Mengenal Cucu-Cucu Nabi Muhammad SAW

Selama hidupnya, Nabi Muhammad SAW memiliki 11 Istri dan 7 anak yang terdiri dari tiga anak laki-laki (Putra) dan empat anak perempuan (putri). Mereka adalah Qasim bin Muhammad, Zainab binti Muhammad, Ruqayyah binti Muhammad, Ummu Kultsum binti Muhammad, Fatimah az-Zahra, Abdullah bin Muhammad, dan Ibrahim bin Muhammad.
silsilah keturunan Nabi Muhammad SAW
Silsilah keturunan Nabi Muhammad SAW (Klik gambar untuk memperbesar)
Dari Zainab, Nabi Muhammad mendapat cucu bernama Umamah binti Abu al-Ash. Sementara dari Ruqayah Nabi Muhammad mendapat cucu bernama Abdullah bin Umar. Dari Fatimah az-Zahra Rasulullah memperoleh 4 cucu yakni Hasan, Husen, Zainab dan Umu Kulsum.

Cucu-Cucu Nabi Muhammad SAW:
  1. Umamah bint Zainab (cucu perempuan)
  2. Hasan bin Ali (cucu laki-laki)
  3. Husain bin Ali (cucu laki-laki)
  4. Zainab binti Ali (cucu perempuan)
  5. Ummu Kultsum binti Ali (cucu perempuan)
  6. Abdullah bin Umar (cucu laki-laki)
  7. Muhsin bin Ali (cucu laki-laki)

Umamah binti Abu al-Ash

Umamah binti Abu al-Ash adalah putra dari Abu al-Ash dan Zainab binti Muhammad (anak perempuan tertua Nabi Muhammad SAW). Zainab adalah anak perempuan dari isteri nabi yang bernama Khadijah Binti Khuwailid). Umamah dicatatkan sebagai salah satu Sahabat Nabi.

Umamah merupakan cucu yang dalam sebuah riwayat diceritakan suka digendong-gendong oleh Rasulullah, yang kemudian dinikahi oleh Ali bin Abu Thalib paska wafatnya Fatimah Az Zahra. Umamah dan Ali bin Abu Thalib mempunyai seorang putra, Muhammad "al-Wusto". Umamah meninggal pada 670 (50 AH).


Hasan bin Ali 

Hasan adalah putra dari pasangan Ali bin Abu Thalib dan Fatimah binti Muhammad (Fatimah az-Zahra). Beliau dari Bani Hasyim. Namanya Hasan bin Ali bin Abi Thalib bin Abdul Muththalib bin Hasyim bin Abdu Manaf bin Qushay. Silsilah beliau sampai kepada Ismail alaihissalam. Beliau adalah cucu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ibunya bernama Fatimah az Zahra binti Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Kuniyah beliau adalah Abu Muhammad. Saudara kandung seayah seibu ada lima orang yaitu Hasan, Husein, Muhsin, Zainab dan Ummu Kaltsum.

Hasan dan Husein cucu Rasul yang paling disayang. Hasan adalah cucu Nabi yang pertama, beliau lahir pada pertengahan bulan Ramadhan pada tahun 3 Hijriah. Kabar gembira kelahiran Hasan membuat Nabi Muhammad Saw sangat berbahagia. Karena akan ada generasi penerus perjuangan dan keturunan beliau.

Saat beliau lahir, Ali bin Abi Thalib membawanya ke hadapan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, mentahnik beliau. Lalu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengadzankan ditelinga beliau. Tentu ini dengan perbedaan pendapat tentang hukum mengadzankan bayi. Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengaqiqahkannya. Ada riwayat yang menyebutkan dua ekor kibas atau domba.


Husain bin Ali

Husain bin ‘Alī bin Abī Thālib (3 Sya‘bān 4 H - 10 Muharram 61 H; 8 Januari 626 - 10 Oktober 680 AD) adalah cucu dari Nabi Muhammad yang merupakan putra dari Fatimah az-Zahra dan Ali bin Abi Thalib. Beliau adalah seorang Imam di antara imam-imam Ahlu Sunnah, memiliki kedudukan mulia di sisi Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan sangat dicintainya, Kun-yahnya Abu ‘Abdillah. Ia terbunuh sebagai syahid pada Pertempuran Karbala tahun 680 Masehi.

