Biografi Alessandro Volta - Sang Penemu Baterai

alessandro volta penemu, penemuan alessandro volta, fakta alessandro volta, kapan dan dimana alessandro volta dilahirkan, gambar alessandro volta, motto alessandro volta, siapakah sosok alessandro volta, biografi alessandro volta dalam bahasa inggris, bagaimana cara volta menemukan baterai, penemu baterai pertama, penemu baterai pertama kali adalah brainly, bagaimana proses awal penemuan baterai oleh alessandro volta, bagaimana kehidupan masa kecil alessandro volta, bagaimana alessandro volta menemukan penemuannya

Biografi Alessandro Volta - Sang Penemu Baterai

Alessandro Giuseppe Antonio Anastasio Gerolamo Umberto Volta atau lebih dikenal dengan Alessandro Volta adalah seorang fisikawan Italia. Selain dikenal sebagai penemu elemen baterai atau tumpukan Volta (1800), ia juga merupakan, ahli kimia, guru besar, pengarang, dan juga penemu kondensator, eudimeter, pistol listrik, dan lampu udara. Dia memperbaiki elektroforus / Electrophorus (1777) dan elektroskop, selain juga menemukan dan mengisolasi gas metan (1778). 

Alessandro Volta lahir di Como, Tanah Milik Duke Milan, (kini Italia) pada 18 Februari 1745 sebagai anak seorang bangsawan. Saudara sekandungnya ada 9 orang yang semuanya masuk biara, kecuali Volta.  Volta baru dapat bicara saat berusia 4 tahun, hingga keluarganya mengira Volta anak yang terbelakang. Tapi setelah besar ia dapat menandingi sebayanya. Umur 14 tahun dengan tegas ia mengatakan ingin menjadi ahli fisika. Pada 1774, Volta menjadi profesor di bidang fisika dari Royal School of Como.


Penemuan Electrophorus

Pada 1775, ia berhasil menciptakan sebuah alat bernama electrophorus, yaitu alat yang dapat menghasilkan sekaligus menyimpan listrik statis. Electrophorus memiliki bantalan karet keras yang diinsulasikan di bagian bawahnya, dan plat logam dibagian atasnya. Karet kerasnya itu akan mengambil muatan negatif ketika digosok, sehingga ketika bagian atasnya ditanamkan plat, sambil mengulangi prosesnya, maka akan terjadi akumulasi pemisahan muatan yang kuat di antara platnya.

Sebagai alat yang menghasilkan muatan listrik dengan jalan induksi, electrophorus terdiri atas dua plat logam; plat pertama dan plat kedua. Plat pertama tertutup oleh ebonit, plat kedua diberi tegangan yang berisolasi. Plat pertama digosok dan dimuati listrik negatif. Jika plat kedua ditaruh di atasnya, muatan listrik positif tertarik ke permukaan bagian bawah. Muatan negatif terusir ke atas. Muatan negatif lalu ditarik ke tanah.

Proses ini diulang berkali-kali sampai ada muatan yang kuat pada plat kedua. Mesin pengumpul muatan ini jadi dasar kondensator atau kapasitor sampai sekarang.


Perdebatan dengan Luigi Galvani

Dengan penemuan electrophorus Volta menjadi terkenal. Pada 1776, Volta dipercaya menjadi kepala bidang fisika di Universitas Pavia. Ia terus melakukan penelitian mengenai arus listrik. Pada 1780, rekan Volta, Luigi Galvani, seorang ilmuwan medis, melakukan penelitian terhadap seekor katak. Ia mengatakan bahwa katak yang mati, kakinya akan berkejut ketika disentuh oleh objek yang bermuatan listrik statis.

Sejak itu Volta memfokuskan dirinya untuk mengadakan eksperimen-eksperimen secara mandiri, di mana ia mencari tahu bagaimana listrik dapat dihasilkan. Tahun 1786 Luigi Galvani, ahli fisiologi dan teman Volta, menemukan bahwa kaki katak yang dikait dengan kait tembaga, bila menyentuh besi, (kaki itu) berdenyut. Galvani menyimpulkan bahwa daging katak mengandung listrik.

Delapan tahun kemudian (1794) Volta tahu, bahwa listrik itu berasal dari logam dan bukan dari daging katak. Ia melanjutkan pekerjaan Luigi dan membuktikan bahwa teori Galvani yaitu efek kejutan kaki kodok adalah salah. Secara fakta, efek ini muncul akibat 2 logam tak sejenis dari pisau bedah Galvani. Timbullah perdebatan ilmiah antara pengikut Volta dan Galvani selama 6 tahun.

Ketika Volta menyentuh kaki katak yang sudah mati dengan dua logam yang berbeda, seperti tembaga dan seng, kaki katak mati itu berkejut. Volta lalu menyadari bahwa aliran listrik tercipta bukan karena jaringan tubuh hewan, melainkan faktor lain di dalamnya.

Volta lalu mengganti kaki katak dengan kain yang sebelumnya telah direndam air garam. Ia kemudian memasang dua sampel logam berbeda pada kain tersebut. Ternyata, dua logam berbeda yang dipisahkan oleh air bermuatan garam itu mampu menghasilkan listrik. Dari sanalah kemudian Volta berhasil menciptakan “sel Voltaic”.

Ia membuat sebuah alat yang terdiri dari cakram tembaga yang dipisahkan dengan cakram seng oleh kain hasil rendaman garam. Ketika Volta menyentuh bagian atas dan bawah dari alat tersebut menggunakan kawat, aliran listrik pun tercipta, walau dalam daya yang masih lemah. Volta mengatakan bahwa arus listrik dihasilkan dari reaksi kimia dalam alatnya tersebut. Untuk meningkatkan jumlah tenaga listrik yang dihasilkan, Volta menumpukkan beberapa sel voltaic menjadi satu.

Baca Juga : 100 Daftar Nama Penemu Terkenal di Dunia Beserta Temuannya

Berdasarkan pendapat ini, tahun 1800 Volta berhasil menciptakan "Baterai Volta" (Voltac Pile) maka gugurlah teori Galvani. Atas jasanya, satuan beda potensial listrik dinamakan volt.


Penemuan Baterai Listrik

Menjelang tahun 1800, Volta mengembangkan untuk pertama kali apa yang sekarang disebut sebagai baterai listrik. Penemuannya itu menghasilkan arus listrik yang cukup stabil dengan reaksi kimiawi. 

Pada 1801, di Paris, Volta mendemonstrasikan alatnya di depan Napoleon, yang kemudian memberikan gelar bangsawan kepada Volta berkat berbagai prestasinya. Ia berhasil mengambil kembali kebanggaan yang sebelumnya pernah hilang akibat ketidakmampuan keluarganya.

Alessandro Volta meninggal di Como, Lombardi-Venetia, (kini Italia), pada 5 Maret 1827 saat berumur 82 tahun. Untuk menghormati berbagai prestasi dan jasa seorang Alessandro Volta, maka ditetapkan “Volt” satuan arus listrik.


Sumber