Profil Titi Wati - Wanita Tergemuk di Provinsi Kalimantan Tengah
Titi Wati (37), perempuan asal Kalimantan Tengah saat ini banyak disorot media karena memiliki kelebihan berat badan atau obesitas. Berat badannya yang mencapai 350 kilogram (kg) membuatnya dapat julukan sebagai wanita tergemuk di Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng).
Bersama suami dan putrinya, Titi mendiami sebuah rumah yang beralamt di di Jalan G Obos XXV Palangkaraya, Kalimantan Tengah (Kalteng). Obesitas yang diderita Titi sudah berlangsung selama enam tahun dan terasa sangat mengganggunya.
Di rumahnya, titi hanya bisa berbaring dan tengkurap, jika pun ada aktifitas yang dilakukan hanya menyanyi dengan cara karaoke ditempatnya berbaring, bahkan untuk mandi pun hanya ditempat itu juga.
Obesitas yang dideritanya, sudah mulai tampak sejak dia berusia 27 tahun. Dulu, Sintia panggilan akrab Titi yang memiliki body big size ini tampak semok bak gitar spanyol.
Wanita berambut panjang ini lima tahun lalu, berat badannya hanya 167 Kg dan itu terakhir menimbang badan.
Berjalan lima tahun terakhir, ibu dari Herliana (19) ini sudah memiliki bobot sangat besar hingga mencapai 350 kilogram. Menurut penuturan keluarganya, Titi sangat doyan ngemil. Ngemilnya yang tidak terkontrol membuat badannya melebar, pola makan yang hantam kromo terutama ngemil dan minum es inilah yang membuat tubuhnya berubah seperti wanita raksasa dengan bobot 350 kilogram.
Baca:
Meski doyan ngemil, Titi masih normal makan nasi tiga kali sehari, tapi ngemilnya memang sangat sering, apalagi ketika sedang pusing, makin banyak makannya.
Selama enam tahun sejak tahun 2013, Titi hanya bisa tengkurap di ruang kamarnya. Dia hanya bisa menyanyi karaoke dan menonton televisi bersama suami keduanya, Edi (52) dan anak dari suami pertama Herlina (19).
Selama ini, suami kedua Titi ini bekerja pancari kayu di Bukit Tangkiling. Mereka tinggal di rumah kontrakan sejak 2013 di Jalan G Obos XXV Gang Bima Kelurahan Menteng Kecamatan Jekanraya Palangkaraya.
Saat ditanya tentang hubungan dengan suami, Titi mengatakan, dia bersama suami pertama habis jodoh dan ketemu suami kedua yang hingga saat ini masih setia mendampingi hingga kondisi tubuhnya besar seperti sekarang.
Menurut Dinas Kesehatan Kalteng, setelah diperiksa kesehatannya, Dinas Kesehatan Kalteng menyatakan, meskipun mengalami obesitas dokter menyatakan Sintia sehat saja, hanya perlu dikontrol pola makannya.
Kepala Dinas Kesehatan Kalteng, Suyuti, mengatakan, obesitas terjadi akibat penumpukkan lemak akibat pola makan yang tidak sehat.
Pihak Dinas kesehatan berencana akan memberikan pengobatan dan perawatan di Rumah Sakit Doris Sylvanus Palangkaraya, untuk menurunkan berat badannya yang kini mencapai 350 kg.
Namun petugas bingung untuk mengeluarkan tubuh Titi yang ekstra size dengan berat 350 kilogram tersebut, karena pintu rumah tempat kontrakkannya terlalu kecil sehingga petugas berencana menjebol pintu.
Kini, Seluruh aktifitasnya hanya ditempat itu saja, seperti mandi yang dibantu anaknya atau suaminya, demikian juga tidur, melakukan aktifitas makan maupun minum, bercengkrama, mengibur diri hingga buang air besar maupun kecil di tempat itu menggunakan pospot dan alat lainnya.
Bersama suami dan putrinya, Titi mendiami sebuah rumah yang beralamt di di Jalan G Obos XXV Palangkaraya, Kalimantan Tengah (Kalteng). Obesitas yang diderita Titi sudah berlangsung selama enam tahun dan terasa sangat mengganggunya.
Di rumahnya, titi hanya bisa berbaring dan tengkurap, jika pun ada aktifitas yang dilakukan hanya menyanyi dengan cara karaoke ditempatnya berbaring, bahkan untuk mandi pun hanya ditempat itu juga.
Obesitas yang dideritanya, sudah mulai tampak sejak dia berusia 27 tahun. Dulu, Sintia panggilan akrab Titi yang memiliki body big size ini tampak semok bak gitar spanyol.
Wanita berambut panjang ini lima tahun lalu, berat badannya hanya 167 Kg dan itu terakhir menimbang badan.
Berjalan lima tahun terakhir, ibu dari Herliana (19) ini sudah memiliki bobot sangat besar hingga mencapai 350 kilogram. Menurut penuturan keluarganya, Titi sangat doyan ngemil. Ngemilnya yang tidak terkontrol membuat badannya melebar, pola makan yang hantam kromo terutama ngemil dan minum es inilah yang membuat tubuhnya berubah seperti wanita raksasa dengan bobot 350 kilogram.
Baca:
- Arya Permana - Bocah Tergemuk dari Indonesia
- Biografi Wahid Zaenanda - Remaja Dengan Bobot 180 Kg
- Profil Mbah Gotho / Sodimejo - Manusia Tertua Berusia 146 Tahun?
Meski doyan ngemil, Titi masih normal makan nasi tiga kali sehari, tapi ngemilnya memang sangat sering, apalagi ketika sedang pusing, makin banyak makannya.
Selama enam tahun sejak tahun 2013, Titi hanya bisa tengkurap di ruang kamarnya. Dia hanya bisa menyanyi karaoke dan menonton televisi bersama suami keduanya, Edi (52) dan anak dari suami pertama Herlina (19).
Selama ini, suami kedua Titi ini bekerja pancari kayu di Bukit Tangkiling. Mereka tinggal di rumah kontrakan sejak 2013 di Jalan G Obos XXV Gang Bima Kelurahan Menteng Kecamatan Jekanraya Palangkaraya.
Saat ditanya tentang hubungan dengan suami, Titi mengatakan, dia bersama suami pertama habis jodoh dan ketemu suami kedua yang hingga saat ini masih setia mendampingi hingga kondisi tubuhnya besar seperti sekarang.
Menurut Dinas Kesehatan Kalteng, setelah diperiksa kesehatannya, Dinas Kesehatan Kalteng menyatakan, meskipun mengalami obesitas dokter menyatakan Sintia sehat saja, hanya perlu dikontrol pola makannya.
Kepala Dinas Kesehatan Kalteng, Suyuti, mengatakan, obesitas terjadi akibat penumpukkan lemak akibat pola makan yang tidak sehat.
Pihak Dinas kesehatan berencana akan memberikan pengobatan dan perawatan di Rumah Sakit Doris Sylvanus Palangkaraya, untuk menurunkan berat badannya yang kini mencapai 350 kg.
Namun petugas bingung untuk mengeluarkan tubuh Titi yang ekstra size dengan berat 350 kilogram tersebut, karena pintu rumah tempat kontrakkannya terlalu kecil sehingga petugas berencana menjebol pintu.
Kini, Seluruh aktifitasnya hanya ditempat itu saja, seperti mandi yang dibantu anaknya atau suaminya, demikian juga tidur, melakukan aktifitas makan maupun minum, bercengkrama, mengibur diri hingga buang air besar maupun kecil di tempat itu menggunakan pospot dan alat lainnya.