Biografi Marie Thomas - Dokter Perempuan Pertama Indonesia
Tepat hari ini, Rabu 17 Februari 2021 Google merayakan ulang tahun ke-125 dr. Marie Thomas. Perayaan tersebut diperlihatkan Google dalam Halaman utama websitenya dengan memunculkan Gambar seorang perempuan memakai baju putih dengan stetoskop melingkar di lehernya. Siapakah Marie Thomas ? berikut ini biografi, biodata dan profil lengkapnya...
Maria Thomas lahir pada tanggal 17 Februari 1896 di Likupang yang terletak di wilayah Minahasa di Sulawesi Utara. Ayahnya bernama Adriaan Thomas dan ibunya bernama Nicolina Maramis. Ayahnya memiliki karier di militer sehingga keluarganya harus terus pindah ke berbagai daerah di Indonesia. Namun, ini juga memungkinkan Marie untuk mendapat pengalaman sekolah di berbagai sekolah dari Sulawesi hingga Jawa.Pendidikan Maria Thomas lebih dari sekolah desa tiga tahun yang hanya paham baca tulis. Marie, menurut catatan Ensikopedia Umum (1973:1324) yang disusun AG Pringgodigdo dkk, merupakan lulusan Meisjesschool (sekolah gadis) di Yogyakarta pada 1912.
Pada mulanya STOVIA tidak menerima wanita sebagai mahasiswa, tetapi kebijakan tersebut berubah sebagian besar karena usaha Aletta Jacobs (dokter wanita pertama di Belanda).
Marie mulai belajar di STOVIA pada bulan September 1912 dan ia didukung oleh yayasan SOVIA. Pada saat pendaftarannya, Maria adalah satu-satunya siswa perempuan di antara sekitar 200 siswa laki-laki. Hanya dua tahun kemudian barulah sekolahnya menerima siswa perempuan kedua yang bernama Anna Warouw yang juga berasal dari daerah Minahasa.
Marie Thomas adalah seorang wanita Indonesia pertama yang menjadi dokter. Gelar Kedokterannya ia dapatkan pada tahun 1922 dari Sekolah Pendidikan Dokter Hindia (STOVIA atau Sekolah tot Opleiding van Indische Artsen). Dia kemudian menjadi spesialis bidang obstetri dan ginekologi sekaligus menjadi dokter Indonesia pertama yang menjadi spesialis dalam bidang ini. Dia juga mendirikan sebuah sekolah kebidanan di Bukittinggi.
Sesudah perjuangan berat dan sungguh-sungguh, maka tanggal 26 April 1922, Marie Thomas lulus ujian akhir dan diakui sebagai lulusan wanita pertama STOVIA. Dia kemudian memulai prakteknya di rumah sakit utama di Batavia bernama Centrale Burgerlijke Ziekeninrichting (CBZ) (sekarang Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo). Dia kemudian bekerja di Medan, Manado, dan kembali ke Batavia dan bekerja di Rumah Sakit Budi Kemuliaan yang didirikan oleh yayasan SOVIA. Marie sempat menjadi asisten Nicolaas Boerma, seorang dokter Belanda yang spesialisasi dalam bidang obstetri.Dia adalah salah satu dokter pertama di Indonesia yang memakai alat pengaturan kelahiran dan intrauterine device).
Marie menikah dengan Mohammad Joesoef yang juga adalah seorang dokter pada 16 Maret 1929. Mereka kemudian pindah ke Padang di Sumatra Barat tempat asal Mohammad. Di Padang, Marie mengambil jabatan di Layanan Kesehatan Masyarakat (DVG atau Dienst der Volksgezondheid). Mereka kembali ke Batavia setelah beberapa tahun di Padang. Di Batavia, Marie terlibat dengan partai Persatuan Minahasa di mana Sam Ratulangi juga menjadi anggota. Kemudian Marie dan suaminya kembali ke Sumatra Barat, kali ini menetap di Fort de Kock (sekarang Bukittinggi). Pada tahun 1950, ia mendirikan sekolah kebidanan di Bukittinggi, yang merupakan yang pertama di Sumatra dan yang kedua di Indonesia.
Marie Thomas meninggal di Bukittinggi, Sumatra Barat, 10 Oktober 1966 pada umur 70 tahun.
Marie Thomas adalah salah satu anak asuh dalam organisasi Percintaan Ibu Kepada Anak Temurunnya (PIKAT) yang didirikan Maria Josephine Catherine Maramis alias Maria Walanda Maramis. Seperti diketahui, Maria Josephine Catherine Maramis alias Maria Walanda Maramis adalah pahlawan nasional dari Minahasa. Ia menghendaki kaum perempuan dari daerahnya maju dalam hal pendidikan.
Rabu 17 Februari 2021 Google merayakan ulang tahun ke-125 dr. Marie Thomas dengan memunculkan Gambar seorang perempuan memakai baju putih dengan stetoskop melingkar di lehernya di Halaman utama (Homepage) websitenya. [Sumber: Wikipedia]