Biografi Harry Moekti - Rocker Indonesia yang Menjadi Da'i
Harry Moekti atau Harry Mukti adalah mantan rocker Indonesia yang sekarang menjadi dai. Penyanyi dengan nama asli Hariadi Wibowo ini berubah namanya menjadi Harry Moekti ketika banyak yang menanyakan dirinya Harry yang mana dan yang dijawab Harry yang kakaknya Moekti, jadilah dia dipanggil Harry Moekti.
Biografi
Hariadi Wibowo lahir di Cimahi, 25 Maret 1957. Pendidikannya dijalani di Cimahi hingga lulus SMA. Hari-hari Hari Moekti dihabiskan di Cimahi dan Bandung. Kemudian sebagai anak tentara, Harry mengikuti orang tuanya yang pindah tugas ke Semarang. Di kota Semarang Harry pernah menjadi room boy di Hotel Patra Jasa Semarang selama satu tahun. Dari kota Semarang pula karier Hari Moekti dalam bidang musik dimulai. Harry dan beberapa kawannya membentuk grup band Darodox (dari bahasa jawa yang berarti nderedeg atau gemetar).
Tahun 1980 sesudah ayahnya meninggal, Harry kembali ke Bandung. Di Bandung, Harry bergabung dengan Orbit band, Primas band bersama Tommy Kasmiri, kemudian New Bloodly band. Perjalanan musik Harry kemudian dilanjutkan di kota Jakarta dengan bergabung bersama Makara dari tahun 1982 sampai tahun 1985. Namun ketika Harry melakukan rekaman solo grup ini bubar. Suatu hal yang dianggap mengangkat kariernya adalah ketika bergabung denga Krakatau pada tahun 1985.
Beberapa rekaman Harry Moekti yang meledak di pasaran antara lain adalah Lintas Melawai pada tahun 1987, Ada Kamu, Aku Suka Kamu Suka dan Satu Kata bersama grup band Adegan. Selama kariernya Harry telah membuat tujuh album rekaman, albumnya yang terkahir adalah Di Sini. Album terakhir itu dibuat ketika Harry mulai menekuni agama Islam lebih mendalam, sehingga Hari tidak melakukan promosi dengan mengadakan show seperti yang dilakukan setiap penyanyi ketika albumnya muncul. Akibatnya album terakhir itu kurang laku di pasaran.
Dunia yang dekat petualangan alam adalah dunia Harry yang lainnya ketika masih menjadi penyanyi. Ia sempat membuat klub panjat tebing di Sukabumi, juga menjadi anggota SAR, aktif dalam olahraga Arung Jeram (search and Rescue) kemudian mengikuti kursus terjun payung di Australia. Semua itu dilakukannya dari tahun 1990 sampai 1996.
Karir
Sebelum menjadi seorang ustad, Harry Moekti lebih dikenal sebagai rocker. Ia mengawali karir bernyanyinya dengan mengikuti Festival Lagu Populer Indonesia pada tahun 1989. Festival ini kemudian menelurkan Album Kompilasi pada tahun yang sama. Di album yang juga turut melambungkan nama Ruth Sahanaya, Trio Libels, Tetty Manurung, Connie Constantia,dan Emilia Contessa ini Harry Moekti mengeluarkan hits single berjudul AKU SUKA, KAMU SUKA.
Hits ini langsung meledak di pasaran. Hits ini melambungkan namanya di belantika music Indonesia pada era 1988 hingga 1994-an dan berhasil terjual ratusan ribu kopi kaset di seluruh Indonesia.
Pada tahun 1993 ia mengeluarkan sebuah album pribadi berjudul MAUKAH KAMU di bawah bendera rekaman Granada Record. Album yang diproduseri oleh Max Wenas ini memuat lagu berjudul HUJAN RINDU, NONA NONA NONA, ADA KAMU dan tentu saja lagu andalannya yang berjudul MAUKAH KAMU dan AKU SUKA KAMU SUKA.
