Biodata Atlet Indonesia Peraih Medali Emas Dalam Asian Games 2018

Logo Asian Games 2018Pesta Olahraga Asia 2018 (bahasa Inggris: 2018 Asian Games), secara resmi dikenal sebagai Pesta Olahraga Asia ke-18, adalah acara olahraga multi-event regional Asia yang akan diselenggarakan di Indonesia pada tanggal 18 Agustus - 2 September 2018, di dua kota yaitu Jakarta dan Palembang, serta beberapa tempat sebagai tuan rumah pendukung yang tersebar di provinsi Jawa Barat dan Banten. Jumlah cabang olahraga yang akan dipertandingkan sebanyak 40 cabang, terdiri dari 32 cabang olahraga olimpiade dan 8 cabang olahraga non olimpiade.

Ini merupakan kedua kalinya Indonesia menjadi tuan rumah perhelatan Asian Games setelah Asian Games IV yang diadakan di Jakarta pada tahun 1962. Sebagian fasilitas yang dibangun untuk Asian Games IV akan kembali digunakan dalam Asian Games XVIII ini. Untuk pertama kalinya dalam sejarah, Asian Games akan diadakan di dua kota sekaligus.

Berikut adalah daftar perolehan medali kontingen Indonesia hingga Selasa (28/8/2018):
  1. Khoiful Mukhib (downhill)
  2. Tiara Andini Prastika (downhill)
  3. Eko Yuli Irawan (angkat berat)
  4. Defia Rosmaniar (taekwondo)
  5. Lindswell Kwok (wushu)
  6. Tim putra ketepatan mendarat (paralayang)
  7. Jafro Megaranto (paralayang)
  8. Aries Susanti Rahayu (panjang tebing)
  9. Tim putra LM8+ (dayung)
  10. Christopher Rungkat/Aldila Sutjiadi (tenis)
  11. Rifki Ardiansyah Arrosyid (karate)
  12. Aqsa Sutan Aswar (jetski)
  13. Puspa Arumsari (pencak silat)
  14. Yolla Primadona-Hendy (pencak silat)
  15. Nunu Nugraha, Asep Yuldan Sani, Anggi Faisal (pencak silat)
  16. Aji Bangkit Pamungkas (pencak silat) 
  17. Komang Harik Adi Putra (pencak silat) 
  18. Iqbal Candra Pratama (pencak silat) 
  19. Sarah Tria Monita (pencak silat) 
  20. Abdul Malik (pencak silat)
  21. Tim putra Indonesia 2 (panjat tebing)
  22. Tim putri Indonesia 1 (panjat tebing)
  23. Jonatan Christie (bulu tangkis)
  24. Marcus F Gideon/Kevin Sanjaya (bulu tangkis)

1. Khoiful Mukhib (downhill)

Khoiful Mukhib adalah atlet balap sepeda putra yang sukses merebut emas keempat bagi Indonesia dalam ajang bergengsi Asian Games 2018. Ia menjadi atlet laki-laki pertama asal Indonesia yang memperoleh medali emas di cabang balap sepeda downhill.

Dalam perlombaan yang diselenggarakan di lintasan Khe Bun Hill, Subang ini Mukhib menyelesaikan pertandingan dalam waktu 2 menit 16 detik dengan mengalahkan Chiang Shengshan (Taiwan) dan Suebsakun Sukchanya (Thailand).

Bonus sebesar Rp2.5 miliar telah menanti Mukhib dengan rincian Rp 1,5 miliar dari Kemenpora dan Rp1 miliar dari PB ISSI berkat prestasi yang telah ditorehkannya. 

Pria kelahiran 15 Desember 1990 ini mempersembahkan medali emas itu untuk istrinya yang tengah mengadung sang buah hati di Jepara. Baginya, kesuksesannya ini tidak akan tercapai tanpa dukungan sang istri. 

Sebetulnya untuk menghadapi Asian Games 2018 ini, Mukhib telah mempersiapkannya sejak 2016, namun pada tahun berikutnya ia memilih untuk menikah. 

Setelah itu, Mukhib terpaksa harus meninggalkan istrinya yang tengah mengandung untuk melanjutkan persiapan Asian Games 2018. 

Setelah Asian Games 2018 usai pun, Mukhib belum bisa pulang karena ia dan atlet lainnya harus mengikuti TC di Australia untuk persiapan ajang internasional selanjutnya.


3. Tiara Andini Prastika (downhill)

Tiara Andini Prastika adalah atlet balap sepeda asal Semarang yang masuk dalam peringkat ke-16 Union Cycliste International. Ia atlet balap sepeda downhill yang berhasil memboyong emas ketiga pada perhelatan akbar Asian Games 2018 yang diselenggarakan di Jakarta dan Palembang. Ia berhasil mencapai garis finis dalam waktu 2 menit 33 detik. Sebelumnya ia sudah beberapa kali menunjukkan prestasi gemilangnya baik di perhelatan dalam maupun luar negeri.