Husain dilahirkan 5 Sya’bân tahun keempat Hijriyah (tiga tahun setelah Hijrah) ke Madinah (626 M). jarak umur antara beliau dengan Hasan, kakaknya, menurut sebagian ulama adalah satu kali masa suci ditambah masa kehamilan. Husain adalah cucu kedua Muhammad. Awalnya Ali bin Abi Talib memberikan nama dengan Ja'far merujuk kepada saudara kandungnya, menurut riwayat lain juga pernah menamai Harb. Tetapi kakeknya Nabi Muhammad mengubahnya menjadi Husain. Nama ini tidak lazim di masyarakat Arab saat itu, tidak pula nama yang berkonotasi peperangan tetapi nama yang baik, maknanya luhur dan menunjukkan keindahan. Beberapa ritual Islam saat kelahiran Husain dilakukan diantaranya Nabi Muhammad sendiri yang mengazankan di telinga Husain, Tabrik dan Tahnik, pencukuran rambut, Husain disunat pada hari ketujuh kelahirannya, termasuk melakukan akikah dengan seekor kambing.


Zainab binti Ali

Zainab binti Ali (l. 5 H/626 atau 6 H/627 – w. 62 H/681) adalah anak perempuan dari Khulafaur Rasyidin keempat, Ali bin Abi Thalib dan cucu dari Nabi Muhammad SAW melalui anaknya Fatimah az-Zahra. Dalam pandangan Islam dia merupakan sosok yang hebat.

Zainab menikah dengan Abdullah putra Ja’far ath-Thayyar pada tahun 17 H. Dalam sebagian sumber dicantumkan bahwa empat putra dengan nama Ali, Aun, Abbas, Mohammad dan seorang putri bernama Ummu Kultsum, telah dicatat sebagai putra Zainab dan Abdullah. Aun dan Muhammad mati syahid dalam tragedi Karbala. keturunan dari anak-anak Ali disebut dengan Zainabiyun.

Beliau wafat pada hari Minggu tanggal 15 Rajab tahun 62 H. Sebagian lagi meyakini bahwa beliau wafat pada 14 Rajab. Ada tiga pandangan tentang tempat pemakaman Sayidah Zainab yakni di Syam, Mesir, dan Pemakaman Baqi.


Ummu Kultsum binti Ali

Ummu Kultsum binti Ali (lahir pada 7 Hijriyah) adalah putri keempat Ali bin Abu Thalib dengan Fatimah az-Zahra, putri Nabi Muhammad. Ummu Kultsum adalah seseorang yang pertama kali masuk Islam dari kalangan anak-anak.

Umar bin Khattab menikahi Ummu Kultsum pada bulan Dzuqa’dah tahun 17 Hijriyah. Mereka hidup bersama hingga terbunuhnya ‘Umar. Dari pernikahan tersebut, mereka mempunyai dua anak yaitu Zaid bin ‘Umar Al-Akbar dan Ruqayyah binti ‘Umar.

Saat ‘Umar dibunuh, jadilah Ummu Kultsum sebagai seorang janda. Tatkala Ummu Kultsum wafat, Ibnu ‘Umar menshalatinya. Demikian pula putranya yakni Zaid yang berdiri di sampingnya. Mereka bertakbir sebanyak empat kali.


Abdullah bin Umar

Abdullah bin Umar bin Khattab atau sering disebut Abdullah bin Umar atau Ibnu Umar saja (lahir 612 - wafat 693/696 atau 72/73 H) adalah seorang sahabat Nabi dan merupakan periwayat hadits yang terkenal. Ia adalah anak dari Umar bin Khattab dan Ruqayyah, salah seorang sahabat utama Nabi Muhammad dan Khulafaur Rasyidin yang kedua. Ia masuk Islam pada usia 10 tahun bersama ayahnya dan turut melakukan hijrah ke Madinah.

Sepeninggal khalifah Usman bin Affan, sekelompok umat Islam memaksanya menjadi khalifah. Namun Abdullah bin umar menolaknya demi perdamaian. Kecintaannya akan kedamaian dan persatuan umat membuatnya menjauhi percaturan politik kala itu. Ia menolak dicalonkan sebagai kholifah lantaran takut akan terjadi pertumpahan darah di antara kaum muslimin.

Ibnu Umar wafat pada tahun 73 H/692 dalam usia 84 tahun dan dimakamkan di Pemakaman Muhajirin disebuah daerah yang bernama Fakhkh.


Muhsin bin Ali 

Muhsin bin Ali adalah seorang putra dari pasangan Fatimah binti Muhammad dan Ali bin Abi Talib. Ia adalah anak kelima Ali bin Abu Thalib dan Sayidah Fatimah yang pada usia enam bulan kehamilan keguguran, ketika ada penyerangan ke rumah Ali.