Profil Kim Yo-jong | Calon Pengganti Kim Jong-un yang Bisa Lebih Kejam
Kim Jong-un telah dilaporkan sakit setelah menjalani operasi kardiovaskular pada 12 April. Namun, pemerintah maupun media Korea Utara bungkam soal laporan tersebut.
Profesor Lindstaedt memperingatkan bahwa Kim Yo-jong bisa menjadi pemimpin yang lebih kejam daripada kakaknya yang sudah delapan tahun memimpin Korea Utara. Diktator muda Korut saat ini dicitrakan media Barat sebagai pemimpin tertinggi yang tidak menunjukkan belas kasihan kepada para pembangkang, termasuk anggota keluarganya sendiri.
Lindstaedt mengatakan keluarga Kim sudah dipandang sebagai "dewa" di negara itu, sehingga anggota keluarganya tidak masalah untuk memimpin negara meskipun seorang perempuan.
Kini ada kekhawatiran bahwa adik perempuan Kim Jong-un, yang berbagi hasratnya untuk pengembangan senjata, bisa melakukan lebih banyak hal untuk menunjukkan keberaniannya.
Lindstaedt mengatakan kepada Daily Mirror, Sabtu (25/4/2020), bahwa jenis kelam!n tidak akan menjadi penghalang untuk Kim Yo-jong diterima oleh pengawal lama politik sebagai tiran baru yang seperti "dewa". Jika demikian, perempuan itu akan melanjutkan cengkeraman keluarga Kim yang tak terputus pada Korut, yang dimulai oleh Kim Il-sung pada tahun 1948.
Kim Yo-jong adalah adik diktator muda Kim Jong-un. Dia saat ini menjadi wanita paling kuat di negara komunis tersebut. Lulusan ilmu komputer, Kim Yo-jong adalah anak kelima dan bungsu dari mendiang Kim Jong-il.
Dia memiliki ikatan yang erat dengan saudara Kim Jong-un. Sama seperti sang kakak, perempuan itu telah menikmati kehidupan mewah yang asing bagi sebagian besar orang miskin di negara tersebut.
Sejak usia sembilan tahun, dia dididik di Swiss di mana dia dan kakaknya tinggal bersama dan memiliki koki pribadi serta tim pengawal.
Kim Yo-jong kembali ke Pyongyang untuk kuliah di universitas sebelum mengambil tempat di antara elite penguasa.
Dia menjadi utusan keluarga pertama yang mengunjungi Ibu Kota Korea Selatan; Seoul. Dia juga bergabung dengan kakaknya yang gila kekuasaan dalam pertemuan dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Dia kemungkinan adalah pewaris takhta Korut, karena anak-anak Kim Jong-un masih terlalu kecil.
Kim Jong-chul, 38, kakak laki-laki mereka, dipandang sebagai playboy yang tidak begitu minat dengan politik. Dia yang menyukai musik tidak dianggap sebagai calon pemimpin.
Saudara tiri Kim Jong-un, Kim Jong-nam meninggal dalam pembunuhan pada tahun 2017. Saudara tiri lainnya, Kim Sol-song, 45, tidak dianggap sebagai penantang untuk mengambil alih kekuasaan.
Tujuh dekade pemerintahan oleh dinasti Kim telah melihat ribuan orang dieksekusi dan jutaan orang mati kelaparan.
Kim Yo-jong tetap diam dalam menghadapi kebrutalan rezim kakaknya, termasuk eksekusi terhadap paman mereka atas tuduhan korupsi.
Perempuan itu juga pernah melontarkan komentar keras terhadap Korea Selatan yang mengkritik uji coba rudal balistik Pyongyang saat pandemi COVID-19. Dia saat itu menyebut Korea Selatan "seperti anjing yang ketakutan".
Seorang mantan perwira intelijen militer Inggris mengatakan kepada Daily Mirror; "Kemungkinan anggota keluarga akan mengambil alih (kepemimpinan), untuk melindungi dinasti yang sedang berlangsung."
"Korea Utara menjadi lebih agresif dan tidak terduga dan ada kemungkinan dia akan melanjutkan ini," ujarnya merujuk pada sosok Kim Yo-jong.
