Profil Otto Lilienthal - Pelopor Penerbangan Meluncur
Otto Lilienthal adalah pelopor penerbangan yang dikenal sebagai (Glider King) Raja Glider asal Jerman. Dia adalah orang pertama yang berhasil mendokumentasikan dengan baik penerbangan meluncurnya, tahap demi tahap. Koran dan majalah menerbitkan foto Lilienthal saat meluncur, sehingga hal tersebut mempengaruhi opini publik dan ilmiah tentang kemungkinan dibuatnya mesin terbang yang praktis.
Selain meneliti bidang penerbangan, Lilienthal juga merupakan penemu dan perancang mesin kecil yang bekerja pada sistem boiler tubular. Mesinnya jauh lebih aman daripada mesin kecil lainnya yang ada pada waktu itu. Penemuan ini memberinya kebebasan finansial untuk fokus pada penerbangan.
Dia meninggal karena luka yang dideritanya saat glider terhenti dan tidak mampu ia menguasai, ia jatuh dari ketinggian sekitar 15 m (50 kaki) dan mengakibatkan lehernya patah.
Otto Lilienthal lahir pada 23 Mei 1848 di Anklam, Pomerania Province, Kerajaan Jerman Prussia. Pendidikan dasarnya diawali di Anklam. ia juga mempelajari penerbangan burung dengan saudaranya Gustav (1849-1933). Terpesona oleh gagasan penerbangan berawak, Lilienthal dan saudaranya membuat tali-pada sayap, tapi gagal saat mencoba untuk terbang.
Lilienthal kemudian belajar sekolah teknis di Potsdam selama dua tahun dan berlatih di Perusahaan Schwarzkopf sebelum menjadi seorang insinyur desain profesional. Dia kemudian mengikuti Akademi Teknik Kerajaan di Berlin.
Pada tahun 1867, Lilienthal mulai eksperimennya terhadap kekuatan udara dengan sungguh-sungguh. Sebagai staf insinyur di berbagai perusahaan rekayasa, Lilienthal mendapat hak paten pertamanya untuk mesin pertambangan. Lima tahun kemudian ia mendirikan perusahaan sendiri untuk membuat boiler dan mesin uap. Lilienthal menerbitkan bukunya yang terkenal Birdflight sebagai Dasar Aviation pada tahun 1889.
Lilienthal pada penerbangan, c. 1895 |
Dalam melakukan uji coba penerbangannya, Lilienthal membuat bukit buatan di dekat Berlin dan dari bukit-bukit alam, terutama di wilayah Rhinow. Pengajuan Paten AS dilakukannya pada tahun 1894
Pada awalnya, pada tahun 1891, Lilienthal berhasil dengan melompat dan terbang sejauh 25 meter (82 kaki). Pada tahun 1893, di Rhinow Hills, ia mampu mencapai jarak penerbangan sejauh 250 meter (820 kaki). Catatan ini tetap tak terkalahkan untuk dia atau orang lain pada saat kematiannya.
Lilienthal menggambarkan dan melakukan penelitian secara akurat pada cara terbang burung bangau, dan menggunakan diagram polar untuk menggambarkan sayap aerodinamika. Dia membuat banyak percobaan dalam upaya untuk mengumpulkan data aeronautika yang dapat diandalkan.
Model glider Otto Lilienthal |
Selama berkarir dalam terbang pendek, Lilienthal mengembangkan selusin model monoplanes, dan dua pesawat kecil. Glidernya dirancang untuk mendistribusikan berat badan secara merata untuk memastikan penerbangan yang stabil. Lilienthal mengontrol pesawatnya dengan mengubah pusat gravitasi dengan menggeser tubuhnya. Namun temuannya tersebut sulit untuk bermanufer dan memiliki kecenderungan untuk turun dan sulit untuk terbang kembali. Salah satu faktor penyebabnya adalah bahwa ia memegang glider dengan bahunya, bukan menggantung seperti halnya glider modern. Hanya kaki dan tubuh bagian bawah yang dapat dipindahkan, hal tersebut membatasi jumlah pergeseran berat yang bisa dicapai.
Lilienthal melakukan banyak upaya untuk meningkatkan stabilitas dengan berbagai tingkat keberhasilan. Ini termasuk membuat biplan yang membelah dua rentang sayap untuk area sayap yang diberikan, dan dengan memiliki tailplane (ekor pesawat) berengsel yang bisa bergerak ke atas untuk membuat flare pada akhir penerbangan lebih mudah. Dia berspekulasi bahwa mengepakkan sayap burung mungkin diperlukan untuk suksesnya penerbangan.
Pada awalnya, area pelatihan Lilienthal adalah formasi bukit yang disebut "Maihöhe" di Steglitz, dekat Berlin. Dia membangun sebuah sebuah menara berukuran 4 meter (13 kaki) di atas gudang yang tinggi. Dengan cara ini, ia dapat "melompat" dengan ketinggian 10 meter (33 kaki). Sedangkan Gudang digunakan untuk menyimpan peralatannya.
Pada tahun 1894, Lilienthal membangun bukit buatan berbentuk kerucut di dekat rumahnya di Lichterfelde, yang disebut dengan Fliegerberg. Bukuit tersebut memungkinkan dia untuk meluncurkan glidernya ke dalam angin, tidak peduli dari mana arah angin itu berasal. Bukit yang dibangunnya memiliki tinggi 15 meter (49 kaki).
Berita tentang penerbangan Lilienthal menyebar di Jerman dan ke tempat lain, dengan foto-foto yang muncul dalam publikasi ilmiah dan populer. Di antara orang-orang yang difoto dia adalah pelopor seperti Ottomar Anschutz dan fisikawan Amerika Robert Williams Wood. Dia segera menjadi dikenal sebagai 'Bapak Penerbangan' karena telah berhasil mengendalikan pesawat yang lebih berat dari udara dalam penerbangan berkelanjutan.
Pada tanggal 9 Agustus 1896, Lilienthal pergi ke Rhinow Hills seperti pada akhir pekan sebelumnya. Hari itu sangat cerah dan tidak terlalu panas (sekitar 20 ° C). Penerbangan pertama yang sukses, mencapai jarak 250 meter (820 kaki). Saat penerbangan keempat dilakukan. Lilienthal meluncur menuju ke bawah dengan cepat. sebelumnya, Lilienthal mengalami kesulitan dalam pemulihan dari posisi ini karena glider mengandalkan pergeseran berat yang sulit dicapai ketika menukik ke bawah. Usahanya gagal dan ia jatuh dari ketinggian sekitar 15 meter (49 kaki), saat itu badannya masih dalam glider.
Paul Beylich, mekanik Lilienthal, mengangkut dia dengan kereta kuda ke Stölln untuk diperiksa oleh dokter. Lilienthal mengalami fraktur vertebra serviks ketiga. Kemudian hari itu juga ia diangkut dalam kereta kargo ke Lehrter stasiun kereta api di Berlin, dan keesokan harinya dibawa ke klinik Ernst von Bergmann, salah satu ahli bedah yang paling terkenal dan sukses di Eropa pada saat itu.
Lilienthal meninggal di sana beberapa jam kemudian (sekitar 36 jam setelah kecelakaan); kata-kata terakhirnya kepada saudaranya Gustav adalah "Opfer Mussen gebracht werden!" (Pengorbanan harus dilakukan!). Otto Lilienthal dimakamkan di pemakaman umum Lankwitz di Berlin.