Harry Moekti juga sempat membentuk sebuah band bernama Makara Band. Band ini dibentuknya bersama teman – temannya semasa kuliah di UI. Band yang terdiri dari Januari Irawan (bass), Andy Julias (drum), Kadri (vokal), Adi Adrian (keyboard), Agus Anhar (gitar), dan juga Harry Moekti (lead vokal) ini mempunyai hits terkenal yaitu LARON LARON yang kental dengan pengaruh band ELP, Genesis, Saga, dan Yes.
Kehidupan pribadi
Sebelum menikahi istrinya saat ini yaitu Ummu Haura, Harry Moekti sebelumnya telah menikah dengan seorang perempuan bernama Yuli Agustina. Namun sayang, pernikahannya dengan wanita kelahiran Sukabumi, 13 Juli 1976 ini harus berakhir dengan perceraian.
Dunia glamor keartisan sangat membutakan kehidupannya. Hingga pada tahun 1994 ia menemukan sebuah titik pencerahan.
Pada malam pergantian tahun 1995, Harry diundang untuk mengisi sebuah acara konser. Ia mendapati bahwa penyanyi Anggun C. Sasmi mendapatkan bayaran yang lebih tinggi dari dirinya. Saat itulah ia menyadari bahwa hidupnya telah dipenuhi dengan kemarahan dan kedengkian.
Tak berapa lama kemudian ia bertemu dengan seorang ustadz yang membukakan pintu pencerahan untuknya. Sekitar tahun 1995 ia membuat keputusan mengejutkan. Secara resmi ia menyatakan mundur dari dunia keartisan yang membesarkan namanya.
Tahun 1996 ia semakin mendalami Islam dan ia bergabung dengan HIZBUT TAHRIR INDONESIA (HTI). Sejak saat itu ia semakin rajin berdakwah menyebarkan ajaran Islam. Praktis, ia telah secara total meninggalkan dunia keartisan.
Meninggal dunia
Harry Moekti meninggal dunia pada hari Minggu malam, 24 Juni 2018 pada usia 61 tahun. Beliau menghembuskan nafas terakhirnya saat menuju RS Dustira Cimahi karena serangan Jantung, stroke. Dinyatakan meninggal secara medis pukul 20.49 WIB. Rencananya hari Senin pagi 25 juni 2018 akan mengisi acara Hijrah Story bersama Ray Syahreza (ex grup band Nine Ball) di MT. Nuurun Nisaa.
Sumber:
Biografi
Hariadi Wibowo lahir di Cimahi, 25 Maret 1957. Pendidikannya dijalani di Cimahi hingga lulus SMA. Hari-hari Hari Moekti dihabiskan di Cimahi dan Bandung. Kemudian sebagai anak tentara, Harry mengikuti orang tuanya yang pindah tugas ke Semarang. Di kota Semarang Harry pernah menjadi room boy di Hotel Patra Jasa Semarang selama satu tahun. Dari kota Semarang pula karier Hari Moekti dalam bidang musik dimulai. Harry dan beberapa kawannya membentuk grup band Darodox (dari bahasa jawa yang berarti nderedeg atau gemetar).
Tahun 1980 sesudah ayahnya meninggal, Harry kembali ke Bandung. Di Bandung, Harry bergabung dengan Orbit band, Primas band bersama Tommy Kasmiri, kemudian New Bloodly band. Perjalanan musik Harry kemudian dilanjutkan di kota Jakarta dengan bergabung bersama Makara dari tahun 1982 sampai tahun 1985. Namun ketika Harry melakukan rekaman solo grup ini bubar. Suatu hal yang dianggap mengangkat kariernya adalah ketika bergabung denga Krakatau pada tahun 1985.
Beberapa rekaman Harry Moekti yang meledak di pasaran antara lain adalah Lintas Melawai pada tahun 1987, Ada Kamu, Aku Suka Kamu Suka dan Satu Kata bersama grup band Adegan. Selama kariernya Harry telah membuat tujuh album rekaman, albumnya yang terkahir adalah Di Sini. Album terakhir itu dibuat ketika Harry mulai menekuni agama Islam lebih mendalam, sehingga Hari tidak melakukan promosi dengan mengadakan show seperti yang dilakukan setiap penyanyi ketika albumnya muncul. Akibatnya album terakhir itu kurang laku di pasaran.
