Qin Shi Huang - Kaisar Pertama Cina ( Pendiri Tiongkok Masa Lalu)
Qin Shi Huang dilahirkan dengan nama Ying Zheng (贏政), juga dipanggil Shi Huang Di yang artinya adalah Kaisar Pertama. Setelah menyatukan Tiongkok, dia dan perdana menterinya Li Si menciptakan berbagai perubahan yang ditujukan untuk memperkuat persatuan, dan mereka menjalankan banyak reformasi dalam pemerintahan, menyatukan tulisan baku, alat ukur standar dan juga meneruskan pembangunan Tembok Besar yang sudah ada sejak Zaman Negara-negara Berperang. Walaupun dengan kekuasaan tangan besi (seperti dilancarkannya pembakaran buku dan penguburan ahli), Qin Shi Huang masih dianggap oleh sejarah Tiongkok hingga sekarang sebagai pendiri Tiongkok masa lalu. Persatuan bangsa Tiongkok telah berlangsung lebih dari dua ribu tahun.
Kaisar Pertama wafat saat melakukan ekspedisi ke seluruh negeri. Perjalanan ini dilakukan untuk mengambil hati rakyat dan para adipati serta pangeran dari negara-negara yang ditaklukannya. Di tengah perjalanan ia bertemu kembali dengan Xu Fu, seorang yang diperintahkannya untuk mencari "obat keabadian" atau disebut juga "obat panjang umur". Untuk menghindari kemarahan sang kaisar, Xu Fu berkelit dengan mengatakan bahwa perjalanan untuk mencari obat tersebut sangat sulit, karena obat tersebut berada di puncak gunung sebuah pulau di tengah lautan. Xu Fu berencana menghindar dari tugas kaisar tersebut dengan mengatakan bahwa kaisar harus menangkap seekor ikan raksasa dahulu, namun dengan berani kaisar berhasil memanah seekor ikan raksasa dan Xu Fu harus menuruti tugas kaisar.
Bagaimanapun juga Xu Fu yang telah memprediksi bahwa ia tidak akan bisa menemukan obat keabadian dan jika ia pulang dengan tangan hampa, maka kaisar pasti akan membunuhnya. Ia dengan senang hati menerima tugas dari kaisar tersebut, dengan syarat kaisar menyertakan 500 pemuda - pemudi dalam perjalanannya untuk dipersembahkan kepada dewa. Namun Xu Fu berlayar untuk dan tidak pernah kembali. Diperkirakan Xu Fu mendarat di Jepang.
Kaisar wafat dan menginginkan putera pertama bernama Fusu yang menggantikannya . Namun pesan kaisar pertama tersebut tidak pernah sampai, karena Zhao Gao, kasim kepercayan sekaligus penyampai pesan terakhir kaisar pertama bersekongkol dengan Li Si untuk mengubah pesan kaisar pertama menjadi mengangkat anak ke-26 kaisar pertama, Huhai menggantikan ayahnya dan menyuruh Fusu serta Jenderal Meng Tian bunuh diri dengan tuduhan melakukan pemberontakan. Zhao Gao melakukan hal ini karena ia ingin mempertahankan kedudukannya, karena ia kan dicopot dari jabatannya jika ketahuan suka menjilat dan korup oleh Fusu, sedangkan Lisi karena ia pernah berseteru dengan Fusu saat menangani masalah cendekiawan aliran Konfusius.
Kematian
Dikatakan pada 211 SM meteor besar telah jatuh Dongjun (东郡) di hilir Sungai Kuning. Di atas batu itu seseorang telah menulis kata-kata "Kaisar Pertama akan mati dan tanahnya akan dibagi." Mendengar hal ini, kaisarpun lalu mengirim seorang sekretaris kekaisaran untuk menyelidikinya. Tidak seorang pun mengakui perbuatan tersebut, sehingga semua orang yang tinggal di dekatnya dihukum mati. Batu itu kemudian dibakar dan dihancurkan.
Kaisar meninggal dalam salah satu wisata dari China Eastern, pada 10 September, 210 SM ( Kalender Julian ) di istana di Shaqiu prefektur (沙丘平台, Shāqiū Píngtái), sekitar dua bulan perjalanan melalui jalan darat dari ibukota Xianyang. Kabarnya, ia meninggal karena menelan pil merkuri, yang dibuat oleh alkemis dan dokter pengadilan. Ironisnya, pil ini dimaksudkan untuk membuat Qin Shi Huang abadi.