Profil Darwati - Pembantu yang selesaikan sarjana administrasi niaga berpredikat cumlaude
Darwati adalah seorang pembantu rumah tangga di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah yang telah berhasil memperoleh gelar sarjana terbaik di kampusnya di Kota Semarang.
Menjadi PRT
Darwati dilahirkan pada 20 Februari 1992, di desa Gulungan Rt 02/1 Kecamatan Todanan, Kabupaten Blora, Semarang, Jawa Tengah. Setelah lulus SMA Muhammadiyah 5 Todanan, ia pernah ke Jakarta untuk bekerja. Tapi hanya bertahan seminggu. Ia balik ke kampung dan ikut orang berjualan es campur selama 3 minggu. Namun sebelum upah dibayarkan, Darwati pindah bekerja sebagai PRT di rumah drg Lely Astati Bachrudin, seorang dokter gigi yang bertugas di Pemerintah Kabupaten Grobogan.
Tiap hari, ia bekerja, mulai dari mengepel, menyapu rumah, hingga membersihkan pekarangan majikannya tersebut.
Pekerjaan itu dijalaninya hampir selama lima tahun, semenjak ia belum masuk kampus. Saat hendak masuk kuliah, ia minta izin kepada majikannya. Beruntung, sang majikan merestui langkahnya. Dia bergegas mendaftar diri ke universitas yang ditujunya.
Kuliah
Pilihan Darwati jatuh ke jurusan Administrasi Niaga Universitas 17 Agustus (Untag) Semarang.
Selanjutnya sejak 2011 Darwati kuliah sambil bekerja. Tiap awal pekan, atau ketika ada jadwal kuliah, ia minta izin dari pekerjannya. Selama tiga hari (Senin, Selasa, dan Rabu), dia meninggalkan kerjanya untuk belajar. Selain hari itu, dia pulang dan kembali bekerja di rumah majikannya.
Upahnya sebagai PRT semula hanya sebesar Rp 300.000 per bulan. Uang itu sebagian disisihkan. Selama 4,5 tahun bekerja, upahnya perlahan naik, hingga ia merasakan upahnya cukup untuk membiayai biaya kuliahnya hingga lulus kuliah.
Bayar kuliahnya per semester Rp 2,5 juta. Upah saya kalau dikumpulkan ya, sudah cukup untuk bayar kuliah. Kalau merasa butuh banget, baru minta bantuan orangtua di kampung. Kadang pas mau kuliah ke Semarang dikasih uang saku sama majikan,” kata Darwati seperti dilansir kompas.com pada Rabu (20/5/2015).
Kuliahpun ia selesaikan hingga Darwati lulus dengan predikat cum laude dengan indeks prestasi kumulatif 3,68. Ia menyelesaikan studi dengan judul skripsi Pengaruh Strategi Harga (Bauran Pemasaran) terhadap Keputusan Pembelian di Swalayan Luwes Purwodadi.
Lely Astati Bachrudin, majikan Darwati mengaku bangga dengan prestasi yang dimiliki gadis yang tiap hari bekerja di rumahnya itu. Usai prosesi wisuda, Lely bahkan memberi ucapan selamat kepada Darwati.
Dosen pembimbing Darwati, Slamet Riyono, mengapresiasi usaha mahasiswinya itu. Ia kagum karena Darwati termasuk mahasiswi yang rajin karena rela menempuh jarak 50 Km dari Grobogan ke Semarang hanya untuk belajar mata kuliah yang tidak dimengertinya.
Sumber:
Menjadi PRT
Darwati dilahirkan pada 20 Februari 1992, di desa Gulungan Rt 02/1 Kecamatan Todanan, Kabupaten Blora, Semarang, Jawa Tengah. Setelah lulus SMA Muhammadiyah 5 Todanan, ia pernah ke Jakarta untuk bekerja. Tapi hanya bertahan seminggu. Ia balik ke kampung dan ikut orang berjualan es campur selama 3 minggu. Namun sebelum upah dibayarkan, Darwati pindah bekerja sebagai PRT di rumah drg Lely Astati Bachrudin, seorang dokter gigi yang bertugas di Pemerintah Kabupaten Grobogan.
Tiap hari, ia bekerja, mulai dari mengepel, menyapu rumah, hingga membersihkan pekarangan majikannya tersebut.
Pekerjaan itu dijalaninya hampir selama lima tahun, semenjak ia belum masuk kampus. Saat hendak masuk kuliah, ia minta izin kepada majikannya. Beruntung, sang majikan merestui langkahnya. Dia bergegas mendaftar diri ke universitas yang ditujunya.
Kuliah
Pilihan Darwati jatuh ke jurusan Administrasi Niaga Universitas 17 Agustus (Untag) Semarang.
Selanjutnya sejak 2011 Darwati kuliah sambil bekerja. Tiap awal pekan, atau ketika ada jadwal kuliah, ia minta izin dari pekerjannya. Selama tiga hari (Senin, Selasa, dan Rabu), dia meninggalkan kerjanya untuk belajar. Selain hari itu, dia pulang dan kembali bekerja di rumah majikannya.
Upahnya sebagai PRT semula hanya sebesar Rp 300.000 per bulan. Uang itu sebagian disisihkan. Selama 4,5 tahun bekerja, upahnya perlahan naik, hingga ia merasakan upahnya cukup untuk membiayai biaya kuliahnya hingga lulus kuliah.
Bayar kuliahnya per semester Rp 2,5 juta. Upah saya kalau dikumpulkan ya, sudah cukup untuk bayar kuliah. Kalau merasa butuh banget, baru minta bantuan orangtua di kampung. Kadang pas mau kuliah ke Semarang dikasih uang saku sama majikan,” kata Darwati seperti dilansir kompas.com pada Rabu (20/5/2015).
Kuliahpun ia selesaikan hingga Darwati lulus dengan predikat cum laude dengan indeks prestasi kumulatif 3,68. Ia menyelesaikan studi dengan judul skripsi Pengaruh Strategi Harga (Bauran Pemasaran) terhadap Keputusan Pembelian di Swalayan Luwes Purwodadi.
Lely Astati Bachrudin, majikan Darwati mengaku bangga dengan prestasi yang dimiliki gadis yang tiap hari bekerja di rumahnya itu. Usai prosesi wisuda, Lely bahkan memberi ucapan selamat kepada Darwati.
Dosen pembimbing Darwati, Slamet Riyono, mengapresiasi usaha mahasiswinya itu. Ia kagum karena Darwati termasuk mahasiswi yang rajin karena rela menempuh jarak 50 Km dari Grobogan ke Semarang hanya untuk belajar mata kuliah yang tidak dimengertinya.
Sumber:
- http://regional.kompas.com/read/2015/05/20/12362921/Cerita.Darwati.Wisudawati.Terbaik.yang.Kerja.Jadi.PRT
- http://nasional.news.viva.co.id/news/read/628168-darwati--pembantu-rumah-tangga--yang-jadi-sarjana-terbaik
- http://news.detik.com/read/2015/05/21/184024/2921481/10/jadi-sarjana-ini-kata-darwati-saat-ditanya-tetap-jadi-prt-atau-kerja-lain