Biografi Thomas Robert Malthus - Ekonom Penulis Esai Prinsip Populasi
Malthus dikenal karena teorinya tentang perubahan dalam populasi. Sebuah buku karyanya yang berjudul "An Essay on the Principle of Population as it Affects the Future Improvement of Society" menjelaskan bahwa pertumbuhan penduduk cenderung melampui pertumbuhan persediaan makanan, cepat atau lambat populasi akan dipengaruhi oleh kelaparan dan penyakit, yang dikenal sebagai bencana Malthus .
Awal kehidupan dan pendidikan
Malthus dilahirkan tahun 1766, dekat Dorking di Surrey, Inggris. Dia adalah anak ketujuh dari pasangan Daniel dan Henrietta Malthus, Robert Malthus dibesarkan di The Rookery.
Robert Malthus sekolah di Jesus College di Universitas Cambridge. Dia tamat tahun 1788 dan ditugaskan sebagai pendeta Anglikan pada tahun itu juga. Dan di tahun 1791 dia memperoleh gelar "master" dan tahun 1793 dia menjadi kerabat Jesus College.
Malthus menikah tahun 1804 pada umur tiga puluh delapan tahun. Tahun 1805 dia ditunjuk menjadi Profesor sejarah dan politik ekonomi di East India Company's College di Haileybury. Malthus menulis berbagai buku lain perihal ekonomi, dan yang paling penting diantaranya adalah The Principle of Economy (1820). Buku ini mempengaruhi banyak ekonom yang datang kemudian, khusus tokoh abad ke-20 yang terkenal: John Maynard Keynes. Dalam tahun-tahun terakhir hayatnya Malthus peroleh berbagai penghargaan. Malthus meninggal 29 Desember 1834 (umur 68) di Bath, Inggris.
Karya
Versi pertama dari hasil karyanya yang asli diterbitkan tanpa nama, tetapi buku itu terbaca luas dan membuat Malthus terkenal. Versi yang lebih panjang dari esainya diterbitkan lima tahun kemudian, tahun 1803. Buku itu berulang kali diperbaiki dan diperpanjang dan terbitan ke-6 muncul tahun 1826.
Pokok tesis Malthus ini adalah pemikiran bahwa pertumbuhan penduduk cenderung melampui pertumbuhan persediaan makanan. Dalam esainya yang asli, Malthus menjelaskan, penduduk cenderung tumbuh secara "deret ukur" (misalnya, dalam lambang 1, 2, 4, 8, 16 dan seterusnya) sedangkan persediaan makanan cenderung bertumbuh secara "deret hitung" (misalnya, dalam deret 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7 dan seterusnya).
Dari kedua bentuk uraian tesis itu, Malthus berkesimpulan bahwa kuantitas manusia akan terperangkap ke dalam kemiskinan dan berada ditabir kelaparan. Dalam jangka panjang, tak ada kemajuan teknologi yang dapat mengalihkan keadaan itu, karena kenaikan suplai makanan terbatas, sedangkan "pertumbuhan penduduk tak terbatas, dan bumi tak mampu memprodusir makanan untuk menjaga eksistensi manusia."
Tetapi, tak bisakah pertumbuhan penduduk dibendung dengan cara ini atau cara itu? Sebenarnya bisa. Perang, wabah penyakit atau malapetaka sering mampu mengurangi penduduk. Tetapi, penderitaan macam ini hanya menyuguhkan keredaan sementara sedangkan ancaman pertumbuhan penduduk tetap terjadi. Malthus mengusulkan, cara lebih baik untuk mencegah kebanyakan penduduk adalah "pengendalian moral." Maksunya, dengan mencari cara untuk mengurangi ledakan penduduk. Tetapi, Malthus cukup realistis dan sadar bahwa umumnya orang tidak peduli dengan pengendalian-pengendalian seperti itu. Selanjutnya Malthus berkesimpulan bahwa cara yang lebih praktis adalah tetap berpegang pada apa adanya: pertumbuhan penduduk merupakan sesuatu yang tak bisa dihindari lagi dan kemiskinan merupakan sesuatu yang sulit dihindari. Pendapat Malthus tersebut merupakan suatu kesimpulan yang pesimistis.
Meskipun Malthus tak pernah menganjurkan adanya pengendalian penduduk dengan menggunakan alat kontrasepsi, usul macam itu merupakan konsekuensi yang lumrah dari ide pokoknya. Orang pertama yang secara terbuka menganjurkan penggunaan alat kontrasepsi secara luas untuk mencegah kebanyakan penduduk adalah seorang warga negara Inggris yakni, Francis Place (1771-1854). Place yang membaca esai Malthus dan amat terpengaruh olehnya, menulis buku tahun 1822, yang isinya menganjurkan kontrasepsi. Dia juga membagi-bagi penjelasan tentang pembatasan kelahiran diantara para kelas pekerja. Di Amerika Serikat, Dr. Charles Knowlton menerbitkan buku tentang kontrasepsi tahun 1832. "Lembaga Malthus" pertama dibentuk tahun 1860 dan anjuran keluarga berencana. Karena Malthus sendiri tidak menyetujui --atas dasar alasan moral-- penggunaan alat kontrasepsi, anjuran pembatasan kenaikan jumlah penduduk dengan menggunakan alat-alat kontrasepsi biasanya disebut "neo-Malthusian."
Doktrin Malthus berakibat pula terhadap teori ekonomi. Para ahli ekonomi yang terpengaruh Malthus berkesimpulan bahwa, dalam keadaan normal, banyaknya penduduk dapat mencegah kenaikan upah melampaui batas yang layak. Seorang Ekonom Inggris, David Ricardo, yang juga sahabat Malthus berkata; "Upah yang layak bagi buruh adalah upah yang diperlukan untuk memungkinkan para buruh dapat hidup dan bertahan dari pergulatan, tanpa bertambah atau berkurang." Teori ini lazim disebut "hukum baja upah," disetujui oleh Karl Marx, dan menjadi unsur penting dalam teorinya tentang "nilai lebih."
Pandangan Malthus juga mempengaruhi bidang ilmu biologi. Charles Darwin mengatakan bahwa dia sudah membaca Essay on the Principle of Population Malthus, dan ini menyuguhkan mata rantai penting dalam teori evolusi melalui seleksi alam.