Biografi Kasmat Bahoewinangoen - Rektor Universitas Islam Indonesia ke-2
Prof. RHA. Kasmat Bahoewinangoen adalah Rektor Universitas Islam Indonesia (UII) ke-2. Pemerintah Indonesia menganugerahi penghargaan sebagai salah seorang perintis kemerdekaan.
Kasmat Bahoewinangoen lahir di Kotagede, 15 Mei 1908, meninggal tahun 1996. Ayahnya seorang abdi dalem Kasultanan Yogyakarta, sedang ibunya seorang pengusaha emas dan intan terkenal di Kotagede. Dibesarkan di Kotagede, dididik guru mengaji Kyai Ibrahim, Kasmat sempat mengenyam sekolah Kristen milik Belanda, sebelum masuk ke Sekolah Kehakiman di Jakarta. Ia bekerja sebagai Panitera di Pengadilan Negeri, dan setelah ditempatkan di beberapa daerah, meneruskan studi ke Sekolah Tinggi Hukum di Jakarta, dan Fakultas Hukum Universitas Leiden Belanda, hingga meraih gelar Mr. (Mister) tahun 1943.
Beliau pernah menjadi Wakil Ketua PSSI, anggota pengurus besar Muhammadiyah, dan juga anggota pengurus besar Partai Islam Indonesia. Selain itu, ia juga menjadi anggota delegasi Majelis Islam A’la Indonesia (MIAI) di Jepang.
Pada masa Perang Dunia II bersama dengan Abdoel Kahar Moezakir dan Faried Ma’roef ia ditangkap oleh Belanda karena dituduh mengadakan gerakan untuk menggulingkan pemerintahan Belanda. Mereka bertiga dijatuhi hukuman mati, tapi berhasil selamat karena pemerintah Belanda dijatuhkan oleh Jepang. Atas jasanya, pemerintah Indonesia penghargaan sebagai salah seorang perintis kemerdekaan.
(Baca juga: "Biografi Abdoel Kahar Moezakir - Tokoh Pendidikan Indonesia")
Kasmat Bahuwinangun menjadi Rektor UII sejak tahun 1960-1963, setelah sebelumnya menjabat sebagai Dekan Fakultas UII. Ia tampil menggantikan Prof. KH. Abdul Kahar Muzakkir sebagai rektor UII pada tahun 1960. Prof. Kasmat menduduki jabatan itu dalam waktu relatif pendek yakni hanya sekitar tiga tahun.
Dalam masa kepemimpinannya yang pendek, Prof. Kasmat telah berhasil membawa UII berkembang lebih maju dengan dibukanya Fakultas Syari'ah dan Tarbiyah, cabang UII di luar Yogyakarta, dan diperolehnya status bagi fakultas-fakultasnya.
Fakultas Syari'ah dan Tarbiyah dibuka pada tahun 1961 dan 1962 sebagai pengganti Fakultas Agama UII yang pada tahun 1950-an diambil alih oleh Departemen Agama. Prof. Mr. RHA. Kasmat Bahoewinangoen mengakhiri jabatannya sebagai Rektor UII pada tahun 1963. (Sumber)
Kasmat Bahoewinangoen lahir di Kotagede, 15 Mei 1908, meninggal tahun 1996. Ayahnya seorang abdi dalem Kasultanan Yogyakarta, sedang ibunya seorang pengusaha emas dan intan terkenal di Kotagede. Dibesarkan di Kotagede, dididik guru mengaji Kyai Ibrahim, Kasmat sempat mengenyam sekolah Kristen milik Belanda, sebelum masuk ke Sekolah Kehakiman di Jakarta. Ia bekerja sebagai Panitera di Pengadilan Negeri, dan setelah ditempatkan di beberapa daerah, meneruskan studi ke Sekolah Tinggi Hukum di Jakarta, dan Fakultas Hukum Universitas Leiden Belanda, hingga meraih gelar Mr. (Mister) tahun 1943.
Beliau pernah menjadi Wakil Ketua PSSI, anggota pengurus besar Muhammadiyah, dan juga anggota pengurus besar Partai Islam Indonesia. Selain itu, ia juga menjadi anggota delegasi Majelis Islam A’la Indonesia (MIAI) di Jepang.
Pada masa Perang Dunia II bersama dengan Abdoel Kahar Moezakir dan Faried Ma’roef ia ditangkap oleh Belanda karena dituduh mengadakan gerakan untuk menggulingkan pemerintahan Belanda. Mereka bertiga dijatuhi hukuman mati, tapi berhasil selamat karena pemerintah Belanda dijatuhkan oleh Jepang. Atas jasanya, pemerintah Indonesia penghargaan sebagai salah seorang perintis kemerdekaan.
(Baca juga: "Biografi Abdoel Kahar Moezakir - Tokoh Pendidikan Indonesia")
Kasmat Bahuwinangun menjadi Rektor UII sejak tahun 1960-1963, setelah sebelumnya menjabat sebagai Dekan Fakultas UII. Ia tampil menggantikan Prof. KH. Abdul Kahar Muzakkir sebagai rektor UII pada tahun 1960. Prof. Kasmat menduduki jabatan itu dalam waktu relatif pendek yakni hanya sekitar tiga tahun.
Dalam masa kepemimpinannya yang pendek, Prof. Kasmat telah berhasil membawa UII berkembang lebih maju dengan dibukanya Fakultas Syari'ah dan Tarbiyah, cabang UII di luar Yogyakarta, dan diperolehnya status bagi fakultas-fakultasnya.
Fakultas Syari'ah dan Tarbiyah dibuka pada tahun 1961 dan 1962 sebagai pengganti Fakultas Agama UII yang pada tahun 1950-an diambil alih oleh Departemen Agama. Prof. Mr. RHA. Kasmat Bahoewinangoen mengakhiri jabatannya sebagai Rektor UII pada tahun 1963. (Sumber)