Tiara lahir 22 Maret 1996. Ia mengawali karier profesionalnya saat masih berusia 16 tahun. Pada awalnya, ia aktif di cabang road-bike. Tapi kemudian Tiara memutuskan untuk fokus ke cabang downhill.

Di tahun 2012 dan 2013 ia berhasil menjuarai Kejurnas PB ISSI. Dia juga menduduki peringkat ketiga Specialized Asia Pacific Downholl Challenge 2012 serta Asia Championship Downhill 2017.

Meski sempat mengalami cedera di jari telunjuk tangan kanan saat mengikuti kejuaraan Asia 2017, semangatnya tidak luntur. Ia berhasil menyumbangkan emas ketiga untuk kontingen Indonesia dalam ajang balap sepeda downhill Asian Games 2018.


4. Defia Rosmaniar (taekwondo)

Defia Rosmaniar adalah seorang atlit Taekwondo berkebangsaan Indonesia. Namanya begitu dikenal seketika ia menyumbangkan medali emas untuk Indonesia pada Asian Games 2018.

Defia Rosmaniar lahir pada 25 Mei 1995. Ia mulai belajar taekwondo pada tahun 2007 mengikuti jejak saudaranya. Ia pernah mengikuti Sea Games 2013, event multi-olahraga internasional pertamanya pada usia 18 tahun dan berhasil memperoleh medali perunggu di tim putri dan pasangan campuran. Dia mewakili Indonesia pada Asian Games Indoor and Martial Arts 2017 dan memenangkan medali perunggu dalam acara individu wanita dan merupakan bagian dari skuad wanita Indonesia yang mendapatkan perak dalam acara tim.

Rosmaniar memenangkan medali emas di Taekwondo di Asian Games 2018 - Poomsae perorangan wanita perorangan perempuan, yang menjadi medali pertama yang diterima oleh negara tuan rumah, Indonesia, di Asian Games 2018.

Profil Defia Rosmaniar:
  • Kewarganegaraan: Indonesia
  • Lahir: 25 Mei 1995, Bogor, Indonesia
  • Tinggi: 167 cm (5 ft 6 in)
  • Berat: 51 kg (112 lb) 
  • Olahraga:Taekwondo
  • Peristiwa (nomor pertandingan): poomsae
Pendidikan:
  • SD Leuwiliang, lulus tahun 2000.
  • SMPN 1 Cibungbulang,. lulus tahun 2009.
  • SMAN 1 Leuwiliang, tamat tahun 2012.

5. Lindswell Kwok (wushu)

Lindswell (Hanzi: 郭利娟; pinyin: Guō Lìjuān) adalah seorang atlet wushu Indonesia yang berasal dari Sumatera Utara. Lindswell telah mencatat berbagai prestasi saat mewakili Sumatera Utara dan Indonesia sebagai atlet muda wushu di berbagai kejuaraan nasional maupun internasional.

Lindswell Kwok berhasil meraih medali emas wushu nomor taiquan dan taijijian Asian Games 2018, di JIEXPO Kemayoran, Jakarta, Senin (20/8/2018).

Lindswell Kwok tercatat meraih enam medali yang lima di antaranya ditorehkan dari Kejuaraan Dunia pada 2009, 2013, 2015, dan 2017, serta yang terkini di Asian Games 2018. Di level SEA Games, ia merupakan peraih medali emas sejak edisi 2011 (Jakarta), 2013 (Myanmar), 2015 (Singapura), dan 2017 (Malaysia).

Informasi pribadi:
  • Lahir: 24 September 1991 Binjai, Indonesia
  • Alma mater: Universitas Sumatera Utara (tidak tamat)
  • Tinggi: 161 cm (5 ft 3 in)
  • Berat: 53 kg (117 lb)
  • Olahraga: Wushu

6. Jafro Megawanto (Paralayang)

Jafro Megawanto dalah seorang atlet paralayang yang meraih medali emas cabor paralayang nomor ketepatan mendarat perorangan putra Asian Games 2018, Kamis (23/8/2018).

Sebelumnya, di level nasional, Jafro menyumbang satu emas untuk Jawa Timur dalam PON 2016 di Jawa Barat. Kemudian setahun setelahnya, ia menjadi yang terbaik dalam Kejuaraan Nasional di Wonogiri.

Pada 2017 lalu, Jafro Megawanto bertanding kali pertama di luar negeri, tepatnya dalam ajang Paragliding Accuracy World Cup (PGAWC). Dalam ajang yang berlangsung di Kanda itu, ia keluar sebagai peringkat kedua.

Sebelum menjadi atlet paralayang profesional, Jafro mengawali perjalanannya di ajang paralayang dari titik terbawah. Setiap hari dia menyaksikan atlet-atlet paralayang beraksi di langit Batu, Malang, Jawa Timur. Rumahnya hanya berjarak 500 meter dari lokasi pendaratan di Batu. 

Jafro yang saat itu masih berusia 13 tahun mulai membangun mimpi meski bukan berasal dari kalangan berada. Jafro mengawali semuanya dengan menjadi tukang lipat parasut atau paraboy. Saat itu, dia hanya diupah Rp 5.000.   

