Biografi Michael Faraday - Bapak Penemu Listrik

Penelusuran terkait: michael faraday menemukan, sejarah penemuan listrik michael faraday, pendidikan michael faraday, kapan michael faraday menemukan listrik, tulislah biografi singkat dari michael faraday, manfaat penemuan michael faraday, michael faraday adalah penemu brainly, mengapa michael faraday dijuluki sebagai bapak listrik

Biografi Michael Faraday - Bapak Penemu Listrik

Di buku-buku pendidikan sekolah orang mengenal ilmuwan Inggris, Michael Faraday sebagai penemu listrik. Namun masih banyak orang belum tahu lebih dalam bagaimana seorang Faraday bisa menemukan listrik di zamannya padahal saat itu teknologi belum hebat seperti sekarang ini. Namun akibat penemuannya, manusia setelahnya bisa memanfaatkan listrik untuk kehidupan sehari-hari. Siapa dan bagaimana Faraday menemukan listrik? mari kita ulas dalam artikel di bawah ini.

Michael Faraday ialah ilmuwan Inggris yang mendapat julukan "Bapak Listrik", karena berkat usahanya listrik menjadi teknologi yang banyak gunanya. Faraday telah mempelajari berbagai bidang ilmu pengetahuan, termasuk elektromagnetisme dan elektrokimia. Selain listrik, dia juga menemukan alat yang nantinya menjadi pembakar Bunsen, yang digunakan hampir di seluruh laboratorium sains sebagai sumber panas yang praktis. Karena penemuannya banyak yang terkait dengan listrik atau kelistrikan maka sebagian orang menyebutnya "Penemu Listrik"

Efek magnetisme menuntunnya menemukan ide-ide yang menjadi dasar teori medan magnet. Ia banyak memberi ceramah untuk memopulerkan ilmu pengetahuan pada masyarakat umum. Pendekatan rasionalnya dalam mengembangkan teori dan menganalisis hasilnya amat mengagumkan.


Biografi

Michael Faraday lahir pada 22 September 1791 di Newington Butts, Inggris sebagai anak ketiga dari 4 bersaudara yang sedikit mengenyam pendidikan formal. Pada usia 14 tahun ia magang sebagai penjual dan penjilid buku. Saat itulah ia banyak kesempatan untuk membaca banyak buku yang membuatnya mengembangkan rasa keingintahuannya pada Sains.

Pada usia 20 tahun tepatnya tahun 1812, Faraday menghadiri kuliah Humphry Davi, seorang ilmuwan ternama. Setelah mengikuti kuliahnya, Faraday mengirimkan sebuah buku berdasarkan catatan Faraday sepanjang kuliah kepada Davy. 

Davy menyambut buku tersebut dengan positif dan menjadikan Faraday sebagai asistennya pada 1813 di Royal Institution, Faraday menjadi asisten Davy saat ilmuwan itu mengalami gangguan pada penglihatannya akibat dari nitrogen trichloride. Davy mempercayakan persiapan sampel nitrogen triklorida kepada Faraday.

Selama menjadi asisten Davy, Faraday mendapat kesempatan untuk berkeliling Eropa dan menemui kelompok-kelompok ilmuwan elit. 

Sekembalinya ke Inggris, Faraday mendapat perpanjangan kontrak di Royal Institution dan meningkatkan pendapatannya. Faraday mulai menerbitkan makalah akademisi. Makalah pertamanya berjudul Quarterly Journal of Science yang di dalamnya berisi analisa kalium hidroksida. 

Kemudian pada 1812, Faraday diangkat sebagai Inspektur Laboratorium Royal Institution. Kemudian pada 12 Juni di tahun yang sama, Faraday menikah dengan Sarah Barnard.

Selang empat tahun, Faraday menjabat sebagai Fullerian Profesor Kimia hingga akhir hayatnya. Michael Faraday meninggal pada 25 Agustus 1867 saat berusia 75 tahun, berkat jasa-jasa dan penemuannya, menjadikan manfaat bagi umat manusia hingga saat ini.


