Biografi Victor Hugo - Penyair, Novelis, dan dramawan Prancis Angkatan Romantisisme
Victor-Marie Hugo adalah salah satu penulis aliran romantisme pada abad ke-19 dan sering dianggap sebagai salah satu penyair terbesar Perancis. Karya-karyanya yang paling terkenal adalah novel Les Misérables dan Notre-Dame de Paris. Karya puisinya yang dianggap sangat menonjol diantaranya adalah Les Contemplations dan La Légende des siècles. Walaupun sangat konservatif pada masa mudanya, pada usia tua, ia berpindah ke aliran kiri. Ia menjadi pendukung aliran republikanisme dan Uni Eropa. Hasil karyanya menggambarkan hampir semua isu politik dan sosial, serta kecendrungan artistik pada zamannya.
Kata kebajikan yang dikenang Victor Hugo:
“Kebaikan adalah harta langka dalam sejarah dan orang baik adalah agung.”
Victor-Marie Hugo lahir pada 26 Februari 1802 di Besançon, Doubs, Perancis. Victor Hugo adalah putra ketiga Joseph Léopold Sigisbert Hugo (1774-1828) dan Sophie Trébuchet (1772-1821). Sejak kecil, ayah Victor terus-menerus bepergian dengan tentara kekaisaran. Ayahnya memang sorang mayor yang kemudian menjadi jenderal di tentara Napoleon. Namun, adanya perselisihan dan perbedaan pandangan membuat orang tua Victor terpisah.
Dengan situasi keluarga seperti itu membuat hidup Victor berantakan, iapun terpaksa pergi dari Paris ke Elba atau Napoli atau Madrid. Namun dia selalu kembali lagi ke Paris bersama ibunya. Kejatuhan kekaisaran sekitar tahun 1815 sampai 1818, menjadi momen Victor belajar tanpa gangguan di Pension Cordier dan Lycée Louis-le-Grand.
Mulai menulis
Victor lulus dari fakultas hukum di Paris. Meski studinya ini tampak kurang berhubungan dengan tujuannya. Justru, kenangan hidupnya sebagai siswa miskinlah yang mengilhaminya menulis sosok Marius dalam novelnya "Les Misérables". Sejak 1816, Victor Hugo mulai punya ambisi selain hukum. Dia mulai mencatat, menulis ayat atau prosa, dan membuat ulasan.
Pada 1821, ibunya meninggal dan Victor menikah dengan Adèle Foucher. Dari pernikahan itu, mereka punya lima anak. Pada tahun yang sama dengan pernikahannya, Victor Hugo menerbitkan buku tentang puisi, "Odes et poésies diverses". Puisi ini cukup menunjukkan sisi pribadi Victor Hugo.
Pada 1823, dia menerbitkan novel pertamanya, "Han d'Islande", yang lalu pada 1825 muncul dalam terjemahan bahasa Inggris "Hans of Iceland". Dia pun mulai terlibat dengan penulis lain yang memuja romantisisme dan mereka pun bertemu secara teratur di Bibliothèque de L'Arsenal. Victor Hugo terus-menerus tanpa henti menghasilkan karya dan memperbaiki karya-karya terdahulunya.
Victor Hugo benar-benar eksis sebagai pemuja romantisisme yang sejati. Dia mampu membuat karya yang memiliki banyak kontradiksi dan memasukkan unsur yang tragis. Sehingga secara intelektual, karyanya yang rumit memang sangat berbeda dengan karya-karya pengarang sebelumnya.
Victor Hugo juga dekat dengan para penganut liberalisme, terutama setelah ada pembatasan kebebasan pers. Raja Prancis Charles X kala itu melarang pertunjukan panggung karyanya "Marion de Lorme" (1829). Namun, Victor Hugo semakin ternama dengan karya-karyanya. Salah satunya, melalui novel historisnya "Notre-Dame de Paris" pada tahun 1831.
Dia tidak puas hanya mengekspresikan emosi pribadi. Sehingga keresahannya tentang politik, sosial, agama pun diintegrasikan dalam karyanya. Aktivitas dramanya pun terus dicurahkan. Memang ada dua motivasi kala itu, pertama untuk menyuarakan gagasan politik dan sosialnya. Kedua, dia ingin menulis untuk aktris cantik Juliette Drouet, yang kemudian menjadi teman dekatnya.
Karya yang diakui
Prestasi sastra Hugo diakui dan dipilih pada tahun 1841, setelah tiga kali gagal terpilih dalam Akademi Prancis. Lalu, pada 1845, dia juga masuk nominasi ke Chamber of Peers. Sejak saat itu, Victor Hugo hampir berhenti mempublikasikan karyanya. Selain karena tuntutan masyarakat dan kehidupan politik, persoalan juga datang dari masalah pribadi.
