizal menikah dengan Tatty Murnitriati dan dikaruniai tiga anak sebagai berikut: Anindya Novyan Bakrie yang menikah dengan Firdani Saugi, Anindhita Anestya Bakrie yang menikah dengan Taufan Nugroho, Anindra Ardiansyah Bakrie yang menikah dengan Nia Ramadhani.
Selepas menyelesaikan kuliah di Fakultas Elektro Institut Teknologi Bandung pada 1973, Ical memilih fokus mengembangkan perusahaan keluarga, dan terakhir sebelum menjadi anggota kabinet, dia memimpin Kelompok Usaha Bakrie (1992-2004).
Sebelumnya dia pernah menjabat sebagai Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) selama dua periode (1994-2004 ) tetapi setelah itu memutuskan untuk meninggalkan karier di dunia usaha pada tahun 2004. Hal tersebut terjadi setelah mendapat kepercayaan sebagai Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Kabinet Indonesia Bersatu periode 2004-2009. Dan sejak terpilih sebagai Ketua Umum Partai Golkar 2009-2010, sehingga waktu dan energinya tercurah untuk mengurus partai.
Ical sempat menduduki peringkat ke-30 daftar orang terkaya di Indonesia versi Forbes Pada 2011, dengan total kekayaan US$ 890 juta. Jika dibanding tahun 2010, peringkat Ical turun cukup drastis dari peringkat 10 ke peringkat 30. Jumlah ini berarti turun hingga US$ 1,2 miliar sekitar Rp 10,8 triliun atau sekitar 57% dibandingkan kekayaan Ical pada tahun 2010.
Organisasi: 1973 – 1975 Wakil Ketua Departemen Perdagangan, HIPMI, 1975: Ketua Departemen Perdagangan HIPMI, 1976 – 1989 Ketua Umum, Gabungan Pabrik Pipa Baja Seluruh Indonesia, 1977 – 1979 Ketua Umum, HIPMI (Himpunan Pengusaha Muda Indonesia), 1984 – 1988 Wakil Ketua, Asosiasi Kerjasama Bisnis Indonesia – Australia, 1984-sekarang Anggota, Partai Golongan Karya, 1989 – 1994 Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia, 1985 – 1993 Ketua Bidang Dana PBSI (Persatuan Bulu Tangkis Indonesia), 1988 - 1993 Anggota, Majelis Pemusyawaratan Rakyat (MPR) – periode I, 1988 – 1993 Wakil Ketua Umum KADIN Bidang Industri dan Industri Kecil, 1991 - 1993 Presiden ASEAN Business Forum (d/h Institute of South East Asian Business) – periode I, 1993 – 1995 Presiden ASEAN Business Forum (d/h Institute of South East Asian Business) – periode II, 1993 – 1995 Anggota Dewan Penasehat, International Finance Corporation, 1993 – 1998 Anggota, Majelis Pemusyawaratan Rakyat (MPR) – periode II, 1994 - 1999 Ketua Umum KADIN periode I, 1996 – 1997 International Councellor, Asia Society, 1996 – 1998 Presiden, Asean Chamber of Commerce & Industry, 1999 – 2004 Ketua Umum KADIN (Kamar Dagang dan Industri Indonesia) periode II, 2000 – 2005 Anggota Dewan Pakar ICMI (Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia), 2004 - 2009 Anggota Dewan Penasehat DPP Partai GOLKAR, 2009 - 2014 Ketua Umum DPP Partai GOLKAR.
Pekerjaan: 1972 – 1974 Asisten Dewan Direksi PT. Bakrie & Brothers, 1974 –1982 Direktur PT. Bakrie & Brothers, 1982 – 1988 Wakil Direktur Utama PT. Bakrie & Brothers, 1988 – 1992 Direktur Utama PT Bakrie & Brothers,1989 – 1992 Direktur Utama PT. Bakrie Nusantara Corporation, 1992 - 2004 Komisaris Utama/Chairman, Kelompok Usaha Bakrie.
Penghargaan: 1986 Penghargaan “The Outstanding Young People of the World” dari the Junior Chamber of Commerce, 1995 Pengharagaan “Businessman of the Year” dari Harian Republika, 1997 Penghargaan “ASEAN Business Person of the Year” dari the ASEAN BusinessForum.
(Sumber : Wikipedia bahasa Indonesia, Ensiklopedia bebas)