Dunia yang dekat petualangan alam adalah dunia Harry yang lainnya ketika masih menjadi penyanyi. Ia sempat membuat klub panjat tebing di Sukabumi, juga menjadi anggota SAR, aktif dalam olahraga Arung Jeram (search and Rescue) kemudian mengikuti kursus terjun payung di Australia. Semua itu dilakukannya dari tahun 1990 sampai 1996.
Karir
Sebelum menjadi seorang ustad, Harry Moekti lebih dikenal sebagai rocker. Ia mengawali karir bernyanyinya dengan mengikuti Festival Lagu Populer Indonesia pada tahun 1989. Festival ini kemudian menelurkan Album Kompilasi pada tahun yang sama. Di album yang juga turut melambungkan nama Ruth Sahanaya, Trio Libels, Tetty Manurung, Connie Constantia,dan Emilia Contessa ini Harry Moekti mengeluarkan hits single berjudul AKU SUKA, KAMU SUKA.
Hits ini langsung meledak di pasaran. Hits ini melambungkan namanya di belantika music Indonesia pada era 1988 hingga 1994-an dan berhasil terjual ratusan ribu kopi kaset di seluruh Indonesia.
Pada tahun 1993 ia mengeluarkan sebuah album pribadi berjudul MAUKAH KAMU di bawah bendera rekaman Granada Record. Album yang diproduseri oleh Max Wenas ini memuat lagu berjudul HUJAN RINDU, NONA NONA NONA, ADA KAMU dan tentu saja lagu andalannya yang berjudul MAUKAH KAMU dan AKU SUKA KAMU SUKA.
Harry Moekti juga sempat membentuk sebuah band bernama Makara Band. Band ini dibentuknya bersama teman – temannya semasa kuliah di UI. Band yang terdiri dari Januari Irawan (bass), Andy Julias (drum), Kadri (vokal), Adi Adrian (keyboard), Agus Anhar (gitar), dan juga Harry Moekti (lead vokal) ini mempunyai hits terkenal yaitu LARON LARON yang kental dengan pengaruh band ELP, Genesis, Saga, dan Yes.
Kehidupan pribadi
Sebelum menikahi istrinya saat ini yaitu Ummu Haura, Harry Moekti sebelumnya telah menikah dengan seorang perempuan bernama Yuli Agustina. Namun sayang, pernikahannya dengan wanita kelahiran Sukabumi, 13 Juli 1976 ini harus berakhir dengan perceraian.
Dunia glamor keartisan sangat membutakan kehidupannya. Hingga pada tahun 1994 ia menemukan sebuah titik pencerahan.
Pada malam pergantian tahun 1995, Harry diundang untuk mengisi sebuah acara konser. Ia mendapati bahwa penyanyi Anggun C. Sasmi mendapatkan bayaran yang lebih tinggi dari dirinya. Saat itulah ia menyadari bahwa hidupnya telah dipenuhi dengan kemarahan dan kedengkian.
Tak berapa lama kemudian ia bertemu dengan seorang ustadz yang membukakan pintu pencerahan untuknya. Sekitar tahun 1995 ia membuat keputusan mengejutkan. Secara resmi ia menyatakan mundur dari dunia keartisan yang membesarkan namanya.
Tahun 1996 ia semakin mendalami Islam dan ia bergabung dengan HIZBUT TAHRIR INDONESIA (HTI). Sejak saat itu ia semakin rajin berdakwah menyebarkan ajaran Islam. Praktis, ia telah secara total meninggalkan dunia keartisan.
Meninggal dunia
Harry Moekti meninggal dunia pada hari Minggu malam, 24 Juni 2018 pada usia 61 tahun. Beliau menghembuskan nafas terakhirnya saat menuju RS Dustira Cimahi karena serangan Jantung, stroke. Dinyatakan meninggal secara medis pukul 20.49 WIB. Rencananya hari Senin pagi 25 juni 2018 akan mengisi acara Hijrah Story bersama Ray Syahreza (ex grup band Nine Ball) di MT. Nuurun Nisaa.
Sumber:
- https://www.kapanlagi.com/harry-moekti/profil/
- https://id.wikipedia.org/wiki/Harry_Moekti