Biografi Joseph Lister, 1st Baron Lister - Pelopor Bedah Antiseptik
Joseph Lister, 1st Baron Lister (5 April 1827 — 10 Februari 1912) adalah ahli bedah dan ilmuwan medis Inggris yang terkenal karena gagasannya tentang sterilisasi sebelum operasi. Dia adalah pelopor bedah antiseptik dan pencegahan pengobatan.
Lister mendirikan studi tentang antisepsis dengan menerapkan teori fermentasi kuman Louis Pasteur pada pembusukan luka. Dia mempromosikan gagasan sterilisasi dalam pembedahan menggunakan asam karbol (fenol) sebagai antiseptik.
Meskipun metodenya tidak lagi digunakan, prinsipnya—bahwa bakteri tidak boleh masuk ke dalam luka operasi—masih menjadi dasar pembedahan hingga saat ini.
Sebelum Lister, banyak yang percaya bahwa infeksi pada luka disebabkan oleh kerusakan kimia akibat paparan udara yang buruk.
Saat remaja, Lister sekolah di Grove House Tottenham School, untuk belajar matematika, ilmu pengetahuan alam, dan bahasa. Saat di sekolah, ia merupakan pembaca bahasa Perancis dan Jerman yang fasih, yang merupakan bahasa utama penelitian medis.
Setelah lulus sekolah menengah ia melanjutkan ke University College London. Pada awalnya Ia belajar botani dan memperoleh gelar sarjana seni pada tahun 1847. Dia terdaftar sebagai mahasiswa kedokteran dan lulus dengan penghargaan sebagai Sarjana Kedokteran, kemudian memasuki Royal College of Surgeons pada usia 26. Pada tahun 1854, Lister menjadi asisten dan teman ahli bedah James Syme di University of Edinburgh, Edinburgh Royal Infirmary di Skotlandia.
Pada tahun 1867, Lister memperjuangkan penggunaan asam karbol sebagai antiseptik sehingga karbol menjadi bahan yang pertama banyak digunakan sebagai antiseptik dalam operasi. Dia kemudian meninggalkan Quaker, bergabung dengan Gereja Episkopal Skotlandia, dan akhirnya menikahi putri Syme, Agnes.
Tahun 1861 dia jadi ahli bedah di rumah sakit Kerajaan Glasgow, kedudukan yang dijabatnya selama delapan tahun. Di rumah sakit ini Lister mendapat tugas di blok baru barak operasi. Di sini dia dikejutkan oleh tingginya angka kematian. Infeksi serius seperti kelumpuhan bagian anggota badan karena kekurangan penyaluran darah merupakan kejadian umum setelah operasi berlangsung.
Lister mencoba menjaga agar barak senantiasa dalam keadaan bersih, namun angka kematian masih tetap tinggi. Banyak dokter menganggap uap udara tak sehat yang keluar dari tanah "miasmas" (noxious vapors) yang berada di sekitar rumah sakitlah yang menjadi penyebabnya. Pendapat ini tidak memuaskan Lister.
Pada tahun 1865 Lister membaca sebuah makalah yang diterbitkan oleh kimiawan Perancis, Louis Pasteur tentang pembusukan dan fermentasi makanan disebabkan oleh mikroorganisme yang ada di udara. Pasteur menyarankan tiga metode untuk menghilangkan mikro-organisme yang merusak yakni dengan: filtrasi, paparan panas, atau paparan kimia. Lister memahami kesimpulan Pasteur dengan bereksperimen sendiri dan memutuskan untuk menggunakan temuannya untuk mengembangkan teknik "antiseptik" untuk luka. dari ketiga metode yang pasteur sarankan, Lister bereksperimen dengan yang ketiga.
Friedlieb Runge (1797-1867) menemukan "creosote", yang kemudian diolah menjadi Carbolik acid (asam karbol). Meskipun Runge tidak memiliki pemahaman tentang bagaimana dekomposisi terjadi, namun asam karbol telah digunakan untuk mengobati kayu yang digunakan untuk menghubungan kereta api dan kapal untuk melindungi kayu dari pembusukan. Kemudian digunakan untuk mengobati limbah di Inggris, Belgia dan Belanda. Bahan kimia yang sama juga digunakan untuk melawan parasit dan mengurangi bau selama wabah kolera dan wabah ternak.
Carbolik acid (asam karbol) yang ditemukan oleh Friedlieb Runge, dicoba Lister dengan menyemprotkannya pada instrumen, sayatan bedah, dan pakaian. Lister menemukan bahwa larutan asam karbol yang diseka pada luka sangat mengurangi kejadian gangren, infeksi.
Pada bulan Agustus 1865, Lister merendam sepotong benang yang dicelupkan dalam larutan asam karbol untuk diseka ke luka dari seorang anak sebelas tahun di Glasgow Infirmary, yang telah menderita patah tulang. Setelah empat hari, ia menemukan bahwa tidak ada infeksi yang berkembang pada luka tersebut, dan enam minggu dia kagum karena tulang anak itu telah menyatu kembali. Hasil percoban Lister tentang antiseptik dalam pembedahan diterbitkan dalam The Lancet dalam serangkaian 6 artikel, berjalan dari bulan Maret sampai Juli 1867.
Ia memerintahkan ahli bedah di bawah tanggung jawabnya untuk memakai sarung tangan bersih dan mencuci tangan mereka sebelum dan setelah operasi dengan 5% larutan asam karbol. Instrumen juga dicuci dalam larutan yang sama dan asisten disemprotkan dalam ruang operasi. Salah satu saran tambahan adalah untuk berhenti menggunakan bahan-bahan alami berpori dalam pembuatan pegangan instrumen medis.
Pada tahun 1869 Lister meninggalkan Glasgow, kembali ke Edinburgh sebagai pengganti Syme sebagai Profesor Bedah di University of Edinburgh dan terus mengembangkan metode peningkatan antisepsis dan asepsis. Ketenarannya telah menyebar pada saat itu, dan tak kurang dari 400 orang sering datang untuk mendengar kuliahnya.
Lister pensiun dari praktek setelah istrinya meninggal pada tahun 1892 di Italia. Lister meninggal pada 10 Februari 1912 di Walmer, Kent pada usia 84. Setelah upacara pemakaman di Westminster Abbey, ia dimakamkan di Pemakaman West Hampstead, London.