Profil dr. Erlina Burhan, Sp.P(K) - Dokter Spesialis Paru

dr. Erlina Burhan, Sp.P(K) adalah seorang Dokter Spesialis Paru. Ia menjabat sebagai Ketua Perhimpunan Dokter Paru Indonesia dan di tahun 2020 sebagai Anggota Satuan Tugas Penanganan Wabah Virus Corona (Covid-19) di Indonesia.

dr. Erlina Burhan, Sp.P(K)
Erlina Burhan adalah Pulmonolog dan Pulmonolog Anak yang telah memiliki pengalaman 30 tahun di bidangnya. Saat ini ia berpraktek di dua lokasi, yakni di RS Islam Jakarta Cempaka Putih di Jakarta Pusat dan RS YARSI di Jakarta Pusat.

Beliau menyelesaikan gelar dokter di Universitas Andalas pada tahun 1990, Sp.P (K) dari Universitas Indonesia pada tahun 2004 dan MSc dari Universitas Heidelberg, Jerman.

Dia adalah anggota Regional Advisory Committe di MDR TB WHO, SEARO, Ikatan Dokter Indonesia dan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia. Beberapa layanan yang disediakan oleh dokter adalah: Pleurisy, Abses Paru-Paru, Perawatan Penyakit Dada, Perawatan Kritis dan Perawatan Infeksi Paru, dan lain-lain.

DR. dr. Erlina Burhan, Msc, SP.P(K) pernah diundang menjadi panelis pada Interactive civil society hearing on the fight against tuberculosis di Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) di New York pada tanggal 04 Juni 2018.

Dr. Erlina hadir dalam kegiatan yang diadakan dalam rangka persiapan High Level Meeting on Tuberculosis yang dilaksanakan pada tanggal 26 September 2018. Beliau hadir sebagai panelis perwakilan profesi dokter paru dari seluruh dunia untuk membicarakan permasalahan TB di dunia.


Menjadi Nara sumber di ILC

Dalam acara ILC yang digelar di TV One Selasa ,24/3/20, Dokter Burhan menjelaskan secara jelas tentang Rapid Test. Beliau menyarankan agar pemerintah untuk membeli rapid test berbasis PCR dan bukan lagi jenis rapid-test berbasis serology yang harus melakukan pemeriksaan darah dan berpotensi tidak valid karena berdasarkan antibodi gen.

Iapun meminta agar apabila pemerintah akan membeli lagi disarankan untuk membeli rapid test berbasis PCR (Polymerase Chain Reaction) yang bisa mendeteksi langsung dalam 15 menit dan berharga tidak terlalu mahal berkisar 300 juta.

Dokter yang memiliki spesialisasi dalam hal Tuberkolosis ini pun mendapat respon positif dari para pasiennya dan juga netizen yang bahkan mendapatkan pemahaman yang sangat baik dari penjelasannya.

Banyak netizen berharap kalau dr Erlina bisa menjadi Menteri Kesehatannya karena mampu mencerahkan masyarakat dengan penjelasannya yang memadai.

Sumber: