Dr. Soetomo - Pahlawan Kemerdekaan Nasional

Dr. Soetomo
Dokter Soetomo yang bernama asli Soebroto, lahir di Ngepeh, Jawa Timur, 30 Juli 1888 dan wafat di Surabaya, tanggal 30 Mei 1938 dan dimakamkan di Surabaya. Beliau adalah tokoh pendiri Budi Utomo juga Pahlawan Kemerdekaan Nasional berdasarkan Surat keputusan Presiden Republik Indonesia No.657 Tahun 1961, tanggal 27 Desember 1961

Dr.Sutomo belajar sekolah Dokter di STOVIA dan sering melakukan diskusi bersama rekan-rekannya, Atas saran dr. Wahidin Soedirohoesodo, Soetomo mendirikan Boedi Oetomo pada tanggal20 Mei 1908.

Boedi Oetomo merupakan organisasi modern pertama yang lahir di Indonesia dan Soetomo diangkat sebagai ketuanya. Organisasi ini bertujuan untuk memajukan pendidikan dan kebudayaan sebagai jalan untuk membebaskan bangsa dari penjajahan.

Tahun 1911 Soetomo tamat darii STOVIA kemudian mendapat tugas di Semarang. Dari sana Ia dipindahkan ke Tuban, kemudian ke Lubuk Pakam (Sumatera Utara) dan akhirnya ke Malang. Di Kota Malang Ia harus membasmi wabah pes yang sedang melanda daerah itu.

Karena seringnya berpindah-pindah tempat tugas maka Soetomo mendapat banyak pengalaman. Ia semakin banyak mengetahui kesengsaraan rakyat dan secara langsung dapat membantu mereka. Sebagai seorang dokter Ia membantu tanpa mengharapkan imbalan dari pasiennya, adakalanya pasien dibebaskan dari pembayaran.

Pada tahun 1919, Soetomo mendapat kesempatan memperdalam pengetahuan di negeri Belanda. kesibukannya belajar tidak memadamkan minatnya pada politik. Di negeri Belanda Ia bergabung dengan Perhimpunan Indonesia. Sekembalinya ke Indonesia, Ia melihat ada kelemahan dalam Boedi Oetomo. Di Indonesia saat itu sudah banyak berdiri partai. Ia menyarankan agar Boedi Oetomo bergerak dalam bidang politik dan keanggotannya terbuka untuk semua warga masyarakat.

Tahun 1924, Soetomo mendirikan Indonesische Studie Club (ISC) yang merupakan wadah bagi kaum terpelajar. ISC berhasil mendirikan asrama pelajar, sekolah tenun, bank kredit, koperasi dan sebagainya.

Tahun 1931, ISC berganti nama menjadi Persatuan Bangsa Indonesia (PBI). Di bawah pimpinan Soetomo, PBI berkembang dengan pesat. karena tekanan pemerintah Belanda yang semakin keras maka pada tahun 1935 Boedi Oetomo dan PBI digabung menjadi satu dengan nama Partai Indonesia Raya (Parindra), yang berjuang untuk mencapai Indonesia merdeka.

Dokter Soetomo juga aktif dalam bidang kewartawanan dan bahkan memimpin beberapa surat kabar. Kesibukan dan perjuangannya menjadikan kesehatannya melemah, Ia meninggal dunia di Surabaya 30 Mei 1938. Untuk menghormati jasa-jasanya, dr. Soetomo diangkat sebagai Pahlawan Kemerdekaan Nasional berdasarkan  Surat keputusan Presiden RI No.657/1961.