Mengenal Lebih Dekat Dokter Terawan - Penemu Metode 'Cuci Otak' yang Sembuhkan 40 Ribu Pasien

Mayor Jenderal (Mayjen) TNI dr Terawan Agus Putranto adalah dokter ahli yang juga menjadi Kepala RS Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto, Jakarta. Namanya kini tengah ramai diperbincangkan karena pemecatan atau pemberhentian dari keanggotaan Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Dokter Terawan dianggap telah melanggar kode etik karena metode 'cuci otak'nya dipersoalkan. 

Pada tahun 2019, ia ditunjuk oleh presiden Joko Widodo untuk menjadi Menteri Kesehatan pada Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024.

Siapakah Dokter Terawan sebenarnya?

Dokter TerawanTerawan Agus Putranto lahir pada 5 Agustus 1964 di Yogyakarta. Pendidikan formalnya ia selesaikan dari mulai SD, SMP, SMA. Lalu ia melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi di Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta. Ia berhasil lulus sebagai dokter pada 1990 saat usianya menginjak 26 tahun.

Pengabdian pertamanya ia terapkan di intansi militer Angkatan Darat. Ia kemudian ditugaskan ke beberapa daerah, di antaranya Bali, Lombok, dan Jakarta.

Untuk memperdalam ilmu kedokterannya, ia mengambil Spesialis Radiologi di Universitas Airlangga (Unair), Surabaya. Ia merasa bahwa ilmu Radiologi di Indonesia belum banyak berkembang, sehingga ia pun terketuk hatinya untuk memperdalam radiologi intervensi. Terawan lulus pada usia 40 tahun.

Terawan kemudia menambah keilmuannya dengan menempuh program doktor di Universitas Hasanuddin (Unhas), Makassar dan lulus pada 2013.

Dalam pergumulannya dengan dunia medis, Terawan terbilang cerdas. Ia menemukan metode baru untuk penderita stroke. Metode yang biasa disebut brain flushing itu juga tertuang dalam disertasinya bertajuk “Efek Intra Arterial Heparin Flushing Terhadap Regional Cerebral Blood Flow, Motor Evoked Potentials, dan Fungsi Motorik pada Pasien dengan Stroke Iskemik Kronis".

Disertasi tersebut ia sertakan dalam studi doktoratnya di Universitas Hassanuddin. Tentu saja, metode ini mengundang pro dan kontra di kalangan praktisi dan akademisi kedokteran. Namun, Terawan Agus Putranto mampu membuktikannya.

Dalam pengalamannya, pasien bisa sembuh dari stroke selang 4-5 jam pasca operasi. Metode pengobatan tersebut bahkan telah diterapkan di Jerman dengan nama paten ‘Terawan Theory’.

Metode mengatasi masalah stroke ini kemudian disebut dengan terapi 'cuci otak' dan penerapan program DSA (Digital Substraction Angiogram).

Dokter Terawan membuktikan kepada dunia medis, bahwa meski menjadi dokter militer, ia tetap bisa memberikan penemuan metode baru dan pelayanan cepat kepada pasien stroke agar cepat sembuh.

Kualitas sosok Terawan makin sempurna setelah diangkat menjadi Kepala Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto pada 2015. Ia tak hanya bergelut untuk ego pribadinya sebagai dokter, tapi ia juga mampu mengelola rumah sakit secara profesional.

Atas pengabdiannya, Terawan mendapatkan sejumlah penghargaan. Di antaranya penghargaan Hendropriyono Strategic Consulting (HSC) dan dua rekor MURI sekaligus sebagai penemu terapi cuci otak dan penerapan program Digital Substraction Angiogram (DSA) terbanyak.

Terawan membuktikan kepada dunia medis, meski menjadi dokter militer, ia tetap bisa memberikan penemuan metode baru dan pelayanan cepat kepada pasien stroke agar cepat sembuh.

Profil Dokter Terawan
  • Nama lengkap: Terawan Agus Putranto
  • Tempat / Tgl Lahir: Yogyakarta, 5 Agustus 1964
  • Profesi: tentara
  • Hobi: menyanyi 
  • Keluarga: Istri: Ester Dahlia, Anak: Abraham Apriliawan

Karya / Prestasi:
  • Bintang Mahaputra Naraya, 2013
  • Hendropriyono Strategic Consulting (HSC), 2015
  • Penemu Terapi Cuci Otak dan Penerapan Program DSA Terbanyak, Rekor MURI, 2017
  • Penerima Bidang Kedokteran, Penghargaan Achmad Bakrie (PAB) XV, 2017
  • Praktik : RSPAD Gatot Subroto Jakarta, RS Gading Pluit, Kelapa Gading Jakarta. 

Pendidikan
  • S1, Fakultas Kedokteran, Universitas Gadjah Mada (UGM), 1990
  • S2, Spesialis Radiologi. Universitas Airlangga (Unair), Surabaya, 2004
  • S3, Doktor Fakultas Kedokteran, Universitas Hassanuddin (Unhas), Makassar, 2013

Karir
  • dokter, 1990
  • Tim Dok­ter Kepresidenan, 2009 
  • Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Radiologi Indonesia 
  • Ketua World International Committee of Military Medicine
  • Ketua ASEAN Association of Radiology
  • Kepala Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, 2015-sekarang
  • Angggota, Akademi Ilmu Pengetahuan Yogyakarta (AIPYo), 2016 

Sumber:
  • Klik dokter
  • https://www.viva.co.id/siapa/read/516-terawan-agus-putranto
  • http://www.liputan6.com/health/read/3423586/sekilas-profil-ahli-cuci-otak-dokter-terawan-agus-putranto