Dua tahun berselang, Jafro baru benar-benar memulai kiprahnya di paralayang. Dia menjalani hari-harinya dengan berlatih tekun demi menjemput impiannya.   

Jafro Megawanto akhirnya bisia lulus ujian lisensi dan berhak mendapatkan PL 1 junior atau semacam SIM bagi pilot paralayang. Namun, setidaknya Jafro masih harus menjalani 40 kali terbang lagi untuk menambah jam terbang dan pengalaman. 

Kepercayaan diri dan tekad besar juga lah yang akhirnya mengantar Jafro menapak level lebih tinggi. Jafro Megawanto kini bukan sekadar atlet paralayang biasa. 

Setelah lebih dari tujuh tahun menggeluti paralayang, prestasi prestisius berhasil diraihnya. Jafro menahbiskan diri menjadi atlet terbaik di Asian pada nomor ketepatan mendarat. Dia merupakan peraih medali emas untuk Indonesia di kancah Asian Games 2018.


7. Aries Susanti Rahayu (panjang tebing)

Aries Susanti Rahayu adalah seorang atlit panjat tebing Indonesia kelahiran Grobogan, Jawa Tengah. Ia mula-mula menjadi terkenal pada Mei 2018, ketika mengalahkan Elena Timofeeva dalam sebuah kejuaraan panjat dinding di Cina. Dia juga meraih medali emas dalam olahraga panjat tebing pada Asian Games 2018. Total medali hingga saat ini, 60 medali lebih. Baca Selengkapnya... 


23. Jonatan Christie (bulu tangkis)

Jonatan Christie (lahir di Jakarta, 15 September 1997) adalah pebulutangkis tunggal putra Indonesia. Dia berasal dari PB. Tangkas Specs, Jakarta.. Ia berada di peringkat 11 dunia yang menjadi peringkat terbaiknya saat ini.

Jojo, begitu ia akrab disapa, ikut dalam tim yang mengantar Indonesia juara Kejuaraan Beregu Asia 2018.

Ia juga pernah menjadi semifinalis di Malaysia Super Series Premier 2016, perempat Final Indonesia Super Series Premier 2016, semifinal Malaysia Terbuka Superseries Premier 2016, dan meraih medali emas tunggal putra di SEA Games Kuala Lumpur, Malaysia, 2017.

Sampai saat ini, Jonatan total sudah tampil di 216 pertandingan dengan catatan 148 kemenangan. Khusus tahun ini, ia sudah melakoni 22 laga yang enam di antaranya berakhir dengan kekalahan.

Profil Jonatan Christie:
  • Nama lahir: Jonatan Christie
  • Kebangsaan: Indonesia
  • Lahir: 15 September 1997 Jakarta, Indonesia
  • Tinggi: 179 m (587 ft 3 in)
  • Berat: 75 kg (165 lb)
  • Pegangan: Kanan
  • Tunggal putra
  • Peringkat tertinggi: 11 (20 March 2018)
  • Peringkat saat ini: 11 (20 March 2018)

24. Marcus Fernaldi Gideon

Marcus Fernaldi Gideon (lahir di Jakarta, 9 Maret 1991) adalah salah satu pemain bulu tangkis Ganda Putra Indonesia berpasangan dengan Markis Kido diganda putra dan ganda campuran bersama Rizki Amelia Pradipta. Pada tahun 2015, ia berpasangan dengan Kevin Sanjaya Sukamuljo di ganda putra. Penghujung tahun 2017, Marcus Fernaldi Gideon bersama Kevin Sanjaya Sukamuljo berhasil mencatatkan sejarah baru di ganda putra yaitu juara 7 turnamen dalam 1 tahun setelah pada hari minggu 17 Desember 2017 menjadi kampiun di turnamen SS Final Dubai dengan menaklukan pasangan Tiongkok Zhang Nan-Liu Cheng 21-16, 21-15.

Marcus Fernaldi Gideon adalah ganda putra terbaik di dunia bersama Kevin Sanjaya Sukamuljo. Prestasinya tak perlu diragukan lagi, sebut saja gelar juara di Jepang Terbuka 2017, China Terbuka 2017, Hong Kong Terbuka 2017, Superseries Final 2017, Indonesia Masters 2018, India Terbuka 2018, dan terakhir gelar di All England 2018.

Di ajang Piala Thomas 2018 kali ini, bersama Kevin, Marcus diharapkan bisa menjadi salah satu andalan untuk menyumbangkan poin kemenangan buat Tim Indonesia.

Kevin/Marcus masih jadi ganda ketiga di Piala Thomas 2016, di bawah Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan dan Angga Pratama/Ricky Karanda.

Profil Marcus Fernaldi Gideon:
  • Kebangsaan: Indonesia
  • Lahir: 9 Maret 1991 Jakarta, Indonesia
  • Tinggi: 170 m (557 ft 9 in)
  • Pegangan: Kanan
  • Ganda Putra
  • Peringkat tertinggi: 1 Kevin Sanjaya Sukamuljo (17/12/2017)
  • Peringkat saat ini: 1 Kevin Sanjaya Sukamuljo (17/12/17)