Dia kehilagan Putrinya, Léopoldine, yang baru saja menikah. Putrinya secara tidak sengaja tenggelam dengan suaminya pada bulan September 1843. Luka yang dirasakan Victor dituangkan dalam puisi yang kemudian dikenal "Les Contemplations". Puisi itu terbagi menjadi "Autrefois" dan "Aujourd'hui", momen kematian putrinya menjadi tanda antara kemarin dan hari ini.
Victor menemukan kembali kelegaan saat mengerjakan sebuah novel baru, yang kemudian menjadi "Les Misérables", yang diterbitkan pada tahun 1862. Karya literatur Prancis Victor Hugo yang luar biasa sangat unik. Dia dikenal selalu menulis 100 baris ayat setiap pagi atau 20 halaman prosa. Dia sangat kuat dalam karya-karya romantisisme.
Beberapa karyanya terus diingat, seperti "Les Misérables" yang dibaca secara luas. Hugo memang penyair dari kalangan orang biasa tetapi tahu bagaimana menulis dengan kesederhanaan dan menggambarkan kekuatan kegembiraan dan kesedihan secara bersamaan.
Karya Victor Hugo yang diangkat menjadi Film:
Les Miserables - Sudah dua kali Hollywood memproduksi film berdasarkan mahakarya Victor Hugo ini. Kali pertama adalah tahun 1998 dengan mengusung genre drama kriminal. Film yang kedua adalah tahun 2012 dengan genre drama musikal. Meski hanya berjarak 14 tahun, jeda yang kurang ideal untuk sebuah remake, kedua film itu mendapat respons positif baik dari kritikus maupun pasar penonton.
The Hunchback of Notre - Ada banyak versi film dari novel ”The Hunchback of Notre Dame” karya Victor Hugo tahun 1831. Salah satunya yang paling terkenal adalah versi animasi dengan judul ”The Hunchback of Notre Dame” tahun 1996 buatan Disney.
Beragam versi "Rigoletto" - ”Le roi s'amuse” yang diinterpretasikan ke dalam bahasa Inggris sebagai ”The King Amuses Himself” atau ”The King Has Fun” menjadi inspirasi banyak film maupun drama panggung.
”Le roi s'amuse” merupakan drama lima babak yang pertama kali dipentaskan pada 1832.
Judul yang paling sering dipakai untuk adaptasi ”Le roi s'amuse” adalah ”Rigoletto”, merujuk pada drama tiga babak karya dramawan Italia, Giuseppe Verdi.
Kematian
Hugo meninggal dunia di Paris, Perancis pada tanggal 22 Mei 1885, pada usia 83 setelah menderita pneumonia.
Google Doodle
Hari ini, Jumat 30 Juni 2017, Google merayakan Victor Hugo di Halaman depan (Home page). Jika Anda klik panah yang mengarah ke kanan, Google akan menampilkan beberapa gambar pada tahun-tahun penting hidup Victor. Di antaranya, 1831, 1856, 1862.
Sumber:
Kata kebajikan yang dikenang Victor Hugo:
“Kebaikan adalah harta langka dalam sejarah dan orang baik adalah agung.”
Victor-Marie Hugo lahir pada 26 Februari 1802 di Besançon, Doubs, Perancis. Victor Hugo adalah putra ketiga Joseph Léopold Sigisbert Hugo (1774-1828) dan Sophie Trébuchet (1772-1821). Sejak kecil, ayah Victor terus-menerus bepergian dengan tentara kekaisaran. Ayahnya memang sorang mayor yang kemudian menjadi jenderal di tentara Napoleon. Namun, adanya perselisihan dan perbedaan pandangan membuat orang tua Victor terpisah.
Dengan situasi keluarga seperti itu membuat hidup Victor berantakan, iapun terpaksa pergi dari Paris ke Elba atau Napoli atau Madrid. Namun dia selalu kembali lagi ke Paris bersama ibunya. Kejatuhan kekaisaran sekitar tahun 1815 sampai 1818, menjadi momen Victor belajar tanpa gangguan di Pension Cordier dan Lycée Louis-le-Grand.
Mulai menulis
Victor lulus dari fakultas hukum di Paris. Meski studinya ini tampak kurang berhubungan dengan tujuannya. Justru, kenangan hidupnya sebagai siswa miskinlah yang mengilhaminya menulis sosok Marius dalam novelnya "Les Misérables". Sejak 1816, Victor Hugo mulai punya ambisi selain hukum. Dia mulai mencatat, menulis ayat atau prosa, dan membuat ulasan.
Pada 1821, ibunya meninggal dan Victor menikah dengan Adèle Foucher. Dari pernikahan itu, mereka punya lima anak. Pada tahun yang sama dengan pernikahannya, Victor Hugo menerbitkan buku tentang puisi, "Odes et poésies diverses". Puisi ini cukup menunjukkan sisi pribadi Victor Hugo.
