Kisah Nabi Dzulkifli as
Artikel "Kisah Nabi Dzulkifli as" adalah bagian dari seri " Kisah 25 Nabi dan Rasul Islam"
Nabi Dzulkifli 'alaihis salam disebut dalam Al Qur'an termasuk orang yang penyabar dan dimasukkan ke dalam golongan orang-orang yang saleh.
Kisah Dzulkifli sedikit diterangkan dalam Al Qur'an yakni pada Surah Al-Anbiya':85-86 dan surat Shaad:48.
Dan ingat pula kisah Ismail, Idris, dan Dzul Kifli. Mereka semuanya terbilang orang-orang yang sabar. (Qru'an surat Al-Anbiyaa':85)
Kami telah memasukkan mereka ke dalam rahmat Kami. sesungguhnya mereka termasuk orang-orang yang saleh. (Qru'an surat Al-Anbiyaa':86)
Dan ingat pula Ismail, Ilyasa, dan Dzul Kifli, masing-masing tergolong juga orang-orang pilihan utama. (Qru'an surat Shaad':48)
Para ulama berbeda pendapat tentang Dzulkifli. Sebagian besar mengatakan ia seorang nabi, anak dari nabi Ayyub 'alaihis salam. Dia diangkat menjadi nabi sesudah bapaknya (dikatakan, Dzulkifli adalah putra nabi Ayyub 'alaihis salam yang selamat dari hancurnya rumah keluarga nabi Ayyub).
Pendapat lain (Abu Musab 'I Asy'ary dan Mujahid) mengatakan ia bukan nabi., tetapi orang salih saja. Ia diwajibkan berpuasa di siang hari dan beribadat di waktu malam. Beban itu diterimanya dengan sabar, dan dilaksanakannya dengan sempurna. Karena itu ia dijuluki dengan nama Dzul Kifli yang berarti: Mempunyai beban)
Nabi Dzulkifli 'alaihis salam disebut dalam Al Qur'an termasuk orang yang penyabar dan dimasukkan ke dalam golongan orang-orang yang saleh.
Kisah Dzulkifli sedikit diterangkan dalam Al Qur'an yakni pada Surah Al-Anbiya':85-86 dan surat Shaad:48.
Dan ingat pula kisah Ismail, Idris, dan Dzul Kifli. Mereka semuanya terbilang orang-orang yang sabar. (Qru'an surat Al-Anbiyaa':85)
Kami telah memasukkan mereka ke dalam rahmat Kami. sesungguhnya mereka termasuk orang-orang yang saleh. (Qru'an surat Al-Anbiyaa':86)
Dan ingat pula Ismail, Ilyasa, dan Dzul Kifli, masing-masing tergolong juga orang-orang pilihan utama. (Qru'an surat Shaad':48)
Para ulama berbeda pendapat tentang Dzulkifli. Sebagian besar mengatakan ia seorang nabi, anak dari nabi Ayyub 'alaihis salam. Dia diangkat menjadi nabi sesudah bapaknya (dikatakan, Dzulkifli adalah putra nabi Ayyub 'alaihis salam yang selamat dari hancurnya rumah keluarga nabi Ayyub).
Pendapat lain (Abu Musab 'I Asy'ary dan Mujahid) mengatakan ia bukan nabi., tetapi orang salih saja. Ia diwajibkan berpuasa di siang hari dan beribadat di waktu malam. Beban itu diterimanya dengan sabar, dan dilaksanakannya dengan sempurna. Karena itu ia dijuluki dengan nama Dzul Kifli yang berarti: Mempunyai beban)