Profesor Lindstaedt memperingatkan bahwa Kim Yo-jong bisa menjadi pemimpin yang lebih kejam daripada kakaknya yang sudah delapan tahun memimpin Korea Utara. Diktator muda Korut saat ini dicitrakan media Barat sebagai pemimpin tertinggi yang tidak menunjukkan belas kasihan kepada para pembangkang, termasuk anggota keluarganya sendiri.
Lindstaedt mengatakan keluarga Kim sudah dipandang sebagai "dewa" di negara itu, sehingga anggota keluarganya tidak masalah untuk memimpin negara meskipun seorang perempuan.
Kini ada kekhawatiran bahwa adik perempuan Kim Jong-un, yang berbagi hasratnya untuk pengembangan senjata, bisa melakukan lebih banyak hal untuk menunjukkan keberaniannya.
Lindstaedt mengatakan kepada Daily Mirror, Sabtu (25/4/2020), bahwa jenis kelam!n tidak akan menjadi penghalang untuk Kim Yo-jong diterima oleh pengawal lama politik sebagai tiran baru yang seperti "dewa". Jika demikian, perempuan itu akan melanjutkan cengkeraman keluarga Kim yang tak terputus pada Korut, yang dimulai oleh Kim Il-sung pada tahun 1948.
Profil dan Biodata Kim Yo-jong
Kim Yo-jong (lahir 26 September 1987 di Pyongyang, Korea Utara) adalah adik dari pemimpin Korea Utara Kim Jong-un dan putri dari Kim Jong-il. Kim Yo-jong lahir sebagai putri dari Kim Jong-il dan istrinya Ko Yong-hui pada 26 September 1987. She dan Kim Jong-un dikabarkan menempuh pendidikan bersama di Swiss dari 1996 sampai 2000, dan ia kemudian menempuh pendidikan di Universitas Militer Kim Il-sung setelah kepulangannya.Kim Yo-jong adalah adik diktator muda Kim Jong-un. Dia saat ini menjadi wanita paling kuat di negara komunis tersebut. Lulusan ilmu komputer, Kim Yo-jong adalah anak kelima dan bungsu dari mendiang Kim Jong-il.
Dia memiliki ikatan yang erat dengan saudara Kim Jong-un. Sama seperti sang kakak, perempuan itu telah menikmati kehidupan mewah yang asing bagi sebagian besar orang miskin di negara tersebut.
Sejak usia sembilan tahun, dia dididik di Swiss di mana dia dan kakaknya tinggal bersama dan memiliki koki pribadi serta tim pengawal.
Kim Yo-jong kembali ke Pyongyang untuk kuliah di universitas sebelum mengambil tempat di antara elite penguasa.
Dia menjadi utusan keluarga pertama yang mengunjungi Ibu Kota Korea Selatan; Seoul. Dia juga bergabung dengan kakaknya yang gila kekuasaan dalam pertemuan dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Dia kemungkinan adalah pewaris takhta Korut, karena anak-anak Kim Jong-un masih terlalu kecil.
Kim Jong-chul, 38, kakak laki-laki mereka, dipandang sebagai playboy yang tidak begitu minat dengan politik. Dia yang menyukai musik tidak dianggap sebagai calon pemimpin.
Saudara tiri Kim Jong-un, Kim Jong-nam meninggal dalam pembunuhan pada tahun 2017. Saudara tiri lainnya, Kim Sol-song, 45, tidak dianggap sebagai penantang untuk mengambil alih kekuasaan.
Tujuh dekade pemerintahan oleh dinasti Kim telah melihat ribuan orang dieksekusi dan jutaan orang mati kelaparan.
Kim Yo-jong tetap diam dalam menghadapi kebrutalan rezim kakaknya, termasuk eksekusi terhadap paman mereka atas tuduhan korupsi.
Perempuan itu juga pernah melontarkan komentar keras terhadap Korea Selatan yang mengkritik uji coba rudal balistik Pyongyang saat pandemi COVID-19. Dia saat itu menyebut Korea Selatan "seperti anjing yang ketakutan".
Seorang mantan perwira intelijen militer Inggris mengatakan kepada Daily Mirror; "Kemungkinan anggota keluarga akan mengambil alih (kepemimpinan), untuk melindungi dinasti yang sedang berlangsung."
"Korea Utara menjadi lebih agresif dan tidak terduga dan ada kemungkinan dia akan melanjutkan ini," ujarnya merujuk pada sosok Kim Yo-jong.