Pada 1823, dia menerbitkan novel pertamanya, "Han d'Islande", yang lalu pada 1825 muncul dalam terjemahan bahasa Inggris "Hans of Iceland". Dia pun mulai terlibat dengan penulis lain yang memuja romantisisme dan mereka pun bertemu secara teratur di Bibliothèque de L'Arsenal. Victor Hugo terus-menerus tanpa henti menghasilkan karya dan memperbaiki karya-karya terdahulunya.
Victor Hugo benar-benar eksis sebagai pemuja romantisisme yang sejati. Dia mampu membuat karya yang memiliki banyak kontradiksi dan memasukkan unsur yang tragis. Sehingga secara intelektual, karyanya yang rumit memang sangat berbeda dengan karya-karya pengarang sebelumnya.
Victor Hugo juga dekat dengan para penganut liberalisme, terutama setelah ada pembatasan kebebasan pers. Raja Prancis Charles X kala itu melarang pertunjukan panggung karyanya "Marion de Lorme" (1829). Namun, Victor Hugo semakin ternama dengan karya-karyanya. Salah satunya, melalui novel historisnya "Notre-Dame de Paris" pada tahun 1831.
Dia tidak puas hanya mengekspresikan emosi pribadi. Sehingga keresahannya tentang politik, sosial, agama pun diintegrasikan dalam karyanya. Aktivitas dramanya pun terus dicurahkan. Memang ada dua motivasi kala itu, pertama untuk menyuarakan gagasan politik dan sosialnya. Kedua, dia ingin menulis untuk aktris cantik Juliette Drouet, yang kemudian menjadi teman dekatnya.
Karya yang diakui
Prestasi sastra Hugo diakui dan dipilih pada tahun 1841, setelah tiga kali gagal terpilih dalam Akademi Prancis. Lalu, pada 1845, dia juga masuk nominasi ke Chamber of Peers. Sejak saat itu, Victor Hugo hampir berhenti mempublikasikan karyanya. Selain karena tuntutan masyarakat dan kehidupan politik, persoalan juga datang dari masalah pribadi.
Dia kehilagan Putrinya, Léopoldine, yang baru saja menikah. Putrinya secara tidak sengaja tenggelam dengan suaminya pada bulan September 1843. Luka yang dirasakan Victor dituangkan dalam puisi yang kemudian dikenal "Les Contemplations". Puisi itu terbagi menjadi "Autrefois" dan "Aujourd'hui", momen kematian putrinya menjadi tanda antara kemarin dan hari ini.
Victor menemukan kembali kelegaan saat mengerjakan sebuah novel baru, yang kemudian menjadi "Les Misérables", yang diterbitkan pada tahun 1862. Karya literatur Prancis Victor Hugo yang luar biasa sangat unik. Dia dikenal selalu menulis 100 baris ayat setiap pagi atau 20 halaman prosa. Dia sangat kuat dalam karya-karya romantisisme.
Beberapa karyanya terus diingat, seperti "Les Misérables" yang dibaca secara luas. Hugo memang penyair dari kalangan orang biasa tetapi tahu bagaimana menulis dengan kesederhanaan dan menggambarkan kekuatan kegembiraan dan kesedihan secara bersamaan.
Karya Victor Hugo yang diangkat menjadi Film:
Les Miserables - Sudah dua kali Hollywood memproduksi film berdasarkan mahakarya Victor Hugo ini. Kali pertama adalah tahun 1998 dengan mengusung genre drama kriminal. Film yang kedua adalah tahun 2012 dengan genre drama musikal. Meski hanya berjarak 14 tahun, jeda yang kurang ideal untuk sebuah remake, kedua film itu mendapat respons positif baik dari kritikus maupun pasar penonton.
The Hunchback of Notre - Ada banyak versi film dari novel ”The Hunchback of Notre Dame” karya Victor Hugo tahun 1831. Salah satunya yang paling terkenal adalah versi animasi dengan judul ”The Hunchback of Notre Dame” tahun 1996 buatan Disney.
Beragam versi "Rigoletto" - ”Le roi s'amuse” yang diinterpretasikan ke dalam bahasa Inggris sebagai ”The King Amuses Himself” atau ”The King Has Fun” menjadi inspirasi banyak film maupun drama panggung.
”Le roi s'amuse” merupakan drama lima babak yang pertama kali dipentaskan pada 1832.
Judul yang paling sering dipakai untuk adaptasi ”Le roi s'amuse” adalah ”Rigoletto”, merujuk pada drama tiga babak karya dramawan Italia, Giuseppe Verdi.
Kematian
Hugo meninggal dunia di Paris, Perancis pada tanggal 22 Mei 1885, pada usia 83 setelah menderita pneumonia.
Google Doodle
Hari ini, Jumat 30 Juni 2017, Google merayakan Victor Hugo di Halaman depan (Home page). Jika Anda klik panah yang mengarah ke kanan, Google akan menampilkan beberapa gambar pada tahun-tahun penting hidup Victor. Di antaranya, 1831, 1856, 1862.
Sumber: