Biodata Alm. KH Nawawi Abdul Jalil Pemimpin Pesantren Sidogiri

Biodata Alm. KH Nawawi Abdul Jalil Pemimpin Pesantren Sidogiri
Pencarian Google: silsilah kh. nawawi sidogiri, nama nama pengasuh pondok sidogiri, masyayikh sidogiri, silsilah masyayikh sidogiri, kyai sidogiri, pengasuh pondok pesantren sidogiri, nama nama masyayikh sidogiri, keistimewaan ponpes sidogiri, kh nawawi abdul jalil wikipedia

KH Nawawi Abdul Jalil merupakan salah satu tokoh Nahdlatul Ulama (NU), beliau adalah pengasuh pondok pesantren Sidogiri Kraton Pasuruan, Jawa Timur sejak tahun 2005. Pesantren Sidogiri merupakan sebuah pesantren terbesar dan tertua di Jawa Timur yang berdiri pada 1745.

KH Nawawi Abdul Jalil lahir pada 1943, beliau memimpin Pesantren Sidogiri Pasuruan sejak 2005, masa kepemimpinannya dimulai setelah sang ayah, KH Abdul Alim bin Abdul Djalil meninggal dunia. Perlu diketahui, pendiri pondok pesantren Sidogiri Kraton Pasuruan, Jawa Timur adalah Sayyid Sulaiman bin Abdurrahman Basyaiban asal Tarim Hadramaut Yaman yang menikahi Syarifah Khadijah, putri Sultan Hasanuddin Cirebon. Putra Syarif Hidayatullah, Sunan Gunung Jati. Mereka para datuk dari Kiai Nawawi yang nasabnya nyambung kepada Nabi Muhammad SAW.

Dengan demikian, dari garis ibu, Sayyid Sulaiman merupakan cucu Sunan Gunung Jati. Sayyid Sulaiman membabat dan mendirikan pondok pesantren di Sidogiri dengan dibantu oleh Kiai Aminullah. Kiai Aminullah adalah santri sekaligus menantu Sayyid Sulaiman yang berasal dari Pulau Bawean.

Konon pembabatan Sidogiri dilakukan selama 40 hari. Saat itu Sidogiri masih berupa hutan belantara yang tak terjamah manusia. Sidogiri dipilih untuk dibabat dan dijadikan pondok pesantren karena diyakini tanahnya baik dan berbarakah.


Kontribusi

Kiai Nawawi melalui karyanya Al-Ma'man Minadhdhalal Fil 'Aqoididdin Wal Millah, pemberian kata pengantarnya di berbagai buku terbitan Sidogiri, serta karya para alumni PPS seperti buku-buku KH Muhyiddin Abdusshomad, Ustadz Idrus Ramli dan lain sebagainya, posisinya sangat jelas dalam pergaulan Pemikiran Islam sebagai 'benteng Islam Ahlussunah Wal Jamaah'.

Selain ahli ilmu tauhid, Kiai Nawawi juga menguasai khazanah ilmu keislaman lainnya. Sebelum didapuk sebagai pengasuh sepeninggal KH Abdul Alim bin Abdul Jalil pada 2005, ia mengampu kitab Alfiyah Ibnu Aqil, Jam'ul Jawami' fi Ushulil fiqh, Iqna' dan lain sebagainya. Setelah menjadi pengasuh, lazimnya kiai pengasuh terdahulu juga mengajar kitab Ihya Ulumiddin dan Fathul Wahhab Bissyarhi Minhajit Thullab.

Dari kitab yang diampu di atas, spektrum keilmuan Kiai Nawawi sangat luas, bidang nahwu, fiqih, ushul fiqh, dan tasawuf.


Pondok Pesantren Sidogiri

Terdapat dua versi tentang tahun berdirinya Pondok Pesantren Sidogiri yaitu 1718 atau 1745. Dalam suatu catatan yang ditulis Panca Warga tahun 1963 disebutkan bahwa Pondok Pesantren Sidogiri didirikan tahun 1718. Catatan itu ditandatangani oleh Almaghfurlahum KH Noerhasan Nawawie, KH Cholil Nawawie, dan KA Sa’doellah Nawawie pada 29 Oktober 1963.

Dalam surat lain tahun 1971 yang ditandatangani oleh KA Sa’doellah Nawawie, tertulis bahwa tahun tersebut (1971) merupakan hari ulang tahun Pondok Pesantren Sidogiri yang ke-226. Dari sini disimpulkan bahwa Pondok Pesantren Sidogiri berdiri pada tahun 1745. Dalam kenyataannya, versi terakhir inilah yang dijadikan patokan hari ulang tahun/ikhtibar Pondok Pesantren Sidogiri setiap akhir tahun pelajaran.


Wafatnya

Kiai Nawawi menghembuskan nafas terakhir pada Minggu, 13 Juni 2021, jam 16:40 WIB di Rumah Sakit Daerah (RSUD) Bangil, Jl Raya Raci, Balungbendo, Masangan, Bangil Pasuruan. Di usia 78 tahun, Kiai Nawawi, Mustasyar PBNU, dipanggil keharibaan Allah SWT dengan meninggalkan seorang istri, 4 putera dan 4 puteri. Juga, mewariskan potret PPS sebagai pesantren mandiri secara kurikulum dan finansial.

Sumberhttps://sidogiri.net/