Pencapaian Ilmiah 

Kimia

Saat menjadi asisten Humphry Davy,  Faraday memulai kerjanya pada bidang Kimia. Ia berhasil menemukan zat Klorin Dan Karbon. Ia juga berhasil mencairkan beberapa gas, menyelidiki campuran baja dan membuat beberapa jenis kaca baru yang dimaksudkan untuk tujuan optika. Faraday adalah orang yang pertama menemukan Bunsen Burner. Yang kini telah digunakan secara luas diseluruh dunia.

Faraday secara ektensif bekerja pada bidang kimia. Menemukan zat kimia lainnya yaitu Benzena dan mencairkan gas klorin. Pencairan gas klorin bertujuan untuk menetapkan bahwa gas adalah uap dari cairan yang memiliki titik didih rendah dan memberikan konsep dasar yang lebih pasti tentang pengumpulan molekul. Ia juga telah menentukan komposisi dari klorin klatrat hidrat. Faraday adalah penemu Hukum Elektrolisis dan mempopulerkan istilah anode, katode, elektrode serta ion. Ia juga adalah orang pertama yang mempelajari tentang logam nanopartikel.


Kelistrikan dan Magnet

Berkat karyanya mengenai kelistrikan dan magnet Faraday menjadi terkenal. Eksperimen pertamanya ialah membuat konstruksi tumpukan volta dengan 7 uang setengah sen, ditumpuk bersama dengan 7 lembaran seng serta 6 lembar kertas basahan air garam. Dengan konstruksi ini ia berhasil menguraikan magnesium sulfat.

Pada tahun 1821 Hans Christian Ørsted mempublikasikan fenomena elektromagnetisme. Dari sinilah Faraday kemudian memulai penelitian yang bertujuan untuk membuat alat yang dapat menghasilkan "rotasi elektromagnetik". Salah satu alat yang berhasil ia ciptakan adalah homopolar motor, pada alat ini terjadi gerakan melingkar terus-menerus yang ditimbulkan oleh gaya lingakaran magnet mengelilingi kabel yang diperpanjang hingga ke dalam genangan merkuri dimana sebelumnya sudah diletakan sebuah magnet pada genangan tersebut, maka kabel akan berputar mengelilingi magnet apabila dialiri arus listrik dari baterai. Penemuan inilah yang menjadi dasar dari teknologi elektromagnetik saat ini.

Faraday membuat terobosan baru ketika ia melilitkan dua kumparan kabel yang terpisah dan menemukan bahwa kumparan pertama akan dilalui oleh arus, sedangkan kumparan kedua dimasukan arus. Inilah yang saat ini dikenal sebagai induksi timbal-balik. Hasil percobaan ini menghasilkan bahwa "perubahan pada medan magnet dapat menghasilkan medan listrik" yang kemudian dibuat model matematikanya oleh James Clerk Maxwell dan dikenal sebagai Hukum Faraday.


Diagmatisme

Pada tahun 1845 Faraday menemukan bahwa bahwa banyak materi menunjukan penolakan yang lemah dari sebuah medan listrik. Peristiwa inilah yang ia beri nama Diagmatisme. Faraday juga menemukan bahwa bidang polarisasi dari cahaya terpolarisasi linier dapat diputar dengan penerapan dari sebuah bidang magnet eksternal searah dengan arah gerak cahaya. Inilah yang disebut dengan Efek Faraday.

Kemudian pada tahun 1862, Faraday menggunakan sebuah spektroskop untuk mencari perbedaan perubahan cahaya, perubahan dari garis-garis spektrum dengan menerapkan medan magnetik. Tetapi peralatan yang dia gunakan pada saat itu belum memadai, sehingga tak cukup untuk menentukan perubahan spektrum yang terjadi. Kemudian penelitian ini dilanjutkan oleh Peter Zeeman kemudian ia mempublikasikan hasilnya pada tahun 1897 dan menerima nobel fisika tahun 1902 berkat refrensi dari Faraday.